FITNESS & HEALTH
Susah Tidur? Atasi dengan 7 Trik Ini, Dijamin Pulas
Yatin Suleha
Jumat 07 Juli 2023 / 17:09
Jakarta: Tidak hanya menjaga kesehatan, tidur cukup juga bisa membantu menjaga berat badan ideal sampai mencegah stres. Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa kurang tidur atau tidur tak nyenyak bisa menyebabkan penurunan daya pikir, tingkat konsentrasi, dan kemampuan bekerja seseorang.
Menurut penelitian tahun 2018, 1 dari 10 penduduk Indonesia mengalami insomnia atau gangguan tidur. Angka ini menjadikan Indonesia sebagai negara dengan jumlah terbanyak dalam hal gangguan tidur. Di Pulau Jawa dan Bali, gangguan tidur ini dialami oleh 44 persen dari total penduduk lansia.
Mengapa tidur penting bagi kesehatan? Ketika tidur, tubuh manusia meregenerasi sel-sel yang rusak, mengatur hormon, memperbaiki sel otot, dan membantu memperkuat daya ingat.
Namun demikian, bagi sebagian orang, tidur bukanlah hal yang mudah. Ada beberapa gangguan tidur yang membuat sebagian orang tidak dapat mengistirahatkan diri, seperti insomnia. Berikut ini merupakan tujuh cara mengatasi gangguan susah tidur, menurut perusahaan farmasi PT Lapi Laboratories:
Kafein adalah stimulan yang menjaga tubuh untuk tetap terbangun. Efek kafein dapat dirasakan dalam kurun waktu enam sampai delapan jam pascakonsumsi. Karena itu, hindari makanan atau minuman berkafein, seperti kopi atau soda, ketika menjelang tidur.
Tetapkan jadwal tidur yang konsisten setiap hari. Dengan memiliki rutinitas yang konsisten, tubuh perlahan-lahan akan menyesuaikan ritme kerja dan siap beristirahat di jam tertentu.
Hindari minum alkohol sekitar tiga jam sebelum tidur atau batasi konsumsinya sebanyak dua gelas per hari. Sebaliknya, cobalah untuk minum segelas susu atau teh herbal sebelum tidur, yang dapat membuat tubuh rileks dan siap untuk beristirahat.
Lakukan aktivitas yang mendukung rilaksasi sebelum tidur, seperti berendam air hangat, mendengarkan musik yang menenangkan, dan melakukan yoga. Aktivitas tersebut dapat menciptakan suasana nyaman yang mempercepat proses tidur.

(Bermain gadget sebelum tidur nyatanya dapat menyebabkan insomnia. Hal ini disebabkan pancaran blue light yang dihasilkan oleh gadget membuat produksi hormon melatonin dalam tubuh menurun sehingga mengurangi rasa ngantuk pada malam hari. Foto: Ilustrasi/Dok. Unsplash.com)
Menurut National Sleep Foundation, adanya laptop dan handphone di sekitar tempat tidur dapat menyebabkan gangguan tidur. Pasalnya, sinar biru yang berasal dari layar gadget dapat mengurangi produksi melatonin pada tubuh, sehingga badan terasa kurang rileks. Karena itu, buatlah kondisi lingkungan di sekitar tempat tidur terasa nyaman, tenang, dan jauh dari gangguan gawai.
Olahraga dan gaya hidup sehat berperan penting dalam menjaga kualitas tidur. Penelitian pada tahun 2021 menunjukkan bahwa olahraga selama 60 menit sebanyak 4 sampai 5 kali dalam periode 8-12 minggu dapat membantu mengatasi insomnia. Namun, hindari melakukan olahraga di jam yang terlalu dekat dengan waktu tidur.
Gangguan tidur berkepanjangan dapat menyebabkan turunnya kebugaran tubuh. Karena itu, kini tersedia banyak sekali suplemen untuk mengatasi gangguan tidur. Namun, tidak semua suplemen cocok untuk dikonsumsi secara jangka panjang.
