FEATURE
Novia Wijayanti, Single Mother Tangguh yang Terluka karena Cinta dan Bangkit karena Olahraga
A. Firdaus
Selasa 22 Desember 2020 / 20:04
Menjadi seorang ibu dengan latar belakang hubungan pernikahan yang kurang baik, mungkin hanya beberapa orang yang merasakannya. Novia Wijayanti, menjadi salah satu sosok single mother yang menurut kami tangguh, karena dia sempat merasakan pengalaman pahit dalam menjalani rumah tangga yang retak.
Lahir dari orang tua yang berbeda ras, ibu Sunda ayah Betawi, Novia merupakan sosok anak perempuan yang bisa dibilang tomboy. Ia suka banget manjat pohon dan memetik buah ceri, yang notabene-nya, biasa dilakukan oleh anak laki-laki. Tapi sejatinya seorang perempuan, Novia juga rajin membantu ibunya masak.
Seiring bertambahnya usia, Novia yang merupakan anak keempat dari lima bersaudara ini, memutuskan untuk menikah di usia muda. Tepat setelah lulus SMA, pada 2011 silam.
"Aku kenal dengan mantan suamiku itu di Depok saat masih SMA. Dia memutuskan datang ke rumah orang tuaku untuk meminta izin menikahiku pada 2011," ujar Novia membuka percakapan dengan Gaya.id.

Novia Wijayanti sempat mengeluarkan air mata saat menceritakan masa lalunya. (Foto: A. Firdaus)
Tak menunggu lama, kedua orang tua Novia langsung merestui sejoli yang tengah dimabuk cinta. Sebab, menurut orang tuanya, daripada berpacaran yang kerap menimbulkan fitnah, lebih baik menikah di masa muda.
Setahun menikah, Novia dan pasangan hidup bahagia dengan dikaruniai bayi laki-laki yang mereka beri nama Kenzie Kaesang Wijayalistyo. Kehidupan Novia juga disibukkan dengan dirinya membuka salon di bilangan Jakarta Timur.
"Punya usaha, suasana rumah tangga nyaman, ditambah lagi pada 2014 aku punya anak kedua, namanya Alhikam Manggala Sulistyono," kenang Novia.
Keretakan rumah tangga Novia mulai terasa saat ia mencium keganjilan dari sifat suaminya. "Dia pernah melakukan hal yang fatal, yang bikin aku enggak bisa maafin dia," jelas perempuan berusia 26 tahun ini.
"Aku sampai masuk rumah sakit melihat kelakuan mantan suami aku. Padahal saat itu aku lagi hamil delapan bulan anak kedua. Ironisnya, dia seperti enggak ada rasa bersalah dan kelakuan itu terulang kembali. Jadi mungkin emang udah karakter dia," sambung Novia.
Melihat perlakuan suaminya tersebut, Novia enggan tinggal diam. Ia memutuskan untuk mengajukan gugatan cerai.
"Waktu itu aku sudah tiga kali ke pengadilan agama buat urus perceraian. Pertama dia mau berubah, terus aku cabut (gugatan cerainya), kedua kali dia mau berubah terus aku cabut, dan yang untuk ketiga kalinya, kami resmi bercerai, karena dia melakukan hal itu-itu lagi," jelas Novia.
Lantaran proses cerai yang tak kunjung selesai tanpa berpikir panjang, Novia akhirnya memutuskan keluar dari rumah mantan suaminya, ia membawa kedua anaknya dan asisten rumah tangga. Semua dilakukan itu karena sudah muak dengan kelakuan sang mantan suami.
"Padahal waktu itu aku enggak tahu apa yang bakal terjadi nanti, lepas aku dengan suami berpisah. Pokoknya aku ingin jauh dari dia aja," terangnya.
Novia sosok yang kuat, dia tak mau terlarut dengan masa lalu yang kelam. Salah satu upayanya untuk enggan terlarut dalam kesedihan adalah dengan cara menyibukkan diri seperti berolahraga.
"Dengan berolahraga, aku mendapatkan sehat pikiran jadi lebih positif. Jadi aku cuma berpikir, anak-anak dan olahraga, kemudian bagaimana berpikir anak-anak sarapan, anter anak sekolah, setelah itu nge-gym. Seperti itu kehidupanku, pasca berpisah," jelas Novia.

Olahraga menjadi pelarian sempurna buat Novia. (Foto: @noviawijayantiii)
Usai resmi berpisah pada 2018, Novia seakan diberi jawaban oleh yang Maha Kuasa dalam meniti kembali kehidupannya bersama dua bocah laki-lakinya. Ia menjadi seorang body builder dan diutus menjadi brand ambassador salah satu suplemen fitness. Dengan pekerjaannya itu, ia bisa mampu menghidupi kedua anaknya dengan sangat layak.
