FITNESS & HEALTH
Hamil Anggur, Wajib Tahu tentang Komplikasi Kehamilan yang Jarang Terjadi Ini
Mia Vale
Senin 22 April 2024 / 11:05
Jakarta: Kehamilan anggur (mola hidatidosa) merupakan komplikasi kehamilan yang jarang terjadi, di mana sel telur tidak dibuahi oleh sperma, sehingga menyebabkan terbentuknya kista non-kanker dan bukannya plasenta.
Tanpa adanya plasenta yang sehat, embrio gagal berkembang secara normal dan dapat menyebabkan keguguran. Kehamilan mola tidak diketahui bertahan lama, karena plasenta tidak dapat memberi nutrisi pada janin, jelas Dr Bharathi Ramesh, dokter kandungan dan ginekolog.
Angka kejadian kehamilan anggur bervariasi di berbagai belahan dunia, namun jarang terjadi. Kisarannya antara 0,2 - 9,9 per 1.000 kehamilan, menurut penelitian yang diterbitkan di jurnal Placenta, tahun 2021.
Meskipun hal ini dapat terjadi pada wanita mana pun, faktor risiko yang terkait termasuk usia ibu yang lanjut yaitu 35 tahun ke atas, dan riwayat aborsi sebelumnya, berdasarkan penelitian tahun 2018 yang diterbitkan dalam jurnal Obstetrics and Gynecology International.
Kehamilan jenis ini merupakan salah satu jenis penyakit trofoblas gestasional atau GTD, yaitu sekelompok kondisi yang menyebabkan tumor tumbuh di dalam rahim Moms. Pada dasarnya ada dua jenis kehamilan mola, menurut laman Health shots, yakni:
Di mana tidak ada embrio yang terbentuk. Hal ini terjadi ketika sperma membuahi sel telur yang kosong, dan ketika sel telur kosong, embrio tidak dapat tumbuh.
Terjadi ketika plasenta abnormal terbentuk bersamaan dengan embrio. Dua sperma membuahi satu sel telur, embrio mungkin mulai berkembang, namun umumnya tidak mampu bertahan hidup.

(Penyebab hamil anggur adalah ketidakseimbangan kromosom. Sel manusia mengandung 23 pasang kromosom yang masing-masing terdiri satu kromosom dari ayah dan lainnya dari ibu. Pada hamil anggur lengkap, sel telur kosong dibuahi oleh satu atau dua sperma, dan semua materi genetik berasal dari ayah. Foto: Ilustrasi/Dok. Unsplash.com)
Kehamilan mola mungkin terasa seperti kehamilan normal pada awalnya, namun perhatikan tanda-tanda berikut:
Sayangnya, kehamilan anggur tidak bisa menghasilkan kelahiran bayi yang sehat. Hal ini karena janin normal tidak berkembang di dalam rahim. Bahkan dalam kasus yang jarang terjadi, janin tersebut biasanya tidak dapat bertahan hidup dan tidak dapat tumbuh menjadi bayi yang sehat.
Karena plasenta menjadi kantung cairan yang tidak normal, pada hamil anggur, plasenta tidak dapat memberi nutrisi dan mendukung perkembangan janin.
Ya, kamu bisa mendapatkan kehamilan yang benar-benar normal dan sukses setelah mengalami kehamilan mola. Namun disarankan untuk menunggu beberapa saat, setidaknya enam bulan hingga satu tahun, sebelum mencoba untuk hamil lagi.
Selama masa ini, pemantauan rutin penting dilakukan untuk memastikan bahwa kehamilan anggur telah berhasil ditangani dan tidak ada tanda-tanda akan terulang kembali.
Yang perlu diperhatikan, begitu kamu pernah mengalaminya, peluang untuk mengalami kehamilan mola lagi pada kehamilan berikutnya akan sedikit lebih besar. Hal ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor seperti usia dan riwayat keguguran.