“Di pasaran, banyak beredar obat-obatan berdot merah (obat keras), ataupun obat-obatan berdot hijau dan biru yang sering digunakan oleh orang-orang yang mengalami gangguan tidur," kata dr. Shania.
"Namun, sebenarnya obat-obatan tersebut bukanlah untuk indikasi mengatasi susah tidur, melainkan ditujukan untuk penyakit lain (seperti alergi), namun memiliki efek samping mengantuk. Mengonsumsi jenis obat-obatan yang seperti ini, tentunya sangat tidak disarankan, apalagi untuk pemakaian jangka panjang,” kata dr. Shania.
Untuk keamanan, ada baiknya untuk memilih suplemen yang mengandung bahan-bahan herbal natural. Salah satunya yaitu Fulaz yang diproduksi oleh PT Lapi Laboratories yang bisa jadi solusi efektif dan aman untuk orang yang mengalami gangguan susah tidur.
Mengandung bahan-bahan alami seperti Apocynum venetum ekstrak dan Myristica fragrans, obat ini tidak memiliki efek samping meskipun digunakan untuk pemakaian jangka panjang dan tidak perlu menggunakan resep dokter.
“Kami memahami bahwa gangguan tidur dapat mengurangi kebugaran tubuh. Oleh karena itu, PT Lapi bangga meluncurkan produk suplemen Fulaz yang mengandung bahan-bahan alami untuk menangkal gangguan tidur. Konsumsi 1-2 tablet Fulaz dalam waktu 30 menit menjelang tidur mampu meringankan gangguan sulit tidur dan membuat kualitas tidur menjadi lebih pulas, sehingga tubuh kembali bugar dan siap beraktivitas di pagi hari," beber Marketing Manager divisi OTC PT Lapi Laboratories, Heskhel Wijaya.
"Obat ini tersedia di apotek dan toko obat terdekat, serta telah mendapat izin BPOM dan sertifikat Halal,” pungkas Heskhel Wijaya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(TIN)
Menurut penelitian tahun 2018, 1 dari 10 penduduk Indonesia mengalami insomnia atau gangguan tidur. Angka ini menjadikan Indonesia sebagai negara dengan jumlah terbanyak dalam hal gangguan tidur. Di Pulau Jawa dan Bali, gangguan tidur ini dialami oleh 44 persen dari total penduduk lansia.
Mengapa tidur penting bagi kesehatan? Ketika tidur, tubuh manusia meregenerasi sel-sel yang rusak, mengatur hormon, memperbaiki sel otot, dan membantu memperkuat daya ingat.
Namun demikian, bagi sebagian orang, tidur bukanlah hal yang mudah. Ada beberapa gangguan tidur yang membuat sebagian orang tidak dapat mengistirahatkan diri, seperti insomnia. Berikut ini merupakan tujuh cara mengatasi gangguan susah tidur, menurut perusahaan farmasi PT Lapi Laboratories:
1. Hindari makanan atau minuman yang mengandung kafein
Kafein adalah stimulan yang menjaga tubuh untuk tetap terbangun. Efek kafein dapat dirasakan dalam kurun waktu enam sampai delapan jam pascakonsumsi. Karena itu, hindari makanan atau minuman berkafein, seperti kopi atau soda, ketika menjelang tidur.
2. Tetapkan rutinitas tidur
Tetapkan jadwal tidur yang konsisten setiap hari. Dengan memiliki rutinitas yang konsisten, tubuh perlahan-lahan akan menyesuaikan ritme kerja dan siap beristirahat di jam tertentu.
3. Hindari konsumsi alkohol
Hindari minum alkohol sekitar tiga jam sebelum tidur atau batasi konsumsinya sebanyak dua gelas per hari. Sebaliknya, cobalah untuk minum segelas susu atau teh herbal sebelum tidur, yang dapat membuat tubuh rileks dan siap untuk beristirahat.
