FITNESS & HEALTH

5 Penyakit Menular Seksual Tanpa Gejala

Mia Vale
Rabu 27 November 2024 / 14:46
Jakarta: Infeksi menular seksual (IMS) semakin umum terjadi dan mungkin tampak tidak berbahaya. Namun kenyataannya, infeksi ini dapat menimbulkan risiko yang serius.

Banyak IMS yang tidak menunjukkan gejala apa pun, sehingga orang yang terinfeksi tidak memiliki indikasi apa pun untuk menjalani tes dan mencari pengobatan. 

Padahal, infeksi yang tidak diobati ini dapat menyebabkan kerusakan parah dan tidak dapat diperbaiki, mulai dari kemandulan hingga kanker. Kebanyakan IMS menyerang laki-laki dan perempuan. Tapi, dalam banyak kasus masalah kesehatan yang ditimbulkannya bisa lebih parah pada perempuan. 

Jika IMS menular ke bayi, maka dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius. IMS tidak selalu menimbulkan gejala atau mungkin hanya menimbulkan gejala ringan. Jadi mungkin saja tertular infeksi tanpa menyadarinya. 

Dan meski tanpa gejala, IMS tetap bisa berbahaya dan ditularkan saat berhubungan seks. Sekilas beberapa PMS yang berpotensi tanpa gejala, sehingga kamu tidak mengetahuinya. 


(Klamidia seringkali tidak menimbulkan gejala, sehingga banyak orang tidak menyadari bahwa dirinya telah terinfeksi. Bahkan ketika tanda dan gejala muncul, seringkali ringan, sehingga terkadang diabaikan. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)
 

1. Klamidia 


Merupakan penyakit menular seksual (PMS) yang sangat umum yang menginfeksi pria dan wanita, sering kali tanpa gejala. Jika memang timbul gejala, gejala tersebut mungkin baru muncul beberapa minggu setelah berhubungan seks dengan pasangan yang terinfeksi. 

Klamidia sangat bisa diobati. Namun jika tidak diobati, klamidia dapat menyebabkan kerusakan permanen pada sistem reproduksi wanita, sehingga sulit atau tidak mungkin untuk hamil di kemudian hari. Dalam kasus yang jarang terjadi, jika klamidia tidak diobati pada pria, hal ini dapat menyebabkan infertilitas.
 

2. Trikomoniasis 


Disebabkan oleh parasit yang disebut Trichomonas vaginalis. Berkisar 70 persen orang yang terinfeksi tidak menunjukkan gejala apa pun. Tanpa pengobatan, trikomoniasis bisa bertahan berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun. Hal ini juga dapat meningkatkan risiko tertular atau menyebarkan penyakit menular seksual lainnya.

Baca juga: Duh! 'Penis Patah,' Gimana Cara Ngatasinnya Nih?
 

3. Crabs 


Crabs yang dikenal sebagai kutu kecil hidup di area genital atau kemaluan. Mengutip sebuah blog Vybe, gejala akibat serangan kutu kemaluan biasanya mulai muncul dalam satu sampai tiga minggu setelah kutu menempati area tubuh. Pengobatan kutu kemaluan dapat dilakukan dengan pemberian obat dan perawatan mandiri. 
 

4. Lymphogranuloma venereum atau LGV


Penyakit ini disebabkan oleh subtipe dari bakteri yang menyebabkan klamidia, tetapi lebih invasif. Jika tidak diobati, LGV dapat menyebabkan luka, deformitas atau kelainan pada alat kelami, infeksi pada otak, dan hepatitis. Kabar baiknya, LGV dapat disembuhkan dengan mengonsumsi antibiotik.
 

5. Gonorea 


Gonorea dapat menginfeksi alat kelamin, tenggorokan, atau rektum dan terutama umum terjadi pada orang muda (usia 15-24 tahun). Gejala gonore biasanya berkembang dalam waktu berkisar 2 minggu setelah terinfeksi, meski terkadang baru muncul beberapa bulan kemudian. 

Sekitar 10 persen pria yang terinfeksi dan 50 persen wanita yang terinfeksi tidak akan mengalami gejala yang jelas. Ketika wanita benar-benar mengalami gejala, mereka sering disalahartikan sebagai infeksi kandung kemih atau vagina. 

Ingat, satu-satunya cara untuk mengetahui apakah kamu atau pasangan seksual mengidap PMS adalah dengan melakukan tes. Jangan lupa pertahankan dialog terbuka dengan pasangan. Hal ini berguna untuk kesehatan kalian berdua.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(TIN)

MOST SEARCH