FITNESS & HEALTH

Inilah yang Harus Moms Ketahui Mengenai Penyakit Gondongan

Mia Vale
Senin 20 Mei 2024 / 21:22
Jakarta: Gondongan merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus gondongan, yang termasuk dalam kelompok virus yang dikenal dengan nama Paramyxovirus. Penyakit ini dimulai dengan gejala ringan seperti sakit kepala, demam, dan kelelahan. 

Namun penyakit ini biasanya menyebabkan pembengkakan parah pada kelenjar ludah tertentu (parotitis) yang menyebabkan pipi bengkak dan rahang bengkak.

Gondongan dulunya merupakan penyakit anak-anak yang sangat umum. Setelah vaksin gondongan tersedia pada tahun 1967, jumlah kasusnya berkurang secara signifikan.

Meski demikian, wabah penyakit gondongan masih saja terjadi, terutama pada orang-orang yang melakukan kontak dekat dalam jangka waktu lama. Berikut hal-hal yang harus Moms perhatikan mengenai gondongan.
 

Yang berisiko penyakit gondongan


Gondongan paling sering menyerang anak-anak berusia antara 2 hingga 12 tahun yang belum menerima vaksin gondongan. Namun, remaja dan orang dewasa bisa terkena penyakit gondongan meski sudah divaksinasi. 

Mengutip laman Cleveland Clinic, hal ini terjadi karena berkurangnya kekebalan terhadap vaksin setelah beberapa tahun. Dan, cara terbaik untuk melindungi terhadap infeksi gondongan adalah dengan mendapatkan vaksinasi lengkap.


(Jika kamu atau anggota keluarga memiliki tanda dan gejala gondongan, bicara dengan dokter guna mendapat saran penanganan yang tepat. Foto: Dok. Netmeds)
 

Gejala yang harus diwaspadai


Gejala gondongan pertama sering kali ringan. Banyak orang tidak menunjukkan gejala dan tidak tahu bahwa mereka terinfeksi. Gejalanya juga tidak langsung muncul. Masa inkubasi (waktu antara infeksi dan penyakit) berkisar antara 7 hingga 25 hari.

Adapun gejala gondongan ringan mungkin termasuk demam, sakit kepala, nyeri otot, kelelahan, kehilangan selera makan.

Beberapa hari kemudian, pembengkakan kelenjar parotis yang menyakitkan mungkin terjadi. Pembengkakan yang disebut parotitis, bisa terjadi pada satu atau kedua sisi wajah.

Tanda klasik penyakit gondongan ini terlihat seperti “pipi tupai” karena pipi menggembung dan rahang membengkak. Kondisi ini terjadi pada lebih dari 70 persen kasus penyakit gondongan.

Meski jarang terjadi, penyakit gondongan bisa memengaruhi organ tubuh, termasuk otak, pankreas, testis, atau ovarium.

Hal ini biasanya hanya terjadi pada remaja dan orang dewasa, namun segera hubungi dokter jika mereka mengalami salah satu gejala parah berikut, demam tinggi, leher kaku, sakit kepala parah, kebingungan, sakit perut, muntah, kejang.
 

Awas gondongan menular!


Ya, penyakit gondongan merupakan infeksi virus yang sangat menular. Jika si kecil menderita penyakit gondongan, penyakit ini menular mulai dari beberapa hari sebelum kelenjarnya membengkak hingga lima hari setelah pembengkakan mulai terjadi. Oleh karena itu, anak sebaiknya meminimalkan kontak dengan orang lain. 

Mereka tidak boleh pergi ke sekolah atau tempat penitipan anak. Hingga sepertiga penderita gondongan tidak menunjukkan gejala apa pun, namun tetap dapat menular. Orang yang terinfeksi dapat menyebarkan virus gondongan melalui:
 
  • - Bersin, batuk atau berbicara
  • - Berbagi benda yang mengandung air liur yang terinfeksi, seperti mainan, cangkir, dan peralatan makan
  • - Berolahraga, menari, atau berpartisipasi dalam aktivitas lain yang melibatkan kontak dekat dengan orang lain
 

Begini cara mengobati gondongan


Tidak ada pengobatan khusus untuk penyakit gondongan. Penyakit ini akan sembuh dengan sendirinya dan biasanya hilang dengan sendirinya dalam beberapa minggu.

Pengobatan penyakit gondongan berfokus pada meringankan gejala anak agar mereka senyaman mungkin. Langkah-langkah berikut dapat membantu mengatasi gejala:
 
  1. - Minum banyak cairan
  2. - Berkumurlah dengan air garam hangat
  3. - Makan makanan yang lembut dan mudah dikunyah
  4. - Hindari makanan asam yang membuat mulut berair
  5. - Isap es loli untuk meredakan sakit tenggorokan
  6. - Tempatkan kompres es atau kompres panas pada kelenjar yang bengkak
  7. - Minum obat non-aspirin seperti parasetamol dan ibuprofen untuk menurunkan demam dan meredakan nyeri

Ingat, gondongan merupakan penyakit yang sangat dapat dicegah karena efektivitas vaksin gondongan. Dokter biasanya memberikan vaksin gondongan sebagai bagian dari vaksin kombinasi yang melindungi terhadap campak, gondongan, dan rubella. 

Anak-anak biasanya menerima dua dosis vaksin campak-gondong-rubella (MMR) sebagai bagian dari jadwal imunisasi masa kanak-kanak. Mereka menerima dosis pertama antara usia 12 dan 15 bulan dan dosis kedua antara usia 4 dan 6 tahun. 

Mendapatkan vaksinasi sangat mengurangi risiko anak terkena penyakit gondongan dan menularkannya kepada orang lain. Hal ini juga mengurangi kemungkinan terjadinya komplikasi serius yang dapat terjadi akibat penyakit tersebut.


Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(TIN)

MOST SEARCH