FEATURE
Kisah Tafik Perjuangkan Arti ‘Merdeka Belajar’, Apresiasi Perjuangan Guru
Medcom
Jumat 25 November 2022 / 15:21
Jakarta: Perjuangan guru memang tidak bisa disepelekan untuk mencerdaskan anak-anak bangsa. Pada 25 November setiap tahunnya, peringatan Hari Guru Nasional menjadi momen penting untuk berikan apresiasi.
Tema yang diangkat adalah 'Serentak Berinovasi Wujudkan Merdeka Belajar'. Tugas guru bukan hanya membimbing dan mengajar saja, menjadi menjadi penghubung antara kurikulum dengan minat murid, sehingga guru dan murid dapat sama-sama berinovasi untuk meningkatkan kualitas belajar.
Demi menjalankan hal tersebut, guru dituntut untuk terus mengembangkan keahlian mereka dalam membuat bahan pelajaran yang dapat menghubungkan antara kurikulum dan minat murid. Salah satunya dengan mengikuti pelatihan profesional guru. Namun, hal tersebut pun tidak luput dari perjuangan.
Salah satunya Tafik Oktavia, seorang guru TK Negeri Pembina Kubu di Kubu Raya, Kalimantan Barat, setiap harinya harus menyeberangi sungai Kapuas untuk dapat mengikuti pelatihan pengembangan kompetensi guru yang diinisiasi oleh Putera Sampoerna Foundation – School Development Outreach.
Keinginan Tafik untuk dapat mengembangkan ilmu dan pengetahuan yang dimiliki demi memberikan materi pengajaran yang terbaik sangat tinggi. Dari pelatihan, Tafik mengaku menemukan berbagai cara pengajaran baru yang bisa diaplikasikan dalam kegiatan mengajar.
Menurut Tafik, arti dari 'Merdeka Belajar' adalah memberikan pengajaran yang sesuai dengan minat dan bakat murid. Untuk itu, seorang guru perlu dekat dengan setiap murid untuk dapat tahu apa yang diperlukan untuk dapat mengembangkan sang murid sesuai dengan minat dan bakatnya.
“Saat memilih untuk menjadi seorang guru, jangan mengharapkan apapun selain balasan pahala dari Tuhan. Sejatinya, profesi guru pekerjaan yang mulia karena mewariskan ilmu yang bermanfaat tentunya bagi anak didik dan lingkungan sekitarnya, untuk itu teruslah mengabdi dengan sepenuh hati hingga manfaat dari apa yang kita wariskan dapat dirasakan dari generasi ke generasi,” jelas Tafik.
Layaknya semboyan, Tut Wuri Handayani oleh Pahlawan Pendidikan Indonesia, Ki Hajar Dewantara, seorang guru harus menjadi pendorong bagi murid-muridnya agar mendapatkan masa depan yang cerah.
Perjuangan para guru sudah sepatutnya diberikan apresiasi yang setinggi-tingginya karena dengan perjuangan dan pengorbanan mereka para murid bisa mendapatkan ilmu yang berguna bagi masa depan mereka.
Aulia Putriningtias
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
Tema yang diangkat adalah 'Serentak Berinovasi Wujudkan Merdeka Belajar'. Tugas guru bukan hanya membimbing dan mengajar saja, menjadi menjadi penghubung antara kurikulum dengan minat murid, sehingga guru dan murid dapat sama-sama berinovasi untuk meningkatkan kualitas belajar.
Demi menjalankan hal tersebut, guru dituntut untuk terus mengembangkan keahlian mereka dalam membuat bahan pelajaran yang dapat menghubungkan antara kurikulum dan minat murid. Salah satunya dengan mengikuti pelatihan profesional guru. Namun, hal tersebut pun tidak luput dari perjuangan.
Salah satunya Tafik Oktavia, seorang guru TK Negeri Pembina Kubu di Kubu Raya, Kalimantan Barat, setiap harinya harus menyeberangi sungai Kapuas untuk dapat mengikuti pelatihan pengembangan kompetensi guru yang diinisiasi oleh Putera Sampoerna Foundation – School Development Outreach.
Keinginan Tafik untuk dapat mengembangkan ilmu dan pengetahuan yang dimiliki demi memberikan materi pengajaran yang terbaik sangat tinggi. Dari pelatihan, Tafik mengaku menemukan berbagai cara pengajaran baru yang bisa diaplikasikan dalam kegiatan mengajar.
Menurut Tafik, arti dari 'Merdeka Belajar' adalah memberikan pengajaran yang sesuai dengan minat dan bakat murid. Untuk itu, seorang guru perlu dekat dengan setiap murid untuk dapat tahu apa yang diperlukan untuk dapat mengembangkan sang murid sesuai dengan minat dan bakatnya.
“Saat memilih untuk menjadi seorang guru, jangan mengharapkan apapun selain balasan pahala dari Tuhan. Sejatinya, profesi guru pekerjaan yang mulia karena mewariskan ilmu yang bermanfaat tentunya bagi anak didik dan lingkungan sekitarnya, untuk itu teruslah mengabdi dengan sepenuh hati hingga manfaat dari apa yang kita wariskan dapat dirasakan dari generasi ke generasi,” jelas Tafik.
Layaknya semboyan, Tut Wuri Handayani oleh Pahlawan Pendidikan Indonesia, Ki Hajar Dewantara, seorang guru harus menjadi pendorong bagi murid-muridnya agar mendapatkan masa depan yang cerah.
Perjuangan para guru sudah sepatutnya diberikan apresiasi yang setinggi-tingginya karena dengan perjuangan dan pengorbanan mereka para murid bisa mendapatkan ilmu yang berguna bagi masa depan mereka.
Aulia Putriningtias
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)