Sedangkan untuk pencegahan, belum banyak diketahui cara mencegah kehamilan anggur. Namun perawatan prenatal dini, gaya hidup sehat, konseling genetik, dan pemeriksaan rutin dapat mengurangi risiko atau membantu dalam deteksi dini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(TIN)
Tanpa adanya plasenta yang sehat, embrio gagal berkembang secara normal dan dapat menyebabkan keguguran. Kehamilan mola tidak diketahui bertahan lama, karena plasenta tidak dapat memberi nutrisi pada janin, jelas Dr Bharathi Ramesh, dokter kandungan dan ginekolog.
Angka kejadian kehamilan anggur bervariasi di berbagai belahan dunia, namun jarang terjadi. Kisarannya antara 0,2 - 9,9 per 1.000 kehamilan, menurut penelitian yang diterbitkan di jurnal Placenta, tahun 2021.
Jenis hamil anggur
Meskipun hal ini dapat terjadi pada wanita mana pun, faktor risiko yang terkait termasuk usia ibu yang lanjut yaitu 35 tahun ke atas, dan riwayat aborsi sebelumnya, berdasarkan penelitian tahun 2018 yang diterbitkan dalam jurnal Obstetrics and Gynecology International.
Kehamilan jenis ini merupakan salah satu jenis penyakit trofoblas gestasional atau GTD, yaitu sekelompok kondisi yang menyebabkan tumor tumbuh di dalam rahim Moms. Pada dasarnya ada dua jenis kehamilan mola, menurut laman Health shots, yakni:
1. Hamil anggur komplit
Di mana tidak ada embrio yang terbentuk. Hal ini terjadi ketika sperma membuahi sel telur yang kosong, dan ketika sel telur kosong, embrio tidak dapat tumbuh.
2. Hamil anggur parsial
Terjadi ketika plasenta abnormal terbentuk bersamaan dengan embrio. Dua sperma membuahi satu sel telur, embrio mungkin mulai berkembang, namun umumnya tidak mampu bertahan hidup.

(Penyebab hamil anggur adalah ketidakseimbangan kromosom. Sel manusia mengandung 23 pasang kromosom yang masing-masing terdiri satu kromosom dari ayah dan lainnya dari ibu. Pada hamil anggur lengkap, sel telur kosong dibuahi oleh satu atau dua sperma, dan semua materi genetik berasal dari ayah. Foto: Ilustrasi/Dok. Unsplash.com)
Gejala kehamilan mola
Kehamilan mola mungkin terasa seperti kehamilan normal pada awalnya, namun perhatikan tanda-tanda berikut:
- - Petdarahan vagina yang mungkin disertai gumpalan jaringan
- - Kadar hormon kehamilan atau kadar HCG yang luar biasa tinggi
- - Mual dan muntah
- - Nyeri panggul
- - Anemia
- - Tekanan darah tinggi preeklampsia
Hamil anggur lahirkan bayi sehat?
Sayangnya, kehamilan anggur tidak bisa menghasilkan kelahiran bayi yang sehat. Hal ini karena janin normal tidak berkembang di dalam rahim. Bahkan dalam kasus yang jarang terjadi, janin tersebut biasanya tidak dapat bertahan hidup dan tidak dapat tumbuh menjadi bayi yang sehat.
Karena plasenta menjadi kantung cairan yang tidak normal, pada hamil anggur, plasenta tidak dapat memberi nutrisi dan mendukung perkembangan janin.
Setelah hamil anggur, bisakah hamil lagi?
Ya, kamu bisa mendapatkan kehamilan yang benar-benar normal dan sukses setelah mengalami kehamilan mola. Namun disarankan untuk menunggu beberapa saat, setidaknya enam bulan hingga satu tahun, sebelum mencoba untuk hamil lagi.
Selama masa ini, pemantauan rutin penting dilakukan untuk memastikan bahwa kehamilan anggur telah berhasil ditangani dan tidak ada tanda-tanda akan terulang kembali.
Yang perlu diperhatikan, begitu kamu pernah mengalaminya, peluang untuk mengalami kehamilan mola lagi pada kehamilan berikutnya akan sedikit lebih besar. Hal ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor seperti usia dan riwayat keguguran.
Sedangkan untuk pencegahan, belum banyak diketahui cara mencegah kehamilan anggur. Namun perawatan prenatal dini, gaya hidup sehat, konseling genetik, dan pemeriksaan rutin dapat mengurangi risiko atau membantu dalam deteksi dini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TIN)