FITNESS & HEALTH
Produksi hingga 1 Miliar Kg Produk Susu per Tahun, Pabrik FFI Diharapkan Bantu Pecahkan Masalah Gizi di Indonesia
A. Firdaus
Kamis 17 Oktober 2024 / 10:10
Jakarta: Pada masa-masa awal kehidupan seseorang, pemenuhan gizi telah menjadi salah satu perhatian utama pemerintah, dengan prioritas penanggulangan stunting dan peningkatan status gizi anak. Hal ini terwujud sebagai prioritas pemerintah dengan disusunnya Strategi Nasional Percepatan Pencegahan Anak Kerdil (Stunting).
Tujuannya, guna mempercepat penurunan angka stunting hingga 14% pada 2024 dan meningkatkan status gizi anak dan perempuan di seluruh Indonesia. Namun demikian, penurunan angka stunting masih belum sesuai harapan.
Sebagaimana juga temuan Studi South East Asian Nutrition Surveys kedua (SEANUTS II) di Indonesia, program tersebut dinilai belum mengatasi tiga beban malnutrisi yaitu gizi kurang, defisiensi mikronutrien, dan gizi lebih. Studi ini melibatkan 3.000 anak di 21 kabupaten/kota di 15 provinsi.
Baca juga: Demi Peternakan yang Berkelanjutan, 12 Peternak Muda Menimba Ilmu ke Belanda
Selain mendapati masih terjadinya triple burden di Indonesia, studi SEANUTS II juga mendapati prevalensi stunting di perkotaan mencapai 20,6% dan di pedesaan mencapai 33,6%.
Pentingnya kebaikan susu dalam pemenuhan gizi memberikan ruang besar bagi perusahaan susu untuk berkontribusi pada pemecahan masalah gizi yang dihadapi Indonesia. Salah satu perusahaan susu, Frisian Flag Indonesia (FFI) menegaskan komitmennya untuk membantu memecahkan permasalahan gizi di Indonesia, seperti stunting dan kekurangan mikronutrien.

Coorporate Affairs Director PT Frisian Flag Indonesia, Andrew F. Saputra. Dok. A. Firdaus/Medcom
Komitmen ini terwujudkan dengan kehadiran pabrik baru FFI di Cikarang. Menariknya, pabrik yang baru diresmikan ini dapat memproduksi 700 juta hingga 1 miliar kilogram produk susu per tahun.
"FFI siap menjadi mitra pemerintah dalam pemenuhan gizi masyarakat Indonesia di setiap tahap kehidupan," ujar Coorporate Affairs Director PT Frisian Flag Indonesia, Andrew F. Saputra.
"Kapasitas produksi di pabrik baru yang lebih besar memungkinkan Frisian Flag Indonesia memberikan akses ke lebih banyak konsumen di setiap tahap kehidupan mereka. Hal ini juga memperkuat keinginan FFI untuk lebih berperan dalam menyediakan gizi terpercaya bagi keluarga Indonesia,” kata Andrew di sela-sela acara media tur.
Penjelasan Andrew sejalan dengan visi Nourishing Indonesia to Progress dan misi membangun Indonesia yang sehat, sejahtera, dan selaras dari perusahaan. FFI juga terus berbagi pengetahuan tentang kebaikan dan nutrisi dari kebaikan susu dengan menghadirkan para pakar gizi dan industri susu.

