Jakarta: Hipertensi atau sering disebut tekanan darah tinggi merupakan suatu peningkatan di dalam arteri. Umumnya, hipertensi merupakan suatu keadaan tanpa gejala, di mana tekanan yang abnormal tinggi di dalam arteri dapat menyebabkan peningkatan risiko terhadap beberapa penyakit, termasuk stroke
Dari perspektif kedokteran spesialis saraf dr. Meidianie Camellia, Sp.S menjelaskan hipertensi menyebabkan gangguan sel saraf otak melalui beberapa mekanisme. Yaitu, menurunnya aliran darah ke otak akibat penyempitan pada saluran pembuluh darah otak.
Kemudian, menurut dr. Meidianie, hipertensi juga memicu menurunnya aliran darah, sehingga menyebabkan berkurangnya asupan nutrisi dan oksigen yang dibutuhkan untuk metabolisme sel saraf otak. Serta terjadinya kerusakan sel saraf otak yang perlahan dan berlangsung dalam jangka waktu lama sehingga terjadi degenerasi sel saraf.
"Hipertensi dapat menyebabkan Stroke, baik stroke sumbatan maupun stroke perdarahan, gangguan kognitif atau memori dan juga Demensia (pikun)," terang dr. Meidianie dalam seminar awam yang diselenggarakan RS Premier Bintaro dalam rangka Hari Hipertensi Sedunia.
Sebelumnya, dr. Beny Hartono juga menyebut bahwa penyebab hipertensi 94% merupakan Hipertensi Primer dimana penyebabnya tidak diketahui, dan 6% merupakan Hipertensi Sekunder yang disebabkan oleh gangguan ginjal, tiroid, katup jantung, pembuluh darah, dan lain-lain.
Untuk itu, kamu perlu menerapkan pola hidup sehat dengan mengurangi asupan garam, jangan mengonsumsi alkohol, dan lebih sering melakukan aktivitas fisik.
"Hipertensi dapat dicegah dengan cara menerapkan pola hidup sehat secara teratur, memeriksakan tekanan darah, mengontrol berat badan dan melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin, meliputi pemeriksaan EKG, rontgen dada, USG jantung, dan pemeriksaan darah," tutup dr. Beny.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
Dari perspektif kedokteran spesialis saraf dr. Meidianie Camellia, Sp.S menjelaskan hipertensi menyebabkan gangguan sel saraf otak melalui beberapa mekanisme. Yaitu, menurunnya aliran darah ke otak akibat penyempitan pada saluran pembuluh darah otak.
Kemudian, menurut dr. Meidianie, hipertensi juga memicu menurunnya aliran darah, sehingga menyebabkan berkurangnya asupan nutrisi dan oksigen yang dibutuhkan untuk metabolisme sel saraf otak. Serta terjadinya kerusakan sel saraf otak yang perlahan dan berlangsung dalam jangka waktu lama sehingga terjadi degenerasi sel saraf.
"Hipertensi dapat menyebabkan Stroke, baik stroke sumbatan maupun stroke perdarahan, gangguan kognitif atau memori dan juga Demensia (pikun)," terang dr. Meidianie dalam seminar awam yang diselenggarakan RS Premier Bintaro dalam rangka Hari Hipertensi Sedunia.
Sebelumnya, dr. Beny Hartono juga menyebut bahwa penyebab hipertensi 94% merupakan Hipertensi Primer dimana penyebabnya tidak diketahui, dan 6% merupakan Hipertensi Sekunder yang disebabkan oleh gangguan ginjal, tiroid, katup jantung, pembuluh darah, dan lain-lain.
Untuk itu, kamu perlu menerapkan pola hidup sehat dengan mengurangi asupan garam, jangan mengonsumsi alkohol, dan lebih sering melakukan aktivitas fisik.
"Hipertensi dapat dicegah dengan cara menerapkan pola hidup sehat secara teratur, memeriksakan tekanan darah, mengontrol berat badan dan melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin, meliputi pemeriksaan EKG, rontgen dada, USG jantung, dan pemeriksaan darah," tutup dr. Beny.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)