"Aku memilih olahraga, karena aku berpikir enggak selamanya muda, enggak selamanya fit, aku cuma berpikir bagaimana supaya tetap sehat," terang Novia.
Memilih menjadi body builder lantaran, Novia ingin memiliki tubuh yang bagus. Namun pada intinya, ia ingin terlihat sehat dengan cara gym, hingga akhirnya ia menjadi sekarang ini.
"Aku juga ingin menghapus stigma buruk yang ada di benak mantan suamiku, yang menganggap kalau gym itu enggak benar. Dan, sekarang aku membuktikan kalau pendapat dia itu salah," tegasnya.
Perjalanan menjadi seorang body builder pun ditekuninya dengan baik. Novia berhasil membungkam stigma negatif mantan suami dengan memenangi kejuaraan internasional Body Contest di Incheon, Korea Selatan pada 2019.
"Aku berhasil memenangi dua kategori sekaligus. Padahal, itu kompetisi pertama aku," ucapnya dengan senang.
Meski cemerlang di kejuaraan, Novia juga tak lupa merawat dua jagoannya. Dia tetap menjadi ibu yang menyiapkan sarapan untuk kedua anaknya, dan mengantarkan kedua jagoannya ke sekolah. Itu dia lakukan sendiri, tanpa ada perhatian lagi dari mantan suami.

Novia bersama putra keduanya, Alhikam. (Foto: A.Firdaus)
Enggak puas dengan pencapaian tersebut, Novia memutuskan untuk tetap berpikir bagaimana bisa menghidupi kedua anaknya di kemudian hari secara mandiri as a single parent.
"Aku udah menjadi ibu rumah tangga sebelumnya, ya jadi berjalan seperti biasa aja, pagi siapin makan. Berjalan dengan sendirinya aja. Meski aku sempat kadang merasa lelah, harus menjadi bapaknya anak-anakku, karena sudah enggak ada suami," keluh Novia.
Sebagai salah satu bagian dari rencana jangka panjangnya, Novia saat ini juga sedang kuliah mengambil jurusan Ahli Gizi di salah satu perguruan tinggi swasta, Jakarta.
Selain itu, Novia juga berencana membuka usaha katering sehat. Itu menjadi targetnya kelak, ketika tak menggeluti dunia binaragawati.
"Aku sering bantu orang tuaku masak. Aku belajar tentang nutrisi dan gizi. Sebab ketika aku pensiun nanti, aku ingin berbagi tentang edukasi nutrisi yang benar untuk para atlet kalau mau bertanding," jelas Novia.
"Aku juga juga ingin punya katering sehat, masih rencana sih. Kalau mau dibikin sekarang sih bisa, tapi aku ingin benar-benar tahu detailnya bagaimana, maka itu aku mau kuliah dengan mendalami gizi seperti apa," terangnya.
Meski sudah banyak kesibukan, Novia yang sejatinya seorang perempuan, masih mengenang momen kesedihan yang terlintas, terutama ketika ia sedang lelah. Apalagi mantan suami yang tak kunjung kasih perhatian, ya minimal kepada anak-anaknya.
"Merasa lelah pasti ada. Tapi aku ingat target aku, di mana aku ingin anak-anak menjadi anak yang hebat, aku ingin tunjukin sama mantan suamiku, kalau aku bisa menghidupi anak-anakku meski tanpa dia," tekadnya.
Biasanya, Novia juga berbagi keluh kesah dengan seseorang yang sedang dekat dengannya. Dan, pria itu juga yang terpincut dengan ketangguhan Novia.
"Aku kenalnya di media sosial, dia bilang suka ama aku. Dia makin suka ketika dia tahu aku punya anak dan segala tentang cerita kehidupan masa laluku," kata Novia.
Ya, pria asal Spanyol yang Novia enggan sebut namanya ini, mengaku jatuh hati dengannya. Sehingga berencana meminangnya.
"Dia sayang sama aku, mendukung segala aktivitasku, dan ini seperti jawaban dari Allah atas doa-doaku saat berada di keterpurukan," kenang Novia.
Novia berharap, enggak ada lagi ibu-ibu yang menjadi korban dari sifat jahatnya seorang lelaki apalagi sudah menjadi suami. Dia mengaku, saat ini, perempuan atau pun single mom sudah pintar mengambil sikap.
"Kalau aku sih ya, karena punya pengalaman yang enggak enak, jadi waktu itu aku bukan orang yang pintar. Jadi kalau kalian sudah punya kemampuan, maka realisasikan, kalau kamu punya mimpi, teruslah dikejar. Yang terpenting konsisten dijalani terus," tegas Novia.
Untuk mereka para single mother, Novia yakin mereka pasti memiliki semangat yang luar biasa tinggi, dan pantang menyerah. Ia menyarankan agar para single mother bisa membuktikan kalau yang pintar bukan cuma laki-laki, tapi perempuan juga harus bisa.
