FITNESS & HEALTH

5 Alasan Sembelit yang Bukan karena Makanan

Mia Vale
Minggu 05 November 2023 / 11:00
Jakarta: Sembelit atau yang umum disebut konstipasi, terjadi ketika frekuensi buang air besar menjadi berkurang. Sebenarnya tidak ada patokan baku mengenai berapa kali normalnya seseorang harus buang air besar dalam sehari atau seminggu, karena frekuensi buang air besar tiap orang bisa berbeda-beda. 

Namun, jika kamu mengalami kesulitan BAB akhir-akhir ini padahal pola makan sehat - makanan berserat - tidak berubah, ada baiknya kamu cari tahu penyebabnya. 

“Nutrisi jelas memainkan peran besar dalam penyebab dan penyembuhan sembelit,” tegas Maggie Michalczyk, RDN, penulis buku masak dan pendiri blog Once Upon a Pumpkin.

Ya, pola makan yang rendah atau kurang serat adalah salah satu penyebab utama sembelit. Namun begitu, sembelit juga bisa disebabkan oleh faktor lain. Nah, Michalczyk membagikan beberapa alasan tricky mengapa kamu mengalami sembelit, tapi tidak berhubungan dengan makanan yang dikonsumsi. 
 

1. Kurang minum


Tetap terhidrasi sangat penting untuk berbagai alasan kesehatan, termasuk pencernaan yang baik. “Tidak mengonsumsi cukup cairan dapat menyebabkan dehidrasi yang membuat tinja menjadi keras dan sulit dikeluarkan. Utamanya jika dikombinasikan dengan diet rendah serat,” jelas Michalczyk. 

Jadi, bila selama ini kamu sudah mengonsumsi banyak makanan kaya serat seperti biji-bijian, sayuran, buah-buahan, dan kacang-kacangan, pastikan juga menambah asupan air.
 

2. Stres



(Pikiran dan emosi dipicu oleh stres dapat memiliki efek pada parut dan usus. Foto: Ilustrasi/Dok. Unsplash.com)

Stres yang dirasakan, baik karena pekerjaan, kejadian di rumah, atau bahkan kecemasan terhadap apa yang terjadi di dunia, dapat berdampak pada saluran pencernaan. Menurut artikel yang diterbitkan di Expert Review of Gastroenterology & Hepatology, stres psikologis diketahui mengganggu sistem pencernaan, dan mikrobiota usus mungkin terkait dengan semuanya. 

Bakteri di saluran pencernaan membantu memecah makanan dan membuat tinja. Namun, saat stres, bakteri usus tersebut dapat mengubah proses pencernaan sehingga menyebabkan penyumbatan. 

Stres juga dapat melemahkan penghalang di saluran pencernaan, menurut penelitian yang diterbitkan dalam Current Opinion in Behavioral Sciences, yang mengakibatkan "usus bocor" di mana bakteri meresap ke dalam aliran darah dan menciptakan respons peradangan.
 

3. Kurang berolahraga


Kurangnya aktivitas fisik dapat menyebabkan sembelit, karena olahraga teratur membantu menstimulasi otot-otot di usus. Sehingga mendorong pergerakan usus yang sehat. Selain itu, otot-otot di perut dan diafragma penting untuk pencernaan, dan jika lemah dapat menyebabkan masalah. 

Seperti dikutip laman Eating Well, olahraga teratur dapat meningkatkan pergerakan usus, terutama bagi mereka yang berusia lanjut atau cenderung tidak banyak bergerak.
 

4. Mengonsumsi obat atau suplemen  


“Obat-obatan tertentu, seperti opioid, antasida, dan beberapa antidepresan, dapat menimbulkan efek samping sembelit,” ujar Michalczyk. Selain itu, suplemen zat besi dan kalsium, yang biasa dikonsumsi karena berbagai alasan kesehatan, dapat menyebabkan sembelit pada beberapa individu. 

Dia menyarankan untuk berbicara dengan dokter atau ahli diet jika memiliki pertanyaan atau kekhawatiran tentang efek samping yang terkait dengan obat atau suplemen yang kamu konsumsi.
 

5. Menghadapi kondisi medis


Berbagai masalah kesehatan dapat menyebabkan sembelit, bergantung pada bagaimana tubuh bereaksi terhadap penyakit tertentu. Misal, penderita diabetes juga bisa mengalami sembelit karena dapat memengaruhi hormon pankreas (seperti insulin) dan metabolisme. 

Jika hal ini terjadi, penderita diabetes dapat mengalami gastroparesis, yaitu penurunan fungsi motorik sistem pencernaan yang menyebabkan pergerakan makanan menjadi lambat atau terhenti, sehingga mengakibatkan penyumbatan, menurut National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney. 

Masalah kesehatan lain seperti stroke, Parkinson, Alzheimer, atau cedera tulang belakang juga dapat menyebabkan sembelit. Jadi, meskipun sembelit umumnya disebabkan oleh serat dan asupan makanan, ada faktor gaya hidup lain yang mungkin berperan. 

Namun, jika kamu telah mengatasi semua langkah di atas dan masih mengalami sembelit, sebaiknya konsultasikan dengan ahli medis untuk mengetahui apakah ada masalah medis lain yang menjadi penyebabnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(TIN)

MOST SEARCH