Jakarta: Infeksi jamur bisa terjadi di mana saja termasuk di area vagina. Kondisi ini juga dikenal dengan kandidiasis vagina. Tanda-tandanya beragam mulai dari gatal hingga keluar cairan.
Mengutip dari Mayo Clinic, infeksi jamur vagina tidak dianggap sebagai infeksi menular seksual. Namun, ada peningkatan risiko infeksi jamur vagina pada saat melakukan aktivitas seksual rutin pertama.
Ada juga beberapa bukti bahwa infeksi mungkin terkait dengan kontak mulut ke genital (seks oral-genital).
Gejala infeksi jamur dapat berkisar dari ringan hingga sedang, dan meliputi:
- Gatal dan iritasi pada vagina dan vulva.
- Sensasi terbakar, terutama saat berhubungan seksual atau saat buang air kecil.
- Kemerahan dan pembengkakan pada vulva.
- Nyeri pada vagina.
- Ruam vagina.
- Keputihan yang kental, putih, dan tidak berbau.
- Keputihan encer.
Vagina secara alami mengandung campuran jamur yang seimbang, termasuk jamur candida albicans dan bakteri.
Bakteri tertentu (lactobacillus) bertindak untuk mencegah pertumbuhan jamur yang berlebihan. Tapi keseimbangan itu bisa terganggu. Pertumbuhan berlebih dari jamur candida albicans atau penetrasi jamur ke lapisan sel vagina yang lebih dalam menyebabkan tanda dan gejala infeksi jamur.
Pertumbuhan berlebih bisa terjadi karena berbagai faktor antara lain penggunaan antibiotik yang menyebabkan ketidakseimbangan flora alami vagina, kehamilan, diabetes yang tidak terkontrol, sistem kekebalan yang rusak, konsumsi kontrasepsi oral atau terapi hormon yang meningkatkan kadar estrogen.
Buatlah janji dengan dokter jika ini adalah pertama kalinya kamu mengalami gejala infeksi jamur atau ketika gejala tidak berkurang setelah diobati dengan krim vagina atau supositoria antijamur yang dijual bebas. Perhatikan pula bila kamu mengalami gejala lain.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
Mengutip dari Mayo Clinic, infeksi jamur vagina tidak dianggap sebagai infeksi menular seksual. Namun, ada peningkatan risiko infeksi jamur vagina pada saat melakukan aktivitas seksual rutin pertama.
Ada juga beberapa bukti bahwa infeksi mungkin terkait dengan kontak mulut ke genital (seks oral-genital).
Gejala
Gejala infeksi jamur dapat berkisar dari ringan hingga sedang, dan meliputi:
- Gatal dan iritasi pada vagina dan vulva.
- Sensasi terbakar, terutama saat berhubungan seksual atau saat buang air kecil.
- Kemerahan dan pembengkakan pada vulva.
- Nyeri pada vagina.
- Ruam vagina.
- Keputihan yang kental, putih, dan tidak berbau.
- Keputihan encer.
Penyebab
Vagina secara alami mengandung campuran jamur yang seimbang, termasuk jamur candida albicans dan bakteri.
Bakteri tertentu (lactobacillus) bertindak untuk mencegah pertumbuhan jamur yang berlebihan. Tapi keseimbangan itu bisa terganggu. Pertumbuhan berlebih dari jamur candida albicans atau penetrasi jamur ke lapisan sel vagina yang lebih dalam menyebabkan tanda dan gejala infeksi jamur.
Pertumbuhan berlebih bisa terjadi karena berbagai faktor antara lain penggunaan antibiotik yang menyebabkan ketidakseimbangan flora alami vagina, kehamilan, diabetes yang tidak terkontrol, sistem kekebalan yang rusak, konsumsi kontrasepsi oral atau terapi hormon yang meningkatkan kadar estrogen.
Kapan harus ke dokter?
Buatlah janji dengan dokter jika ini adalah pertama kalinya kamu mengalami gejala infeksi jamur atau ketika gejala tidak berkurang setelah diobati dengan krim vagina atau supositoria antijamur yang dijual bebas. Perhatikan pula bila kamu mengalami gejala lain.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)