FAMILY

Menyusui Sebabkan Tulang Keropos? Ini Jawaban Pakar

Raka Lestari
Jumat 07 Februari 2020 / 16:45

Jakarta: Beberapa wanita yang sedang menyusui mungkin merasakan masalah pada menstruasi, rasa lapar berlebih, hingga perubahan pada tingkat energi dibandingkan sebelumnya. Tak sedikit juga yang menyebutkan bahwa menyusui dapat menyebabkan tulang menjadi lebih cepat rapuh. Benarkah demikian? 

Sebagai konsultan laktasi, Vicki Horner, IBCLC, mengatakan sebuah penelitian menunjukkan bahwa wanita mungkin kehilangan kepadatan tulang saat menyusui, tetapi kepadatan tulang yang hilang tersebut akan diganti dengan sel-sel yang baru dalam waktu dua tahun setelah melahirkan.

Namun, ia mencatat bahwa ada juga beberapa faktor luar yang berperan secara keseluruhan pada kesehatan tulang, termasuk nutrisi. Danielle Downs Spradlin, IBCLC, menambahkan mempertahankan pola makan yang positif bagi pemberian ASI dan mengonsumsi mineral atau vitamin sesuai kebutuhan sama pentingnya dengan mengonsumsi vitamin prenatal selama kehamilan.

Faktanya, Spradlin menyamakan kelenjar susu tubuh dengan plasenta. "Plasenta adalah organ canggih yang memprioritaskan pertumbuhan janin dan kelenjar susu sama canggihnya,” jelasnya. 

Kesamaan ini menekankan pentingnya nutrisi yang tepat untuk ibu menyusui karena tubuh mereka bekerja untuk menjaga dua orang (dan tulang mereka) agar sehat dan kuat.  

embed

(Pada dasarnya, tubuh dibuat untuk menyusui setelah melahirkan sehingga tubuh akan mampu memperbaiki dirinya sendiri setelah kehamilan, persalinan, dan melahirkan. Foto: Ilustrasi. Dok. Unsplash.com)

Sebuah ulasan dalam Journal of Family and Reproductive Health mencatat bahwa wanita benar-benar mulai kehilangan massa tulang selama kehamilan, jadi tidak semua kehilangan disebabkan oleh menyusui.

Studi tersebut juga menunjukkan bahwa wanita yang menyusui terus menerus kehilangan (minimal) kepadatan tulang pada enam bulan setelah melahirkan. 

Sedangkan, kepadatan tulang pada wanita yang tidak menyusui mulai meningkat pada tiga bulan setelah melahirkan. Namun, pada 24 bulan pascapersalinan wanita yang menyusui mengalami pembangunan tulang kembali yang lebih cepat daripada yang tidak menyusui.

Pada dasarnya, tubuh dibuat untuk menyusui setelah melahirkan sehingga tubuh akan mampu memperbaiki dirinya sendiri setelah kehamilan, persalinan, dan melahirkan. Tubuh juga akan memperbaiki dirinya sendiri setelah menyusui.

Dan, efek jangka pendek menyusui pada tulang bukan menjadi alasan bagi wanita untuk tidak menyusui. Ada banyak manfaat jangka panjang dari menyusui bagi ibu yang perlu kamu ingat. 

“Menyusui dapat mengurangi peluang kanker payudara sebelum dan sesudah menopause, kanker serviks dan ovarium, osteoporosis, anemia serta infeksi saluran kemih,” tutup Honer.



Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(yyy)

MOST SEARCH