Jakarta: Beras asli dan oplosan sedang jadi bahan pembicaraan. Ada kekhawatiran soal beras oplosan di pasar. Dalam pemberitaan Metro TV di Pasar Kosambi, Bandung, salah satu pedagang yaitu Rahmat mengatakan perbedaan beras premium dan beras oplosan.
Beras dengan harga yang Rp14 ribu tampak tidak terlalu putih. Beras tersebut terasa enak dan tidak bau.
Baca juga: 5 Makanan Ini 'Pantang' Dikonsumsi Penderita Kolesterol Tinggi
Sementara beras seharga Rp16 ribu memiliki butiran yang panjang dan berwarna putih bersih. Beras tersebut tampak minim patahan. Dan beras premium super seharga Rp18 ribu memiliki aroma yang wangi dan putih bersih.
"Beras harga Rp18 ribu ini wangi bersih dan murni, insyaallah tidak ada oplos-oplosan," kata Rahmat.
Rahmat menjelaskan beras dengan kualitas super beraroma wangi sebab tumbuh dari bibit unggul.
"Kalau wangi itu emang bibitnya dari sananya wangi. Kalau kalau dicium juga wangi gitu. Tapi insyaallah bukan wangi esens, bukan pakai pengawet," jelasnya.
Dalam beberapa sumber ada cara membedakan beras asli dan beras oplosan, antara lain:
.jpg)
(Nasi dari beras asli biasanya pulen dan harum, namun bila nasi cepat mengeras, terlalu lembek, atau tidak wangi, bisa jadi beras tersebut adalah beras oplosan. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)
Beras asli memiliki warna alami yang cenderung seragam, tidak terlalu putih dan tidak terlalu mengilap. Butiran beras juga hampir seragam sehingga tidak terlihat mencolok, kusam, atau tampak mengilap seperti plastik.
Beras asli juga biasanya memiliki tekstur agak kasar dan permukaan tidak licin. Jika terasa sangat halus dan mengilap saat disentuh, bisa jadi itu beras oplosan atau bahkan sintetis.
Beras asli umumnya memiliki wangi alami yang khas, seperti pandan atau aroma segar dari padi. Sebaliknya, jika beras palsu atau oplosan bisa berbau apek, berbau kimia, atau bahkan tidak beraroma sama sekali.
Uji keaslian beras dapat dilakukan dengan merendam dalam air, bila banyak butiran mengapung, kemungkinan beras tidak murni. Air pada beras asli akan sedikit keruh, sementara beras oplosan bisa menyebabkan air menjadi pekat.
Beras premium tidak dijual murah karena proses dan kualitasnya. Bila ada harga yang jauh lebih rendah, waspadai kemungkinan campuran atau pemalsuan.
Baca juga: 212 Produsen Beras Nakal Terancam Sanksi Tegas
Dalam artikel soal beras asli dan oplosan dilansir dari Medcom.id Prof. Tajuddin Bantacut, Pakar Teknologi Industri Pertanian IPB University membeberkan, “Jika menemukan nasi yang berbeda dari biasanya seperti warna, bau (aroma), tekstur dan butiran maka dapat ‘dicurigai’ sebagai beras yang telah dioplos dalam arti terdapat kerusakan mutu atau keberadaan benda asing,” jelasnya.
Bahaya yang bisa dihasilkan dari mengonsumsi beras oplosan dipaparkan oleh Atli Arnarson BSc, PhD, yaitu:
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)
Beras dengan harga yang Rp14 ribu tampak tidak terlalu putih. Beras tersebut terasa enak dan tidak bau.
Baca juga: 5 Makanan Ini 'Pantang' Dikonsumsi Penderita Kolesterol Tinggi
Sementara beras seharga Rp16 ribu memiliki butiran yang panjang dan berwarna putih bersih. Beras tersebut tampak minim patahan. Dan beras premium super seharga Rp18 ribu memiliki aroma yang wangi dan putih bersih.
"Beras harga Rp18 ribu ini wangi bersih dan murni, insyaallah tidak ada oplos-oplosan," kata Rahmat.
Rahmat menjelaskan beras dengan kualitas super beraroma wangi sebab tumbuh dari bibit unggul.
"Kalau wangi itu emang bibitnya dari sananya wangi. Kalau kalau dicium juga wangi gitu. Tapi insyaallah bukan wangi esens, bukan pakai pengawet," jelasnya.
Cara bedakan beras asli dengan oplosan
Dalam beberapa sumber ada cara membedakan beras asli dan beras oplosan, antara lain:
1. Warna dan tekstur beras
.jpg)
(Nasi dari beras asli biasanya pulen dan harum, namun bila nasi cepat mengeras, terlalu lembek, atau tidak wangi, bisa jadi beras tersebut adalah beras oplosan. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)
Beras asli memiliki warna alami yang cenderung seragam, tidak terlalu putih dan tidak terlalu mengilap. Butiran beras juga hampir seragam sehingga tidak terlihat mencolok, kusam, atau tampak mengilap seperti plastik.
Beras asli juga biasanya memiliki tekstur agak kasar dan permukaan tidak licin. Jika terasa sangat halus dan mengilap saat disentuh, bisa jadi itu beras oplosan atau bahkan sintetis.
2. Aroma beras
Beras asli umumnya memiliki wangi alami yang khas, seperti pandan atau aroma segar dari padi. Sebaliknya, jika beras palsu atau oplosan bisa berbau apek, berbau kimia, atau bahkan tidak beraroma sama sekali.
3. Mengapung saat direndam air
Uji keaslian beras dapat dilakukan dengan merendam dalam air, bila banyak butiran mengapung, kemungkinan beras tidak murni. Air pada beras asli akan sedikit keruh, sementara beras oplosan bisa menyebabkan air menjadi pekat.
4. Harga terlalu murah dari pasaran
Beras premium tidak dijual murah karena proses dan kualitasnya. Bila ada harga yang jauh lebih rendah, waspadai kemungkinan campuran atau pemalsuan.
Baca juga: 212 Produsen Beras Nakal Terancam Sanksi Tegas
Bahaya makan beras oplosan
Dalam artikel soal beras asli dan oplosan dilansir dari Medcom.id Prof. Tajuddin Bantacut, Pakar Teknologi Industri Pertanian IPB University membeberkan, “Jika menemukan nasi yang berbeda dari biasanya seperti warna, bau (aroma), tekstur dan butiran maka dapat ‘dicurigai’ sebagai beras yang telah dioplos dalam arti terdapat kerusakan mutu atau keberadaan benda asing,” jelasnya.
Bahaya yang bisa dihasilkan dari mengonsumsi beras oplosan dipaparkan oleh Atli Arnarson BSc, PhD, yaitu:
- 1. Gangguan pencernaan
- 2. Berpotensi kanker dalam jangka panjang
- 3. Meningkatkan risiko penyakit serius lainnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)