Mampu menghasilkan produksi hingga 1 miliar kg produk susu, pabrik FFI ini menelan investasi 3,8 triliun. Dok. A. Firdaus/Medcom
Diketahui, Pabrik FFI di Cikarang dibangun dengan fasilitas unggulan dan teknologi yang sudah ramah akan lingkungan. Selain itu di pabrik ini juga menerapkan standar produksi susu dunia.
Penggunaan Biomass Boiler untuk menghasilkan tenaga uap, pengelolaan air dalam lingkungan pabrik melalui fasilitas Waste Water Recycling, pallet ramah lingkungan, serta menggunakan sistem atap Solar Panel untuk memanfaatkan sinar matahari menjadi perhatian utama FFI untuk mewujudkan praktik bisnis berkelanjutan.
Pabrik Cikarang menargetkan produksi hingga 1 miliar kilogram produk susu setiap tahunnya. Pembangunan pabrik baru ini menelan investasi Rp3,8 triliun dan akan meningkatkan penyerapan pasokan susu segar dalam negeri dari belasan ribu peternak sapi perah rakyat di Indonesia yang berarti turut berkontribusi terhadap peningkatan kesejahteraan peternak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
Tujuannya, guna mempercepat penurunan angka stunting hingga 14% pada 2024 dan meningkatkan status gizi anak dan perempuan di seluruh Indonesia. Namun demikian, penurunan angka stunting masih belum sesuai harapan.
Sebagaimana juga temuan Studi South East Asian Nutrition Surveys kedua (SEANUTS II) di Indonesia, program tersebut dinilai belum mengatasi tiga beban malnutrisi yaitu gizi kurang, defisiensi mikronutrien, dan gizi lebih. Studi ini melibatkan 3.000 anak di 21 kabupaten/kota di 15 provinsi.
Baca juga: Demi Peternakan yang Berkelanjutan, 12 Peternak Muda Menimba Ilmu ke Belanda
Selain mendapati masih terjadinya triple burden di Indonesia, studi SEANUTS II juga mendapati prevalensi stunting di perkotaan mencapai 20,6% dan di pedesaan mencapai 33,6%.
Pentingnya kebaikan susu dalam pemenuhan gizi memberikan ruang besar bagi perusahaan susu untuk berkontribusi pada pemecahan masalah gizi yang dihadapi Indonesia. Salah satu perusahaan susu, Frisian Flag Indonesia (FFI) menegaskan komitmennya untuk membantu memecahkan permasalahan gizi di Indonesia, seperti stunting dan kekurangan mikronutrien.

Coorporate Affairs Director PT Frisian Flag Indonesia, Andrew F. Saputra. Dok. A. Firdaus/Medcom
Komitmen ini terwujudkan dengan kehadiran pabrik baru FFI di Cikarang. Menariknya, pabrik yang baru diresmikan ini dapat memproduksi 700 juta hingga 1 miliar kilogram produk susu per tahun.
"FFI siap menjadi mitra pemerintah dalam pemenuhan gizi masyarakat Indonesia di setiap tahap kehidupan," ujar Coorporate Affairs Director PT Frisian Flag Indonesia, Andrew F. Saputra.
"Kapasitas produksi di pabrik baru yang lebih besar memungkinkan Frisian Flag Indonesia memberikan akses ke lebih banyak konsumen di setiap tahap kehidupan mereka. Hal ini juga memperkuat keinginan FFI untuk lebih berperan dalam menyediakan gizi terpercaya bagi keluarga Indonesia,” kata Andrew di sela-sela acara media tur.
Penjelasan Andrew sejalan dengan visi Nourishing Indonesia to Progress dan misi membangun Indonesia yang sehat, sejahtera, dan selaras dari perusahaan. FFI juga terus berbagi pengetahuan tentang kebaikan dan nutrisi dari kebaikan susu dengan menghadirkan para pakar gizi dan industri susu.

Mampu menghasilkan produksi hingga 1 miliar kg produk susu, pabrik FFI ini menelan investasi 3,8 triliun. Dok. A. Firdaus/Medcom
Diketahui, Pabrik FFI di Cikarang dibangun dengan fasilitas unggulan dan teknologi yang sudah ramah akan lingkungan. Selain itu di pabrik ini juga menerapkan standar produksi susu dunia.
Penggunaan Biomass Boiler untuk menghasilkan tenaga uap, pengelolaan air dalam lingkungan pabrik melalui fasilitas Waste Water Recycling, pallet ramah lingkungan, serta menggunakan sistem atap Solar Panel untuk memanfaatkan sinar matahari menjadi perhatian utama FFI untuk mewujudkan praktik bisnis berkelanjutan.
Pabrik Cikarang menargetkan produksi hingga 1 miliar kilogram produk susu setiap tahunnya. Pembangunan pabrik baru ini menelan investasi Rp3,8 triliun dan akan meningkatkan penyerapan pasokan susu segar dalam negeri dari belasan ribu peternak sapi perah rakyat di Indonesia yang berarti turut berkontribusi terhadap peningkatan kesejahteraan peternak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)