4. Melakukan aktivitas relaksasi sebelum tidur
Lakukan aktivitas yang mendukung rilaksasi sebelum tidur, seperti berendam air hangat, mendengarkan musik yang menenangkan, dan melakukan yoga. Aktivitas tersebut dapat menciptakan suasana nyaman yang mempercepat proses tidur.

(Bermain gadget sebelum tidur nyatanya dapat menyebabkan insomnia. Hal ini disebabkan pancaran blue light yang dihasilkan oleh gadget membuat produksi hormon melatonin dalam tubuh menurun sehingga mengurangi rasa ngantuk pada malam hari. Foto: Ilustrasi/Dok. Unsplash.com)
5. Hindari pemakaian gawai sebelum tidur
Menurut National Sleep Foundation, adanya laptop dan handphone di sekitar tempat tidur dapat menyebabkan gangguan tidur. Pasalnya, sinar biru yang berasal dari layar gadget dapat mengurangi produksi melatonin pada tubuh, sehingga badan terasa kurang rileks. Karena itu, buatlah kondisi lingkungan di sekitar tempat tidur terasa nyaman, tenang, dan jauh dari gangguan gawai.
6. Berolahraga teratur
Olahraga dan gaya hidup sehat berperan penting dalam menjaga kualitas tidur. Penelitian pada tahun 2021 menunjukkan bahwa olahraga selama 60 menit sebanyak 4 sampai 5 kali dalam periode 8-12 minggu dapat membantu mengatasi insomnia. Namun, hindari melakukan olahraga di jam yang terlalu dekat dengan waktu tidur.
7. Konsumsi suplemen untuk atasi gangguan tidur
Gangguan tidur berkepanjangan dapat menyebabkan turunnya kebugaran tubuh. Karena itu, kini tersedia banyak sekali suplemen untuk mengatasi gangguan tidur. Namun, tidak semua suplemen cocok untuk dikonsumsi secara jangka panjang.
“Di pasaran, banyak beredar obat-obatan berdot merah (obat keras), ataupun obat-obatan berdot hijau dan biru yang sering digunakan oleh orang-orang yang mengalami gangguan tidur," kata dr. Shania.
"Namun, sebenarnya obat-obatan tersebut bukanlah untuk indikasi mengatasi susah tidur, melainkan ditujukan untuk penyakit lain (seperti alergi), namun memiliki efek samping mengantuk. Mengonsumsi jenis obat-obatan yang seperti ini, tentunya sangat tidak disarankan, apalagi untuk pemakaian jangka panjang,” kata dr. Shania.
Untuk keamanan, ada baiknya untuk memilih suplemen yang mengandung bahan-bahan herbal natural. Salah satunya yaitu Fulaz yang diproduksi oleh PT Lapi Laboratories yang bisa jadi solusi efektif dan aman untuk orang yang mengalami gangguan susah tidur.
Mengandung bahan-bahan alami seperti Apocynum venetum ekstrak dan Myristica fragrans, obat ini tidak memiliki efek samping meskipun digunakan untuk pemakaian jangka panjang dan tidak perlu menggunakan resep dokter.
“Kami memahami bahwa gangguan tidur dapat mengurangi kebugaran tubuh. Oleh karena itu, PT Lapi bangga meluncurkan produk suplemen Fulaz yang mengandung bahan-bahan alami untuk menangkal gangguan tidur. Konsumsi 1-2 tablet Fulaz dalam waktu 30 menit menjelang tidur mampu meringankan gangguan sulit tidur dan membuat kualitas tidur menjadi lebih pulas, sehingga tubuh kembali bugar dan siap beraktivitas di pagi hari," beber Marketing Manager divisi OTC PT Lapi Laboratories, Heskhel Wijaya.
"Obat ini tersedia di apotek dan toko obat terdekat, serta telah mendapat izin BPOM dan sertifikat Halal,” pungkas Heskhel Wijaya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TIN)