FITNESS & HEALTH

Bila Si Kecil Masih Sering Ngompol, Waspada 5 Faktor Penyebabnya

Mia Vale
Selasa 31 Desember 2024 / 13:30
Jakarta: Mengompol bukanlah tanda adanya masalah dalam toilet training. Sering kali ini hanyalah bagian khas dari perkembangan anak. Umumnya, mengompol sebelum usia 7 tahun tidak menjadi masalah.

Pada usia ini, si kecil mungkin masih mengembangkan kontrol kandung kemih di malam hari. Jika anak terus mengompol, tentu atasi masalahnya dengan sabar dan pengertian.

Namun, bila sudah berusia lebih dari 7 tahun, si kecil masih sering mengompol, tentunya Moms harus lebih teliti. Bisa saja anak memiliki indikasi penyakit lain, yang juga disebut inkontinensia malam hari atau enuresis nokturnal yang artinya buang air kecil tanpa disengaja saat tidur. 

Ingat, jangan kesal jika anak masih mengompol. Dan berikut beberapa faktor yang mungkin berkontribusi terhadap masalah ini.
 

1. Gangguan tidur



(Gangguan tidur bisa menjadi salah satu penyebab anak mengompol. Hal ini bisa terjadi karena anak tidur terlalu nyenyak sehingga tidak terbangun ketika kandung kemih sudah penuh. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)
 

Berjalan dalam tidur dan apnea tidur obstruktif external link (OSA) dapat menyebabkan mengompol. Dengan OSA, anak-anak bernapas dengan buruk dan mendapat lebih sedikit oksigen, yang memicu ginjal memroduksi urine ekstra di malam hari. 

Mengompol bisa menjadi tanda anak mengidap OSA. Gejala lainnya termasuk mendengkur, pernapasan mulut, infeksi telinga dan sinus, mulut kering di pagi hari, dan kantuk di siang hari. 
 

2. Stres 


Faktor ini terkadang dapat menyebabkan ngompol, dan kekhawatiran akan ngompol di siang atau malam hari dapat memperburuk masalah. Stres yang dapat mempengaruhi anak termasuk bayi baru dalam keluarga, tidur sendirian, pindah atau memulai sekolah baru, pelecehan, atau krisis keluarga.
 

3. Konstipasi 


Banyak orang tua mungkin terkejut saat mengetahui bahwa tidak buang air besar setiap hari dapat memengaruhi kandung kemih anak mereka.

Menurut laman NIDDK, usus besar dan kandung kemih terletak berdekatan satu sama lain di dalam tubuh dan jika usus besar tidak bergerak atau mengosongkan secara teratur maka tinja dapat tertahan dan mendorong kandung kemih. Jika kandung kemih si kecil terdorong, kemungkinan dia tidak dapat menyimpan urinenya juga. 

Baca juga: Gejala dan Penangan Anak dengan Anemia
 

4. Perkembangan fisik yang lambat 


Antara usia 5 dan 10 tahun, mengutip laman Klikdokter, perkembangan fisik yang lambat dapat menyebabkan anak mengompol. Si kecil mungkin memiliki kandung kemih yang kecil, siklus tidur nyenyak, atau sistem saraf yang masih tumbuh dan berkembang.

Sistem saraf menangani alarm tubuh - mengirimkan sinyal tentang kandung kemih penuh atau kosong - dan kebutuhan untuk bangun.
 

5. Rendahnya anti-diuretic hormone (ADH)


ADH merupakan hormon yang menyampaikan ke ginjal untuk menurunkan produksi urine. Beberapa penelitian menunjukkan, beberapa anak yang masih ngompol memroduksi hormone ADH ini lebih sedikit pada saat tidur. Oleh karena itu, produksi urine mereka akan meningkat.


Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(TIN)

MOST SEARCH