FAMILY

Faktor Genetik Ternyata Ikut Andil Bikin Anak Susah Makan, Ini Faktanya

Medcom
Rabu 20 Agustus 2025 / 18:10
Jakarta: Sebagian orang tua menganggap momen saat memberi makan anak-anaknya adalah salah satu hal yang sangat menguras emosinya. Drama sering terjadi di meja makan atau saat memberi anaknya makan karena hal yang dilakukan adalah memilih-milih makanan yang telah disediakan.

Namun, ada sebuah studi yang yang menyebutkan bahwa pilih-pilih makanan ini tidak sepenuhnya disebabkan oleh kesalahan para orang tua. Sebaliknya, mungkin pilih-pilih makanan mungkin disebabkan oleh masalah yang terkait dengan genetika.

Para peneliti melakukan sebuah studi di University College London, King’s College London dan University of Leeds yang menyatakan bahwa pilih-pilih makanan sebagian besar disebabkan oleh gen.

Baca juga: Amankah Susu Cokelat untuk Anak? Ini Fakta Gizinya

“Kami ingin menekankan bahwa perilaku pilih-pilih makanan pada anak-anak bukan disebabkan oleh pola asuh yang buruk, melainkan lebih dipengaruhi oleh perbedaan genetik di antara mereka,” kata Zeynep Nas, PhD. selaku peneliti UCL dan salah satu penulis utama studi ini.
 

Mengapa genetik dapat menyebabkan pilih-pilih makanan?


Para peneliti membandingkan data dari 4.804 anak kembar Inggris yang lahir pada 2007. Mereka mengamati kesamaan dalam hal pilih-pilih makanan antara kembar non-identik.

Penelitian ini menunjukkan bahwa perilaku pilih-pilih makanan pada anak kembar identik lebih mirip dibandingkan dengan kembar non-identik, yang memiliki kesamaan genetik sekitar 50%.

Data dikumpulkan melalui serangkaian kuesioner yang diisi oleh orang tua kembar saat anaknya berusia 16 bulan, 3 tahun, 7 tahun, dan 13 tahun. Studi ini menyimpulkan bahwa kembar non-identik memiliki lebih sedikit kesamaan dalam perilaku makan dibandingkan dengan kembar identik.

Hal ini menunjukkan bahwa ada pengaruh genetik yang kuat terhadap kebiasaan makan. Dengan kata lain, kembar identik, yang memiliki 100% kesamaan genetik, cenderung menunjukkan pola makan yang lebih mirip.

Hal ini juga mengindikasikan bahwa faktor genetik berperan penting dalam kebiasaan makan anak-anak.

“Kami berharap informasi ini dapat meredakan rasa bersalah yang dirasakan banyak orang tua, dengan menunjukkan bahwa genetika berperan besar dalam menjelaskan mengapa beberapa anak lebih pemilih dalam makanan,” Zeynep Nas, PhD.

Studi ini juga menunjukkan bahwa kecenderungan pilih-pilih makanan meningkat antara usia 16 bulan dan 7 tahun dan kemudian menurun saat anak mendekati masa remaja. Perlu diingat, saat ini belum ada tes genetik untuk kecenderungan pilih-pilih makanan, meskipun Zeynep Nas, PhD. dalam Parents mengatakan bahwa penelitian sedang dilakukan.

Secillia Nur Hafifah

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)

MOST SEARCH