FITNESS & HEALTH

Kasus Kanker RI Bakal Tembus 70 Persen, Para Ahli Anjurkan Penerapan Tim Multidisiplin

Yuni Yuli Yanti
Minggu 28 September 2025 / 14:00
Jakarta: Data Kementerian Kesehatan RI dan Global Cancer Observatory (Globocan) menunjukkan tren mengkhawatirkan. Tahun 2022 tercatat 408.661 kasus baru dengan 242.099 kematian di Indonesia. 

Diproyeksikan terjadi peningkatan 63 persen kasus baru pada periode 2025–2040 bila tidak ada intervensi signifikan. Bahkan, Kemenkes memperkirakan jumlah kasus akan meningkat lebih dari 70 persen pada 2050. 

Selain melakukan upaya deteksi dini kepada pasien kanker, penerapan tim multidisiplin dinilai menjadi salah satu strategi paling efektif dalam penanganan kanker.

Seperti diketahui, pendekatan dengan tim multidisiplin untuk penyakit kanker membutuhkan tim terpadu yang terdiri dari dokter bedah, radiologi, spesialis onkologi, patologi, perawat, dan tenaga pendukung lainnya. 

"Dalam penanganan kanker, tim multidisiplin adalah sebuah keniscayaan. Mulai dari diagnosis dan penentuan stadiumnya saja sudah melibatkan beberapa ahli. Belum lagi dalam pengobatannya, jadi hadirnya tim multidisiplin ini tujuannya adalah untuk mendapatkan hasil pemeriksaan dan pengobatan yang tepat guna," ujar Prof. Dr. dr. Arry Harryanto Reksodiputro, SpPD, K-HOM, FINASIM (Dewan Penasihat Divisi HOM) dalam diskusi ROICAM 2025, pada Sabtu (27/9/2025), di Jakarta. 

Sementara itu, dr. Ronald Alexander Hukom, MHSc, SpPD, K-HOM selaku Ketua Perhimpunan Hematologi dan Onkologi Medik Penyakit Dalam Indonesia (PERHOMPEDIN) Cabang Jakarta, mengatakan untuk menerapkan tim multidisiplin, idealnya rumah sakit atau cancer center memiliki kelengkapan yang dibutuhkan. 

"Mulai dari dokter-dokter ahli, peralatan medis, termasuk laboratoriumnya itu harus lengkap," tutur dr. Ronald. 


(Ki-ka: Dr. dr. Hilman Tadjoedin, Sp.PD, K-H0M (Kepala Kelompok Staf Medik Hematologi Onkologi Medik RS Kanker Dharmais), Prof. Dr. dr. Arry Harryanto Reksodiputro, SpPD, K-HOM, FINASIM (Dewan Penasihat Divisi HOM), Prof. dr. Nuzirwan Acang, Sp.PD-KHOM, FINASIM, dr. Ronald Alexander Hukom, MHSc, SpPD, K-HOM (Ketua PERHOMPEDIN) Cabang Jakarta, dalam acara ROICAM 12, pada Sabtu (27/9), di Jakarta. Foto: Dok. Yuni)
 

ROICAM Jembatan Kolaborasi Nakes dan Stakeholders

Kanker merupakan tantangan besar yang hanya dapat ditangani melalui sinergi lintas sektor. Dokter, tenaga kesehatan, pemerintah, swasta, akademisi, hingga masyarakat perlu berkolaborasi dalam menciptakan sistem pelayanan yang berkeadilan, modern, dan berkelanjutan.

Acara tahunan The Role of Internist in Cancer Management (ROICAM 12) yang berlangsung pada 27-28 September 2025 di Hotel Shangri-La, Jakarta, menjadi momentum untuk memperkuat sinergi ini, dengan tujuan akhir membangun pusat-pusat pelayanan kanker Indonesia yang berkualitas tinggi, terjangkau, dan mampu bersaing di tingkat global.

Dengan mengusung tema: “Embracing the Future: Synergy among Healthcare Professionals and Stakeholders in Cancer Management,” ROICAM 12 menjadi jembatan antara rumah sakit pemerintah dan swasta untuk menjalin kolaborasi dan pemaparan terhadap fasilitas pelayanan kanker (cancer center). 

Juga, turut menghadirkan pembicara dari berbagai latar belakang keilmuan sebagai bentuk penerapan tim multidisiplin untuk penanganan pasien kanker, penerapan AI dalam pelayanan onkologi, sampai dengan pelatihan terkait manajemen kanker. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(yyy)

MOST SEARCH