FITNESS & HEALTH

Cegah Kanker Serviks, Yuk Vaksin HPV

Raka Lestari
Sabtu 05 Februari 2022 / 08:46
Jakarta: Kanker serviks merupakan salah satu kanker yang tidak hanya membahayakan, melainkan bisa menyebabkan kematian. Untuk itu, upaya pencegahan sangatlah penting dilakukan. Salah satunya adalah dengan melakukan vaksin HPV.

Menurut data GLOBOCAN 2020, kanker serviks adalah kanker perempuan terbanyak kedua dengan jumlah kasus 36.633 di Indonesia, dan membunuh 57 perempuan Indonesia setiap harinya. 

“Artinya, lebih dari 21.000 keluarga di Indonesia setiap tahunnya ditinggalkan oleh ibu, anak perempuan atau istri karena kanker serviks, dan ini dapat mengakibatkan beban sosial begitu besar bagi kelangsungan dan kesejahteraan keluarga Indonesia ke depannya,” kata Dr. dr. Brahmana Askandar, Sp.OG(K)-Onk, yang juga Ketua Himpunan Onkologi Ginekologi Indonesia (HOGI).

Namun, menurut Dr. Brahmana, dalam Webinar Ayo Cegah Kanker Serviks, secara medis diketahui bahwa Human Papillomavirus (HPV) adalah penyebab utama kanker serviks dan dapat dicegah melalui vaksinasi HPV. 

Untuk itu, Prof. Dr. dr. Andrijono, Sp.OG(K)-Onk, Ketua Dewan Penasihat HOGI menyampaikan, setiap perempuan perlu mewaspadai ancaman kanker serviks dengan mengenal faktor risiko dan deteksi dini kanker serviks.

"Gejala kanker serviks seringkali disalahartikan dengan gejala penyakit lain, sehingga sering luput dari perhatian dan baru ditemukan ketika telah mencapai stadium lanjut. Saat keadaan sudah mencapai stadium lanjut, kanker akan sulit untuk disembuhkan," terang Prof. Andri.

Sebelum terlambat, Prof. Andri mengimbau agar bisa ikut mencegah penyebaran virus ini. Dimulai dari pencegahan primer berupa vaksinasi HPV karena pencegahan ini terbukti telah berhasil menurunkan angka kasus kanker serviks hingga 40 persen.

"Rekomendasi vaksinasi HPV juga sejalan dengan strategi global WHO untuk eliminasi kanker serviks pada 2030, dengan target pengurangan kejadian kanker serviks menjadi kurang dari 4 per 100.000 wanita, dan dilakukan melalui 3 pilar utama yaitu   90 persen vaksinasi HPV, 70 persen cakupan skrining, dan 90 persen akses ke perawatan terkait di semua negara," jelas Prof. Andri.

Sementara itu, menurut Prof. Andiri di Indonesia saat ini angka kejadian kanker serviks masih sangat tinggi. Yakni 24,4 per 100.000 wanita.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(FIR)

MOST SEARCH