FITNESS & HEALTH

Penelitian Ungkap Pilihan Makanan Berpengaruh pada Kesehatan Mental

Fatha Annisa
Selasa 22 April 2025 / 16:45
Jakarta: Jenis makanan yang dikonsumsi ternyata berpengaruh pada kondisi mental seseorang. Hal ini dikemukakan oleh Andrew Huberman, seorang Profesor neurobiologi dari Stanford University. 
 
Ia menjelaskan, penelitian ilmiah dan klinis terbaru menunjukkan adanya hubungan kuat antara konsumsi makanan olahan dan munculnya gangguan mental. Menurutnya, perubahan pada mitokondria kemungkinan menjadi penghubung antara keduanya.
 
Dalam sebuah siniar bersama psikiater dari Harvard, Chris Palmer, pada 4 April 2025 lalu, Huberman memaparkan bahwa data menunjukkan makanan yang diproses secara minimal cenderung lebih baik untuk kesehatan mental dibandingkan makanan yang telah melalui banyak proses pengolahan.
 
Baca juga: Pelukan Ibu Hari Ini Bisa Membentuk Masa Depan Anak, Begini Menurut Studi


Namun menurutnya, temuan tersebut bersifat korelatif. “Ada banyak masalah gaya hidup yang mungkin menyertai konsumsi makanan olahan atau penghindaran makanan semacam itu," kata Andrew Huberman, dikutip dari Hindustan Times.
 
Sementara itu, Dr. Chris Palmer menambahkan bahwa konsumsi makanan ultra-proses dalam jumlah besar berdampak buruk tidak hanya bagi kesehatan fisik, tetapi juga mental.
 
Ia merujuk pada sebuah studi yang melibatkan lebih dari 300.000 partisipan, yang menunjukkan adanya korelasi langsung antara konsumsi makanan ultra-proses dan kesehatan mental yang memburuk.
 
Baca juga: 5 Tanda Tersembunyi Anak Mengalami Penurunan Mental

 
"Di antara mereka yang mengonsumsi makanan ultra-proses setiap hari, beberapa kali sehari, 58 persen melaporkan kesehatan mental yang buruk," ujarnya.
 
Sebaliknya, hanya 18 persen dari mereka yang jarang atau tidak pernah mengonsumsi makanan jenis ini mengalami gangguan serupa. Makanan ultra-proses biasanya rendah serat dan tinggi kadar gula, garam, serta lemak.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(PRI)

MOST SEARCH