FAMILY
Bebas Kram dan Pegal, Ini Tips Nyaman untuk Ibu Hamil saat Perjalanan Mudik
A. Firdaus
Kamis 27 Maret 2025 / 10:28
Jakarta: Bagi ibu hamil, menjalani Mudik Lebaran menjadi sesuatu yang menantang. Untuk itu diperlukan persiapan ekstra agar ibu serta calon bayinya tetap terjaga dan sehat.
Dokter spesialis kandungan di RSUD Johar Baru dr. Ahmad Arief Sp.OG memberikan beberapa kiat untuk ibu hamil yang melakukan perjalanan mudik. Baik menggunakan transportasi darat maupun udara agar tidak cepat kram dan pegal atau sakit punggung.
Dokter Arief, menyarankan ibu hamil untuk membawa perlengkapan seperti bantal leher, bantal pinggang atau bantal punggung untuk menopang leher dan punggung. Kemudian usahakan duduk tidak tegak lurus untuk mengurangi risiko kram.
“Sebenarnya untuk mencegah kaki kram di area yang sempit adalah duduknya jangan tegap, jadi harus sedikit direbahkan, nah triknya adalah nanti coba pakai bantal pinggang atau bantal punggung, ketika pakai bantal punggung itu posisi duduk ibu pasti tidak akan tegak lurus pasti dia akan setengah duduk,” kata dr. Arief melansir Antara.
Baca juga: Jaga Kesehatan saat Mudik, Ini 5 Hal yang Harus Dilakukan
Sementara agar kaki tidak cepat pegal dan kram, upayakan menempatkan kaki di posisi yang lebih tinggi. Jika sudah terlanjur kram kaki, maka harus diluruskan dengan melakukan peregangan.
"Setelah kram hilang pastikan untuk berdiri dan berjalan setelah satu jam duduk selama 1-2 menit agar mengurangi risiko kaku karena duduk terlalu lama," kata dr. Arief.
Dokter Arief juga mengimbau kepada ibu hamil yang melakukan perjalanan mudik menggunakan pakaian longgar. Tujuannya agar nyaman untuk bergerak dan bisa meregangkan badan tanpa terhalang pakaian yang sempit.
"Ibu hamil yang sudah memasuki usia kehamilan 36 minggu ke atas disarankan menggunakan transportasi darat. Jika menggunakan bus, bisa memilih jenis kendaraan yang kursinya bisa diatur mode tidur atau memiliki ruang kaki yang luas," jelas dr. Arief.
Namun ia menyarankan untuk menunda perjalanan mudik jika kondisi jalur darat terlalu berguncang atau tidak rata, karena dikhawatirkan akan berisiko pecah ketuban atau kontraksi prematur pada ibu yang hamil tua, atau risiko rawan keguguran pada hamil usia di bawah 14 minggu.
“Jangan lupa siapkan obat-obatan emergensi seperti obat muntah, atau obat anti kontraksi, anti kram perut, jadi disiapkan sebelum perjalanan dan makanan-makanan yang dibutuhkan seperti camilan dan cairan tentunya disiapkan biar ibunya tetap fit selama perjalanan,” tutup dr. Arief.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
Dokter spesialis kandungan di RSUD Johar Baru dr. Ahmad Arief Sp.OG memberikan beberapa kiat untuk ibu hamil yang melakukan perjalanan mudik. Baik menggunakan transportasi darat maupun udara agar tidak cepat kram dan pegal atau sakit punggung.
Dokter Arief, menyarankan ibu hamil untuk membawa perlengkapan seperti bantal leher, bantal pinggang atau bantal punggung untuk menopang leher dan punggung. Kemudian usahakan duduk tidak tegak lurus untuk mengurangi risiko kram.
“Sebenarnya untuk mencegah kaki kram di area yang sempit adalah duduknya jangan tegap, jadi harus sedikit direbahkan, nah triknya adalah nanti coba pakai bantal pinggang atau bantal punggung, ketika pakai bantal punggung itu posisi duduk ibu pasti tidak akan tegak lurus pasti dia akan setengah duduk,” kata dr. Arief melansir Antara.
Baca juga: Jaga Kesehatan saat Mudik, Ini 5 Hal yang Harus Dilakukan
Sementara agar kaki tidak cepat pegal dan kram, upayakan menempatkan kaki di posisi yang lebih tinggi. Jika sudah terlanjur kram kaki, maka harus diluruskan dengan melakukan peregangan.
"Setelah kram hilang pastikan untuk berdiri dan berjalan setelah satu jam duduk selama 1-2 menit agar mengurangi risiko kaku karena duduk terlalu lama," kata dr. Arief.
Dokter Arief juga mengimbau kepada ibu hamil yang melakukan perjalanan mudik menggunakan pakaian longgar. Tujuannya agar nyaman untuk bergerak dan bisa meregangkan badan tanpa terhalang pakaian yang sempit.
"Ibu hamil yang sudah memasuki usia kehamilan 36 minggu ke atas disarankan menggunakan transportasi darat. Jika menggunakan bus, bisa memilih jenis kendaraan yang kursinya bisa diatur mode tidur atau memiliki ruang kaki yang luas," jelas dr. Arief.
Namun ia menyarankan untuk menunda perjalanan mudik jika kondisi jalur darat terlalu berguncang atau tidak rata, karena dikhawatirkan akan berisiko pecah ketuban atau kontraksi prematur pada ibu yang hamil tua, atau risiko rawan keguguran pada hamil usia di bawah 14 minggu.
“Jangan lupa siapkan obat-obatan emergensi seperti obat muntah, atau obat anti kontraksi, anti kram perut, jadi disiapkan sebelum perjalanan dan makanan-makanan yang dibutuhkan seperti camilan dan cairan tentunya disiapkan biar ibunya tetap fit selama perjalanan,” tutup dr. Arief.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)