Jakarta: Setiap anak yang dalam masa pertumbuhan wajib diberikan asupan makanan dengan gizi seimbang. Tak lupa dilengkapi susu untuk menjaga daya tahan tubuh anak dan membantu proses tumbuh kembangnya.
Termasuk dalam hal pencegahan masalah kesehatan anak seperti anemia dan stunting. Karena itu,akses terhadap produk susu pertumbuhan yang dapat dikonsumsi sebanyak mungkin oleh masyarakat menjadi hal yang sangat penting dan harus terus diupayakan.
Hal ini sejalan dengan tema Hari Susu Sedunia (World Milk Day yang fokus mengingatkan pentingnya memberikan nutrisi berkualitas untuk menyehatkan dunia.
"Masyarakat Indonesia berhak memperoleh asupan gizi seimbang melalui makanan dan minuman bergizi, tak terkecuali susu," kata VP General Secretary Danone Indonesia, Vera Galuh Sugijanto,
Menurut Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO), produk susu merupakan makanan yang mudah diakses, terjangkau, dan padat nutrisi. Tak heran, produk susu telah menjadi bagian penting dari pola makan seimbang di seluruh dunia.
"Indonesia saat ini masih mengalami beberapa masalah gizi, seperti kurangnya Zat Besi yang dapat menjadi salah satu faktor penyebab stunting dan dapat menyebabkan terhambatnya perkembangan otak anak. Faktanya, 1 dari 3 anak Indonesia berisiko terganggu pertumbuhannya karena kekurangan zat besi," kata pakar gizi dari Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) Institut Pertanian Bogor (IPB), Prof. Dr. Ir. Sri Anna Marliyati, M.Si.
Salah satu upaya untuk pencegahan kurangnya zat besi pada anak adalah memastikan asupan zat besinya tercukupi, terutama dari pangan hewani. Pangan hewani mengandung zat besi yang lebih mudah diserap dari pada pangan nabati.
"Susu pertumbuhan yang mengandung protein, kalsium dan zat besi tinggi yang didukung dengan vitamin C untuk penyerapan yang maksimal. Selain itu, susu pertumbuhan juga mengandung zat gizi penting lainnya seperti asam lemak, Omega 3 (DHA), serta vitamin dan mineral lain yang dapat mendukung pemenuhan gizi harian," ujarnya.
"Namun, pastikan Ibu juga memilih produk susu yang berkualitas dengan kandungan gizi lengkap karena tidak semua susu memiliki kandungan yang sama," lanjutnya.
Hal itulah yang membuat Sarihusada juga mendukung pemutusan rantai stunting dan anemia di setiap siklus kehidupan melalui edukasi dalam program 'Bersama Cegah Stunting'.
Langkah ini merupakan upaya meningkatkan kesadaran para Ibu di Indonesia tentang risiko anemia pada anak di bawah 5 tahun, serta pentingnya mengonsumsi makanan tinggi zat besi dan vitamin C dari protein hewani.
Mereka juga terus melakukan sejumlah riset nutrisi dan hidrasi. Pada tahun 2023, tercatat ada 86 kajian ilmiah tentang bagaimana nutrisi dapat mentransformasi kehidupan, khususnya bagi ibu dan anak, melalui 8 pilar inisiatif yakni Penyakit yang Berhubungan dengan Gizi Buruk, Anemia, Prematuritas, Stunting, Alergi & Imunitas, Kesehatan Pencernaan, Penuaan Sehat, dan Laktasi.
"Dengan jejak historis sejak 1954 di Indonesia, kami berkomitmen untuk terus mempertahankan kualitas dan produk terbaik yang diproduksi di Indonesia dan lebih cepat sampai ke tangan konsumen. Kami juga menghimbau masyarakat agar bijak memilih susu yang sudah teruji pengalamannya sejak dulu dalam menghasilkan produk terbaik," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(ELG)
Termasuk dalam hal pencegahan masalah kesehatan anak seperti anemia dan stunting. Karena itu,akses terhadap produk susu pertumbuhan yang dapat dikonsumsi sebanyak mungkin oleh masyarakat menjadi hal yang sangat penting dan harus terus diupayakan.
Hal ini sejalan dengan tema Hari Susu Sedunia (World Milk Day yang fokus mengingatkan pentingnya memberikan nutrisi berkualitas untuk menyehatkan dunia.
"Masyarakat Indonesia berhak memperoleh asupan gizi seimbang melalui makanan dan minuman bergizi, tak terkecuali susu," kata VP General Secretary Danone Indonesia, Vera Galuh Sugijanto,
Menurut Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO), produk susu merupakan makanan yang mudah diakses, terjangkau, dan padat nutrisi. Tak heran, produk susu telah menjadi bagian penting dari pola makan seimbang di seluruh dunia.
"Indonesia saat ini masih mengalami beberapa masalah gizi, seperti kurangnya Zat Besi yang dapat menjadi salah satu faktor penyebab stunting dan dapat menyebabkan terhambatnya perkembangan otak anak. Faktanya, 1 dari 3 anak Indonesia berisiko terganggu pertumbuhannya karena kekurangan zat besi," kata pakar gizi dari Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) Institut Pertanian Bogor (IPB), Prof. Dr. Ir. Sri Anna Marliyati, M.Si.
baca juga: Minum Susu Dicampur dengan Madu, Ini 4 Manfaatnya |
Salah satu upaya untuk pencegahan kurangnya zat besi pada anak adalah memastikan asupan zat besinya tercukupi, terutama dari pangan hewani. Pangan hewani mengandung zat besi yang lebih mudah diserap dari pada pangan nabati.
"Susu pertumbuhan yang mengandung protein, kalsium dan zat besi tinggi yang didukung dengan vitamin C untuk penyerapan yang maksimal. Selain itu, susu pertumbuhan juga mengandung zat gizi penting lainnya seperti asam lemak, Omega 3 (DHA), serta vitamin dan mineral lain yang dapat mendukung pemenuhan gizi harian," ujarnya.
"Namun, pastikan Ibu juga memilih produk susu yang berkualitas dengan kandungan gizi lengkap karena tidak semua susu memiliki kandungan yang sama," lanjutnya.
Hal itulah yang membuat Sarihusada juga mendukung pemutusan rantai stunting dan anemia di setiap siklus kehidupan melalui edukasi dalam program 'Bersama Cegah Stunting'.
Langkah ini merupakan upaya meningkatkan kesadaran para Ibu di Indonesia tentang risiko anemia pada anak di bawah 5 tahun, serta pentingnya mengonsumsi makanan tinggi zat besi dan vitamin C dari protein hewani.
Mereka juga terus melakukan sejumlah riset nutrisi dan hidrasi. Pada tahun 2023, tercatat ada 86 kajian ilmiah tentang bagaimana nutrisi dapat mentransformasi kehidupan, khususnya bagi ibu dan anak, melalui 8 pilar inisiatif yakni Penyakit yang Berhubungan dengan Gizi Buruk, Anemia, Prematuritas, Stunting, Alergi & Imunitas, Kesehatan Pencernaan, Penuaan Sehat, dan Laktasi.
"Dengan jejak historis sejak 1954 di Indonesia, kami berkomitmen untuk terus mempertahankan kualitas dan produk terbaik yang diproduksi di Indonesia dan lebih cepat sampai ke tangan konsumen. Kami juga menghimbau masyarakat agar bijak memilih susu yang sudah teruji pengalamannya sejak dulu dalam menghasilkan produk terbaik," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ELG)