Selamat Hari Ibu, Novia!
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
Lahir dari orang tua yang berbeda ras, ibu Sunda ayah Betawi, Novia merupakan sosok anak perempuan yang bisa dibilang tomboy. Ia suka banget manjat pohon dan memetik buah ceri, yang notabene-nya, biasa dilakukan oleh anak laki-laki. Tapi sejatinya seorang perempuan, Novia juga rajin membantu ibunya masak.
Seiring bertambahnya usia, Novia yang merupakan anak keempat dari lima bersaudara ini, memutuskan untuk menikah di usia muda. Tepat setelah lulus SMA, pada 2011 silam.
"Aku kenal dengan mantan suamiku itu di Depok saat masih SMA. Dia memutuskan datang ke rumah orang tuaku untuk meminta izin menikahiku pada 2011," ujar Novia membuka percakapan dengan Gaya.id.

Novia Wijayanti sempat mengeluarkan air mata saat menceritakan masa lalunya. (Foto: A. Firdaus)
Tak menunggu lama, kedua orang tua Novia langsung merestui sejoli yang tengah dimabuk cinta. Sebab, menurut orang tuanya, daripada berpacaran yang kerap menimbulkan fitnah, lebih baik menikah di masa muda.
Setahun menikah, Novia dan pasangan hidup bahagia dengan dikaruniai bayi laki-laki yang mereka beri nama Kenzie Kaesang Wijayalistyo. Kehidupan Novia juga disibukkan dengan dirinya membuka salon di bilangan Jakarta Timur.
"Punya usaha, suasana rumah tangga nyaman, ditambah lagi pada 2014 aku punya anak kedua, namanya Alhikam Manggala Sulistyono," kenang Novia.
Masuk rumah sakit
Keretakan rumah tangga Novia mulai terasa saat ia mencium keganjilan dari sifat suaminya. "Dia pernah melakukan hal yang fatal, yang bikin aku enggak bisa maafin dia," jelas perempuan berusia 26 tahun ini.
"Aku sampai masuk rumah sakit melihat kelakuan mantan suami aku. Padahal saat itu aku lagi hamil delapan bulan anak kedua. Ironisnya, dia seperti enggak ada rasa bersalah dan kelakuan itu terulang kembali. Jadi mungkin emang udah karakter dia," sambung Novia.
Melihat perlakuan suaminya tersebut, Novia enggan tinggal diam. Ia memutuskan untuk mengajukan gugatan cerai.
"Waktu itu aku sudah tiga kali ke pengadilan agama buat urus perceraian. Pertama dia mau berubah, terus aku cabut (gugatan cerainya), kedua kali dia mau berubah terus aku cabut, dan yang untuk ketiga kalinya, kami resmi bercerai, karena dia melakukan hal itu-itu lagi," jelas Novia.
Lantaran proses cerai yang tak kunjung selesai tanpa berpikir panjang, Novia akhirnya memutuskan keluar dari rumah mantan suaminya, ia membawa kedua anaknya dan asisten rumah tangga. Semua dilakukan itu karena sudah muak dengan kelakuan sang mantan suami.
"Padahal waktu itu aku enggak tahu apa yang bakal terjadi nanti, lepas aku dengan suami berpisah. Pokoknya aku ingin jauh dari dia aja," terangnya.
Meniti kehidupan baru
Novia sosok yang kuat, dia tak mau terlarut dengan masa lalu yang kelam. Salah satu upayanya untuk enggan terlarut dalam kesedihan adalah dengan cara menyibukkan diri seperti berolahraga.
"Dengan berolahraga, aku mendapatkan sehat pikiran jadi lebih positif. Jadi aku cuma berpikir, anak-anak dan olahraga, kemudian bagaimana berpikir anak-anak sarapan, anter anak sekolah, setelah itu nge-gym. Seperti itu kehidupanku, pasca berpisah," jelas Novia.
Olahraga menjadi pelarian sempurna buat Novia. (Foto: @noviawijayantiii)
Usai resmi berpisah pada 2018, Novia seakan diberi jawaban oleh yang Maha Kuasa dalam meniti kembali kehidupannya bersama dua bocah laki-lakinya. Ia menjadi seorang body builder dan diutus menjadi brand ambassador salah satu suplemen fitness. Dengan pekerjaannya itu, ia bisa mampu menghidupi kedua anaknya dengan sangat layak.
"Aku memilih olahraga, karena aku berpikir enggak selamanya muda, enggak selamanya fit, aku cuma berpikir bagaimana supaya tetap sehat," terang Novia.
