FAMILY
Bagaimana Cara Mengatasi Dehidrasi Pada Bayi? Ini Jawabannya
Aulia Putriningtias
Rabu 04 September 2024 / 13:12
Jakarta: Bayi tidak dapat berkomunikasi secara jelas ketika mereka membutuhkan sesuatu. Sebagai orang tua, kamu perlu mengetahui tanda-tanda bayi mengalami dehidrasi dan juga cara mencegahnya.
Dehidrasi sendiri merupakan kehilangan cairan tubuh yang diserapnya. Jika tidak diobati atau ditindak segera, kondisi ini dapat bertambah parah dan menjadi masalah serius.
Tanda dan gejala dehidrasi dapat bervariasi tergantung pada seberapa banyak kehilangan cairan yang dialami bayi. Tanda dan gejalanya juga dapat berbeda pada bayi baru lahir, bayi, dan balita.
Baca juga: Kenali Tanda Bayi Dehidrasi dan Cara Penanganan yang Tepat
Pada seorang bayi, biasanya ada beberapa gejala yang menandakan bahwa mereka tengah mengalami dehidrasi. Adapun gejalanya, yakni:
- Mata terlihat cekung
- Sedikit atau tidak ada air mata saat mereka menangis
- Mulai sedikit popok terasa basah
- Merasa mengantuk dan sering rewel karena merasa tidak nyaman
Bagaimana cara menangani bayi terkena dehidrasi?
Seperti yang kita ketahui, dehidrasi berarti kekurangan cairan. Pun, penting untuk terus memberikan cairan kepada bayi agar terobati dehidrasi mereka.
Namun, bayi sebaiknya dibawa ke dokter spesialis anak untuk ditinjau lebih lanjut mengenai penanganannya. Ini berguna agar Parents tidak salah mengambil tindakan dalam menangani dehidrasi bayi.
Selain itu, penggunaan rehidrasi oral disarankan, tetapi ini perlu persetujuan dokter apakah diberikan atau tidak. Ditambah, Moms perlu memberikan lebih sering susu formula atau ASI.
Parents juga harus selalu memeriksa bagaimana tekstur kotoran si bayi. Kotoran yang sangat encer bisa jadi berarti bayi mengalami diare dan kehilangan air. Kotoran yang kering dan keras bisa jadi berarti bayi sedikit mengalami dehidrasi.
Jangan lupa untuk selalu pergi ke dokter spesialis jika Parents merasa bingung dalam penindakan penanganan dehidrasi pada bayi. Karena langkah yang salah, dapat fatal terhadap Si Kecil.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)
Dehidrasi sendiri merupakan kehilangan cairan tubuh yang diserapnya. Jika tidak diobati atau ditindak segera, kondisi ini dapat bertambah parah dan menjadi masalah serius.
Tanda dan gejala dehidrasi dapat bervariasi tergantung pada seberapa banyak kehilangan cairan yang dialami bayi. Tanda dan gejalanya juga dapat berbeda pada bayi baru lahir, bayi, dan balita.
Baca juga: Kenali Tanda Bayi Dehidrasi dan Cara Penanganan yang Tepat
Pada seorang bayi, biasanya ada beberapa gejala yang menandakan bahwa mereka tengah mengalami dehidrasi. Adapun gejalanya, yakni:
- Mata terlihat cekung
- Sedikit atau tidak ada air mata saat mereka menangis
- Mulai sedikit popok terasa basah
- Merasa mengantuk dan sering rewel karena merasa tidak nyaman
Bagaimana cara menangani bayi terkena dehidrasi?
Seperti yang kita ketahui, dehidrasi berarti kekurangan cairan. Pun, penting untuk terus memberikan cairan kepada bayi agar terobati dehidrasi mereka.
Namun, bayi sebaiknya dibawa ke dokter spesialis anak untuk ditinjau lebih lanjut mengenai penanganannya. Ini berguna agar Parents tidak salah mengambil tindakan dalam menangani dehidrasi bayi.
Selain itu, penggunaan rehidrasi oral disarankan, tetapi ini perlu persetujuan dokter apakah diberikan atau tidak. Ditambah, Moms perlu memberikan lebih sering susu formula atau ASI.
Parents juga harus selalu memeriksa bagaimana tekstur kotoran si bayi. Kotoran yang sangat encer bisa jadi berarti bayi mengalami diare dan kehilangan air. Kotoran yang kering dan keras bisa jadi berarti bayi sedikit mengalami dehidrasi.
Jangan lupa untuk selalu pergi ke dokter spesialis jika Parents merasa bingung dalam penindakan penanganan dehidrasi pada bayi. Karena langkah yang salah, dapat fatal terhadap Si Kecil.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)