FAMILY
Jenis Terapi untuk Penanganan Tumbuh Kembang Anak
Yatin Suleha
Rabu 11 September 2024 / 10:21
Jakarta: Sebagai orang tua, tentu Moms dan Dads perlu memerhatikan tumbuh kembang anak dari hal-hal yang paling mudah dilihat, yaitu pertumbuhan fisik anak dan lainnya. Dan seiring bertambahnya usia si kecil, perkembangan dan pertumbuhannyajuga akan bertambah di segala aspek.
Tumbuh kembang si kecil nyatanya dapat diperhatikan dari dua aspek, yaitu tumbuh yang menggambarkan perubahan fisik pada si kecil, dan perkembangan yang menggambarkan kemampuan struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks.
Menurut dr. Lies Dewi N, Sp.A (K) Neuropediatri, Dokter Spesialis Anak Konsultan Neuropediatri dari Eka Hospital Cibubur, memahami tanda-tanda gangguan tumbuh kembang, dampaknya, serta cara penanganannya sangat penting untuk memastikan anak dapat mencapai potensi maksimalnya.
Dr. Lies Dewi N menjabarkan, gangguan tumbuh kembang dapat memberikan dampak jangka pendek maupun jangka panjang pada anak, seperti misalnya kesulitan belajar, masalah sosial, masalah perilaku, dan kurangnya percaya diri.
.jpg)
(Moms bisa memantau perkembangan anak secara rutin dan mengidentifikasi tanda-tanda gangguan sejak dini agar penanganan tepat dan disesuaikan dengan jenis dan tingkat keparahan gangguan. Foto: Ilustrasi/Pexels.com)
Dr. Lies mengatakan, jenis terapi yang efektif untuk penanganan gangguan tumbuh kembang anak sangat tergantung dari jenis gangguan (diagnosis) serta derajat gangguan berdasarkan hasil asesmen.
Berikut adalah jenis-jenis terapi yang dapat diberikan;
1. Terapi fisik: Meningkatkan kemampuan motorik kasar dan motorik halus anak melalui latihan fisik yang terstruktur.
2. Terapi sensori integrasi/Terapi okupasi: Membantu anak mengembangkan interaksi, kemampuan sensorik, dan keterampilan sehari-hari.
3. Terapi wicara: Membantu anak dengan keterlambatan bicara dan bahasa untuk mengembangkan kemampuan komunikasi atau memahami bunyi wicara dan bahasa.
4. Terapi perilaku: Mengatasi masalah perilaku dan emosional melalui pendekatan psikologis.
Jika Moms mencurigai atau melihat adanya gangguan tumbuh kembang Moms dapat mengonsultasikannya kepada layanan tumbuh kembang anak yang ada di rumah sakit dan akan diasesmen oleh beberapa ahli misalnya, dokter anak, dokter kedokteran fisik dan rehabilitasi medis, psikolog anak, fisioterapis, terapis wicara, terapis okupasi, dan ahli lainnya yang berkomitmen untuk membantu anak mencapai potensi terbaiknya.
Dan jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter jika Moms ingin mendapatkan penjelasan lebih mendalam mengenai perkembangan anak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(TIN)
Tumbuh kembang si kecil nyatanya dapat diperhatikan dari dua aspek, yaitu tumbuh yang menggambarkan perubahan fisik pada si kecil, dan perkembangan yang menggambarkan kemampuan struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks.
Menurut dr. Lies Dewi N, Sp.A (K) Neuropediatri, Dokter Spesialis Anak Konsultan Neuropediatri dari Eka Hospital Cibubur, memahami tanda-tanda gangguan tumbuh kembang, dampaknya, serta cara penanganannya sangat penting untuk memastikan anak dapat mencapai potensi maksimalnya.
Dr. Lies Dewi N menjabarkan, gangguan tumbuh kembang dapat memberikan dampak jangka pendek maupun jangka panjang pada anak, seperti misalnya kesulitan belajar, masalah sosial, masalah perilaku, dan kurangnya percaya diri.
.jpg)
(Moms bisa memantau perkembangan anak secara rutin dan mengidentifikasi tanda-tanda gangguan sejak dini agar penanganan tepat dan disesuaikan dengan jenis dan tingkat keparahan gangguan. Foto: Ilustrasi/Pexels.com)
Terapi untuk penanganan tumbuh kembang anak
Dr. Lies mengatakan, jenis terapi yang efektif untuk penanganan gangguan tumbuh kembang anak sangat tergantung dari jenis gangguan (diagnosis) serta derajat gangguan berdasarkan hasil asesmen.
Berikut adalah jenis-jenis terapi yang dapat diberikan;
1. Terapi fisik: Meningkatkan kemampuan motorik kasar dan motorik halus anak melalui latihan fisik yang terstruktur.
2. Terapi sensori integrasi/Terapi okupasi: Membantu anak mengembangkan interaksi, kemampuan sensorik, dan keterampilan sehari-hari.
3. Terapi wicara: Membantu anak dengan keterlambatan bicara dan bahasa untuk mengembangkan kemampuan komunikasi atau memahami bunyi wicara dan bahasa.
4. Terapi perilaku: Mengatasi masalah perilaku dan emosional melalui pendekatan psikologis.
Jika Moms mencurigai atau melihat adanya gangguan tumbuh kembang Moms dapat mengonsultasikannya kepada layanan tumbuh kembang anak yang ada di rumah sakit dan akan diasesmen oleh beberapa ahli misalnya, dokter anak, dokter kedokteran fisik dan rehabilitasi medis, psikolog anak, fisioterapis, terapis wicara, terapis okupasi, dan ahli lainnya yang berkomitmen untuk membantu anak mencapai potensi terbaiknya.
Dan jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter jika Moms ingin mendapatkan penjelasan lebih mendalam mengenai perkembangan anak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TIN)