FAMILY

Cara Mendeteksi Gangguan Bicara pada Anak Dilihat dari Tahapan Usia

Raka Lestari
Kamis 04 November 2021 / 12:45
Jakarta: Gangguan tumbuh kembang memiliki cakupan sangat luas, namun bukan berarti orang tua menjadi sulit memantau perkembangan si kecil. Keterlambatan perkembangan apapun, baik itu motorik, bicara dan bahasa, atau psikososial, harus dideteksi sedini mungkin, sehingga dapat segera dilakukan intervensi.

Salah satu gangguan perkembangan yang paling sering dijumpai adalah keterlambatan bicara dan bahasa. Kabar baiknya, gangguan bicara dan bahasa ini bisa dideteksi sejak dini.

Dijelaskan dokter spesialis anak konsultan tumbuh kembang, dr. Marlisye Marpaung SpA(K), dalam seri Instagram Live @teman-parenting, orang tua kerap mengeluhkan 'anak belum bisa bicara' dan akhirnya membawanya ke dokter spesialis anak.

Prevalensi gangguan bicara pada anak diperkirakan mencapai 6-20 persen dari populasi anak. Keterlambatan bicara dan bahasa ini sering juga disebut gangguan bicara, gangguan bahasa atau speech delay.
 

Gangguan bicara dan bahasa di setiap tahapan usia

1. Pada 6 bulan pertama


Jika seorang bayi tidak menunjukkan respons terhadap suara, tidak menoleh pada sumber suara, atau tidak ada minat untuk berinteraksi dengan orang terdekatnya, itu adalah peringatan awal.
 

2. Pada 6 bulan kedua


Jika si anak tidak menoleh ketika dipanggil namanya, tidak bubbling, atau ekspresi wajahnya itu tidak sesuai dengan kondisi yang sebenarnya. Misalnya orang tuanya menggoda dan tertawa, tetapi dia diam saja.
 

3. Pada 6 bulan ketiga


Saat anak berusia 1-1,5 tahun, jika si anak tidak bisa menunjuk atau tidak bisa mengucapkan 1 kata yang berarti atau perbendaharaan kosa katanya masih kurang dari 10, atau yang tadinya bisa bubbling tetapi hilang kemampuannya, ini juga tanda bahaya.
 

4. Pada usia 18-24 bulan


jika tidak ada satu katapun yang bisa dimengerti, atau tidak bisa menunjukkan anggota tubuhnya, misalnya mana mata, mana telinga, dan kosa katanya masih kurang dari 50 kata, itu juga tanda bahaya.

“Jika menemukan tanda-tanda di atas, jangan tunggu sampai anak berusia lebih dari 2 tahun baru berkonsultasi. Sebagian orang tua menunggu karena berharap di usia 3 tahun anak akan lancar berbicara dengan sendirinya," ujar dr. Marlisye.

"Prinsipnya semakin cepat dideteksi ada gangguan, semain cepat dilakukan intervensi. Sehingga hasilnya lebih baik,” tutup dr. Marlisye.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(FIR)

MOST SEARCH