Jakarta: Di dunia kebugaran, selalu ada tren baru yang muncul dan salah satu yang terbaru yang sedang ramai dibicarakan di media sosial adalah teknik berjalan ala Jepang.
Latihan ini diklaim mudah, cepat, dan dapat membantu menurunkan tekanan darah asalkan dilakukan secara konsisten.
Japanese walking adalah metode baru yang dirancang untuk meningkatkan kebugaran kardiovaskular, menurunkan tekanan darah, dan memperkuat otot bagian bawah tubuh.
Baca juga: 4 Cara Atasi Mual Setelah Lari
.jpg)
(Teknik Japanese walking menunjukkan peningkatan signifikan dalam kapasitas aerobik, kekuatan otot, dan penurunan tekanan darah. sFoto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)
Teknik Japanese walking yang juga dikenal sebagai 'intermittent walking' atau 'interval walking training' yang dikembangkan di Jepang oleh para peneliti.
Metode ini melibatkan kombinasi interval berjalan dengan kecepatan cepat dan berjalan dengan kecepatan seimbang. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kebugaran kardiovaskular, metabolisme, dan kesehatan secara keseluruhan.
Pada dasarnya, teknik ini melibatkan latihan berjalan intensitas tinggi selama 30 menit. Berikut adalah langkah-langkah yang dapat diikuti:
Lakukan selama 3 menit dengan kecepatan yang cukup tinggi, sekitar 70-85% dari detak jantung maksimum. Pada fase ini, seseorang masih bisa berbicara, tetapi mungkin akan sulit untuk berbicara secara terus-menerus.
Setelah 3 menit berjalan cepat, turunkan kecepatan dan berjalan lebih lambat selama 3 menit. Pada fase ini, detak jantung sebaiknya turun menjadi 40-50% dari detak jantung maksimum.
Lakukan kedua langkah di atas sebanyak 5 kali untuk total waktu 30 menit.
Metode ini berbeda dari beberapa tren kebugaran lainnya karena didukung oleh penelitian ilmiah. Para peneliti menciptakan rutinitas ini hampir 20 tahun yang lalu dan mengujinya pada orang dewasa dengan rata-rata usia 63 tahun.
Hasil studi menunjukkan bahwa orang dewasa yang melakukan latihan berjalan ini empat kali seminggu memiliki tekanan darah yang lebih rendah dibandingkan dengan mereka yang tidak melakukannya.
Teknik Japanese walking didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh dr. Hiroshi Nose, yang diterbitkan dalam Mayo Clinic Proceedings. Dalam penelitian tersebut, para peneliti membandingkan efek dari berjalan interval, berjalan terus-menerus dengan intensitas sedang, dan tidak berjalan sama sekali.
Hasilnya menunjukkan bahwa kelompok yang melakukan berjalan interval mengalami peningkatan signifikan dalam kapasitas aerobik, kekuatan otot, dan penurunan tekanan darah sistolik saat istirahat.
Baca juga: 30 Menit Setelah Lari Sebaiknya Ngapain Sih?
Para peneliti menyimpulkan bahwa "berjalan interval intensitas tinggi mungkin melindungi terhadap peningkatan tekanan darah terkait usia serta penurunan kekuatan otot paha dan kapasitas aerobik puncak."
Secillia Nur Hafifah
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)
Latihan ini diklaim mudah, cepat, dan dapat membantu menurunkan tekanan darah asalkan dilakukan secara konsisten.
Japanese walking adalah metode baru yang dirancang untuk meningkatkan kebugaran kardiovaskular, menurunkan tekanan darah, dan memperkuat otot bagian bawah tubuh.
Baca juga: 4 Cara Atasi Mual Setelah Lari
Apa itu Japanese walking?
.jpg)
(Teknik Japanese walking menunjukkan peningkatan signifikan dalam kapasitas aerobik, kekuatan otot, dan penurunan tekanan darah. sFoto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)
Teknik Japanese walking yang juga dikenal sebagai 'intermittent walking' atau 'interval walking training' yang dikembangkan di Jepang oleh para peneliti.
Metode ini melibatkan kombinasi interval berjalan dengan kecepatan cepat dan berjalan dengan kecepatan seimbang. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kebugaran kardiovaskular, metabolisme, dan kesehatan secara keseluruhan.
Pada dasarnya, teknik ini melibatkan latihan berjalan intensitas tinggi selama 30 menit. Berikut adalah langkah-langkah yang dapat diikuti:
1. Berjalan dengan kecepatan cepat
Lakukan selama 3 menit dengan kecepatan yang cukup tinggi, sekitar 70-85% dari detak jantung maksimum. Pada fase ini, seseorang masih bisa berbicara, tetapi mungkin akan sulit untuk berbicara secara terus-menerus.
2. Berjalan dengan kecepatan lebih lambat
Setelah 3 menit berjalan cepat, turunkan kecepatan dan berjalan lebih lambat selama 3 menit. Pada fase ini, detak jantung sebaiknya turun menjadi 40-50% dari detak jantung maksimum.
3. Ulangi proses
Lakukan kedua langkah di atas sebanyak 5 kali untuk total waktu 30 menit.
Metode ini berbeda dari beberapa tren kebugaran lainnya karena didukung oleh penelitian ilmiah. Para peneliti menciptakan rutinitas ini hampir 20 tahun yang lalu dan mengujinya pada orang dewasa dengan rata-rata usia 63 tahun.
Hasil studi menunjukkan bahwa orang dewasa yang melakukan latihan berjalan ini empat kali seminggu memiliki tekanan darah yang lebih rendah dibandingkan dengan mereka yang tidak melakukannya.
Apa manfaat teknik Japanese walking?
Teknik Japanese walking didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh dr. Hiroshi Nose, yang diterbitkan dalam Mayo Clinic Proceedings. Dalam penelitian tersebut, para peneliti membandingkan efek dari berjalan interval, berjalan terus-menerus dengan intensitas sedang, dan tidak berjalan sama sekali.
Hasilnya menunjukkan bahwa kelompok yang melakukan berjalan interval mengalami peningkatan signifikan dalam kapasitas aerobik, kekuatan otot, dan penurunan tekanan darah sistolik saat istirahat.
Baca juga: 30 Menit Setelah Lari Sebaiknya Ngapain Sih?
Para peneliti menyimpulkan bahwa "berjalan interval intensitas tinggi mungkin melindungi terhadap peningkatan tekanan darah terkait usia serta penurunan kekuatan otot paha dan kapasitas aerobik puncak."
Secillia Nur Hafifah
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)