FITNESS & HEALTH
Duh! 'Penis Patah,' Gimana Cara Ngatasinnya Nih?
Yatin Suleha
Rabu 26 Juni 2024 / 22:02
Jakarta: Pernah mendengar kalau penis bisa patah? Sedang viral berita soal seorang lelaki di Inggris mengalami penis patah saat sedang bercinta. Penis patah atau fraktur penis adalah suatu kondisi menurut dr. Gracia Fensynthia dalam Alodokter, adalah kejadian di mana penis mengalami cedera saat ereksi.
Kondisi ini dapat ditandai dengan penis yang mengalami pembengkakan hingga terjadinya perdarahan. Kondisi ini memerlukan penanganan segera guna mencegah komplikasi yang parah.
Penis yang mengalami cedera akibat dibengkokan atau terbentur benda keras secara tiba-tiba dapat menyebabkan selaput yang disebut tunica albuginea akan robek. Selaput ini berperan untuk melindungi corpus cavernosum atau bagian penis yang dapat membesar bila terisi oleh darah saat terjadi ereksi.
.jpg)
(Penis patah merupakan kondisi yang tergolong jarang terjadi. Namun, robeknya struktur tunica albuginea dapat menyebabkan memar, bengkak, dan merasakan rasa nyeri yang hebat, dan bila terlambat ditangani seseorang tidak akan bisa ereksi lagi. Foto: Ilustrasi/Dok. Unsplash.com)
Saat kamu mengalami penis patah akan timbul beberapa gejala, misalnya:
Penis patah sendiri tidak terbatas hanya pada hubungan seksual saja. Pria bisa menderita penis patah jika terjatuh atau mengalami benturan fisik keras pada penis saat sedang ereksi.
Dr. Andreas Wilson Setiawan via Hellosehat menjelaskan bahwa kondisi fraktur penis termasuk dalam kedaruratan urologi, sehingga apabila seseorang pria merasakan gejala maka memerlukan konsultasi dan penanganan dokter sesegera mungkin.
Kegagalan untuk memperbaiki cedera tunica albuginea dalam kurun waktu tertentu bisa menyebabkan disfungsi ereksi pada pria yang mengalaminya. Sebelum dilakukan penanganan, dokter akan melakukan pemeriksaan, mulai dari cavernosography, rontgen, atau MRI.
Namun, pemeriksaan umumnya dilakukan dengan menyuntikkan pewarna ke dalam uretra melalui ujung penis dan melakukan rontgen guna mengetahui kerusakan atau kelainan yang terjadi pada penis.
Setelah itu, dokter akan melakukan pembedahan menggunakan jahitan untuk menutup luka robek pada tunica albuginea dan corpus cavernosum guna memulihkan kemampuan ereksi dan menjaga fungsi saluran kemih.
Untuk menghindari terjadinya penis patah, tentunya kamu harus lebih berhati-hati dalam melakukan hubungan seksual, menggunakan pelumas saat masturbasi, dan melakukan dengan teknik yang tepat. Jika mengalami gejala yang mengarah ke penis patah, segera pergi ke dokter agar dapat diberikan penanganan secepatnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(TIN)
Kondisi ini dapat ditandai dengan penis yang mengalami pembengkakan hingga terjadinya perdarahan. Kondisi ini memerlukan penanganan segera guna mencegah komplikasi yang parah.
Penis yang mengalami cedera akibat dibengkokan atau terbentur benda keras secara tiba-tiba dapat menyebabkan selaput yang disebut tunica albuginea akan robek. Selaput ini berperan untuk melindungi corpus cavernosum atau bagian penis yang dapat membesar bila terisi oleh darah saat terjadi ereksi.
Saat penis patah, apa saja yang bisa diperhatikan:
.jpg)
(Penis patah merupakan kondisi yang tergolong jarang terjadi. Namun, robeknya struktur tunica albuginea dapat menyebabkan memar, bengkak, dan merasakan rasa nyeri yang hebat, dan bila terlambat ditangani seseorang tidak akan bisa ereksi lagi. Foto: Ilustrasi/Dok. Unsplash.com)
Saat kamu mengalami penis patah akan timbul beberapa gejala, misalnya:
- 1. Sakit dan nyeri penis parah
- 2. Penis bengkak dan memar
- 3. Suara patahan atau retak
- 4. Kehilangan ereksi seketika, dan
- 5. Perubahan warna batang penis akibat perdarahan di bawah kulit
Segera bawa ke rumah sakit
Penis patah sendiri tidak terbatas hanya pada hubungan seksual saja. Pria bisa menderita penis patah jika terjatuh atau mengalami benturan fisik keras pada penis saat sedang ereksi.
Dr. Andreas Wilson Setiawan via Hellosehat menjelaskan bahwa kondisi fraktur penis termasuk dalam kedaruratan urologi, sehingga apabila seseorang pria merasakan gejala maka memerlukan konsultasi dan penanganan dokter sesegera mungkin.
Kegagalan untuk memperbaiki cedera tunica albuginea dalam kurun waktu tertentu bisa menyebabkan disfungsi ereksi pada pria yang mengalaminya. Sebelum dilakukan penanganan, dokter akan melakukan pemeriksaan, mulai dari cavernosography, rontgen, atau MRI.
Namun, pemeriksaan umumnya dilakukan dengan menyuntikkan pewarna ke dalam uretra melalui ujung penis dan melakukan rontgen guna mengetahui kerusakan atau kelainan yang terjadi pada penis.
Setelah itu, dokter akan melakukan pembedahan menggunakan jahitan untuk menutup luka robek pada tunica albuginea dan corpus cavernosum guna memulihkan kemampuan ereksi dan menjaga fungsi saluran kemih.
Untuk menghindari terjadinya penis patah, tentunya kamu harus lebih berhati-hati dalam melakukan hubungan seksual, menggunakan pelumas saat masturbasi, dan melakukan dengan teknik yang tepat. Jika mengalami gejala yang mengarah ke penis patah, segera pergi ke dokter agar dapat diberikan penanganan secepatnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TIN)