FAMILY

Moms Harus Tau! Ini Penjelasan Mengenai OCD pada Anak

Medcom
Minggu 18 Desember 2022 / 17:00
Jakarta: Ingin melakukan sesuatu yang terbaik memang merupakan naluri yang wajar untuk dimiliki oleh manusia. Namun, jika sudah berlebihan, kamu perlu berhati-hati.

Pasalnya, ingin melakukan sesuatu yang terbaik hingga mengganggu diri, bisa menimbulkan gangguan kecemasan. Sikap perfeksionis secara berlebihan ini bisa disebut dengan Obsessive Compulsive Disorder (OCD).

Dikutip dari American Psychiatric Association, OCD merupakan gangguan kecemasan yang dapat membuat seseorang memiliki pikiran atau sensasi kuat yang tidak diinginkan, sehingga membuatnya merasa harus melakukan sesuatu secara berulang-ulang. 

Ternyata, gangguan OCD ini tidak hanya terjadi pada orang dewasa. Namun, kerap pula dialami oleh anak-anak. Gangguan OCD pada anak pada dasarnya memiliki gejala yang sama dengan orang dewasa.

Mengutip dari International OCD Foundation, gejala penyakit ini pada anak-anak umumnya muncul pada umur 8-12 tahun. Gejalanya pun setiap anak bisa berbeda-beda, layaknya orang dewasa alami.


(Salah satu gejala OCD adalah sangat menginginkan segala sesuatu tersusun selaras atau teratur dan tidak suka bila melihat sekumpulan benda menghadap arah yang berbeda. Foto: Ilustrasi/Dok. Freepik.com)

Gangguan OCD pada anak juga bisa memiliki gejala yang berbeda-beda. Ada yang cemas akan kotor, sehingga bolak-balik cuci tangan. Ada pula yang takut lupa akan sesuatu, sehingga berulang kali mengecek isi tas sebelum berangkat ke mana pun. 

Jika moms sudah menemukan anak bersikap seperti itu, perlu dicurigai dan diketahui lebih lanjut. Apabila si kecil merasa terganggu pula, moms harus berkonsultasi dengan dokter segera.

Moms tidak bisa mencegah OCD pada anak agar anak tidak terkena gangguan OCD. Namun, dengan bantuan dokter dan dukungan dari orang tua, si buah hati akan lebih tenang untuk menjalankan aktivitas sehari-harinya.

Sebagai orang tua, mungkin kita menganggap apa yang dimasalahkan sang anak tidak ada permasalahan apa-apa. Namun, hal tersebut bisa saja membuat si kecil lebih khawatir jika tidak ditenangi dengan tepat.

Kamu bisa meyakinkan anak secara baik-baik. Meyakinkan bahwa rasa gusar tersebut wajar dan menenangi secara perlahan-lahan bisa membantu si kecil. Sehingga, anak pun percaya dengan orang tua mereka sendiri.

Dokter atau terapis juga biasanya akan mengajarkan teknik pernapasan dan meditasi untuk menenangkan diri. Orang tua bisa membantu anak melakukan ini di rumah.



Aulia Putriningtias 

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(TIN)

MOST SEARCH