Membungkam stigma negatif mantan suami
Memilih menjadi body builder lantaran, Novia ingin memiliki tubuh yang bagus. Namun pada intinya, ia ingin terlihat sehat dengan cara gym, hingga akhirnya ia menjadi sekarang ini.
"Aku juga ingin menghapus stigma buruk yang ada di benak mantan suamiku, yang menganggap kalau gym itu enggak benar. Dan, sekarang aku membuktikan kalau pendapat dia itu salah," tegasnya.
Perjalanan menjadi seorang body builder pun ditekuninya dengan baik. Novia berhasil membungkam stigma negatif mantan suami dengan memenangi kejuaraan internasional Body Contest di Incheon, Korea Selatan pada 2019.
"Aku berhasil memenangi dua kategori sekaligus. Padahal, itu kompetisi pertama aku," ucapnya dengan senang.
Meski cemerlang di kejuaraan, Novia juga tak lupa merawat dua jagoannya. Dia tetap menjadi ibu yang menyiapkan sarapan untuk kedua anaknya, dan mengantarkan kedua jagoannya ke sekolah. Itu dia lakukan sendiri, tanpa ada perhatian lagi dari mantan suami.
Novia bersama putra keduanya, Alhikam. (Foto: A.Firdaus)
Enggak puas dengan pencapaian tersebut, Novia memutuskan untuk tetap berpikir bagaimana bisa menghidupi kedua anaknya di kemudian hari secara mandiri as a single parent.
"Aku udah menjadi ibu rumah tangga sebelumnya, ya jadi berjalan seperti biasa aja, pagi siapin makan. Berjalan dengan sendirinya aja. Meski aku sempat kadang merasa lelah, harus menjadi bapaknya anak-anakku, karena sudah enggak ada suami," keluh Novia.
Katering sehat
Sebagai salah satu bagian dari rencana jangka panjangnya, Novia saat ini juga sedang kuliah mengambil jurusan Ahli Gizi di salah satu perguruan tinggi swasta, Jakarta.
Selain itu, Novia juga berencana membuka usaha katering sehat. Itu menjadi targetnya kelak, ketika tak menggeluti dunia binaragawati.
"Aku sering bantu orang tuaku masak. Aku belajar tentang nutrisi dan gizi. Sebab ketika aku pensiun nanti, aku ingin berbagi tentang edukasi nutrisi yang benar untuk para atlet kalau mau bertanding," jelas Novia.
"Aku juga juga ingin punya katering sehat, masih rencana sih. Kalau mau dibikin sekarang sih bisa, tapi aku ingin benar-benar tahu detailnya bagaimana, maka itu aku mau kuliah dengan mendalami gizi seperti apa," terangnya.
Romansa baru dari Negeri Matador
Meski sudah banyak kesibukan, Novia yang sejatinya seorang perempuan, masih mengenang momen kesedihan yang terlintas, terutama ketika ia sedang lelah. Apalagi mantan suami yang tak kunjung kasih perhatian, ya minimal kepada anak-anaknya.
"Merasa lelah pasti ada. Tapi aku ingat target aku, di mana aku ingin anak-anak menjadi anak yang hebat, aku ingin tunjukin sama mantan suamiku, kalau aku bisa menghidupi anak-anakku meski tanpa dia," tekadnya.
Biasanya, Novia juga berbagi keluh kesah dengan seseorang yang sedang dekat dengannya. Dan, pria itu juga yang terpincut dengan ketangguhan Novia.
"Aku kenalnya di media sosial, dia bilang suka ama aku. Dia makin suka ketika dia tahu aku punya anak dan segala tentang cerita kehidupan masa laluku," kata Novia.
Ya, pria asal Spanyol yang Novia enggan sebut namanya ini, mengaku jatuh hati dengannya. Sehingga berencana meminangnya.
"Dia sayang sama aku, mendukung segala aktivitasku, dan ini seperti jawaban dari Allah atas doa-doaku saat berada di keterpurukan," kenang Novia.
Untuk para single mother di Hari Ibu
Novia berharap, enggak ada lagi ibu-ibu yang menjadi korban dari sifat jahatnya seorang lelaki apalagi sudah menjadi suami. Dia mengaku, saat ini, perempuan atau pun single mom sudah pintar mengambil sikap.
"Kalau aku sih ya, karena punya pengalaman yang enggak enak, jadi waktu itu aku bukan orang yang pintar. Jadi kalau kalian sudah punya kemampuan, maka realisasikan, kalau kamu punya mimpi, teruslah dikejar. Yang terpenting konsisten dijalani terus," tegas Novia.
Untuk mereka para single mother, Novia yakin mereka pasti memiliki semangat yang luar biasa tinggi, dan pantang menyerah. Ia menyarankan agar para single mother bisa membuktikan kalau yang pintar bukan cuma laki-laki, tapi perempuan juga harus bisa.
Selamat Hari Ibu, Novia!
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)