Jakarta: Keterbatasan fisik seharusnya tidak membatasi manusia untuk berkarya. Hal ini membuat rumah difabel di Semarang, Jawa Tengah mendorong anak-anak untuk mandiri dengan membuat karya-karya mereka sendiri.
Melalui liputan Newsline Metro TV, terlihat beberapa anak dengan keterbatasan, sedang mengikuti kelas menjahit. Dibantu oleh seorang pengajar, anak-anak ini bisa membuat dompet, tas, dan masker. Dengan cara ini, diharapkan anak-anak difabel bisa mandiri secara ekonomi.
Menurut B. Noviana Dibyantari selaku Founder dan Inisiator Roemah Difabel, rumah difabel berdiri sejak 21 Juli 2014. Diawali dengan beberapa orang tua yang memiliki kebutuhan khusus.
Noviana melihat waktu itu hanya untuk satu penyandang disabilitas. Dan ia pun berinisiatif untuk meluaskan itu.
“Kami punya cita-cita, semua penyandang disabilitas bisa bergabung dalam sebuah komunitas. Maka waktu itu kami membuat dengan nama komunitas sahabat difabel,” ungkap Noviana pada Metro TV.
Saat ini, menurut Noviana sudah ada 70 orang difabel yang tergabung. Sekira 40 orang yang menjalani kursus dan yang sudah mandiri sudah 30 orang.
Noviana melanjutkan, tempatnya memberikan pemberdayaan, pelatihan-pelatihan dan keterampilan seperti Bahasa Inggris, menjahit, membuat batik, MC, olahraga, fotografi dengan handphone dan masih banyak lagi.
Menik Murwani selaku Penyandang Difabel, saat ini menjadi koordinator pendampingan. Ia menyebutkan bahwa sudah tergabung dengan rumah difabel sejak 3 tahun lalu.
Menik, dari dulu bercita-cita bisa menjahit namun orang di sekitarnya selalu mengatakan bahwa ia tidak akan bisa melakukannya. Namun semua itu berubah dengan adanya rumah difabel ini.
Dan tak hanya Menik yang merasakan pengalaman indah ini, menurutnya teman-teman lain juga jadi bisa melakukan apa yang mereka ingin lakukan. Banyak dari mereka sekarang sudah mandiri.
Rumah difabel telah memberikan harapan bagi para penyandang difabel. Dengan pelatihannya, mereka pun bisa berdaya dan merasa lebih bahagia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)
Melalui liputan Newsline Metro TV, terlihat beberapa anak dengan keterbatasan, sedang mengikuti kelas menjahit. Dibantu oleh seorang pengajar, anak-anak ini bisa membuat dompet, tas, dan masker. Dengan cara ini, diharapkan anak-anak difabel bisa mandiri secara ekonomi.
Menurut B. Noviana Dibyantari selaku Founder dan Inisiator Roemah Difabel, rumah difabel berdiri sejak 21 Juli 2014. Diawali dengan beberapa orang tua yang memiliki kebutuhan khusus.
Noviana melihat waktu itu hanya untuk satu penyandang disabilitas. Dan ia pun berinisiatif untuk meluaskan itu.
“Kami punya cita-cita, semua penyandang disabilitas bisa bergabung dalam sebuah komunitas. Maka waktu itu kami membuat dengan nama komunitas sahabat difabel,” ungkap Noviana pada Metro TV.
Saat ini, menurut Noviana sudah ada 70 orang difabel yang tergabung. Sekira 40 orang yang menjalani kursus dan yang sudah mandiri sudah 30 orang.
Noviana melanjutkan, tempatnya memberikan pemberdayaan, pelatihan-pelatihan dan keterampilan seperti Bahasa Inggris, menjahit, membuat batik, MC, olahraga, fotografi dengan handphone dan masih banyak lagi.
Menik Murwani selaku Penyandang Difabel, saat ini menjadi koordinator pendampingan. Ia menyebutkan bahwa sudah tergabung dengan rumah difabel sejak 3 tahun lalu.
Menik, dari dulu bercita-cita bisa menjahit namun orang di sekitarnya selalu mengatakan bahwa ia tidak akan bisa melakukannya. Namun semua itu berubah dengan adanya rumah difabel ini.
Dan tak hanya Menik yang merasakan pengalaman indah ini, menurutnya teman-teman lain juga jadi bisa melakukan apa yang mereka ingin lakukan. Banyak dari mereka sekarang sudah mandiri.
Rumah difabel telah memberikan harapan bagi para penyandang difabel. Dengan pelatihannya, mereka pun bisa berdaya dan merasa lebih bahagia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)