FAMILY
Orang Tua Meninggal karena Covid-19, Pola Pengasuhan Anak akan Berubah
A. Firdaus
Jumat 11 Februari 2022 / 20:06
Jakarta: Sudah lebih dari dua tahun berlalu sejak pandemi Covid-19 menyerang Indonesia. Kini anak-anak menjadi salah satu pihak yang merasakan dampak lanjutan terjadinya pandemi.
Kehilangan orang tua tentunya akan memberikan kesedihan mendalam dan sayangnya hal ini dialami oleh ratusan anak di Semarang sejak pandemi melanda Tanah Air.
Menurut data dari Dinas Perlindungan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AKB), terdapat 407 anak di Semarang yang telah kehilangan orang tua, dengan 53 anak di antaranya dapat dipastikan yatim piatu.
Tak hanya itu, mereka juga sangat berpotensi mengalami perubahan pola pengasuhan. Pengasuh pengganti berpotensi menghadapi berbagai keterbatasan dalam mengasuh mereka, seperti keterbatasan fisik, mental, dan ekonomi. Permasalahan ini tentunya akan memberikan dampak besar bagi pemenuhan hak dasar seorang anak, seperti hak atas pengasuhan berkualitas, termasuk pendidikan dan kesehatan.
Gregor Hadi Nitihardjo, National Director SOS Children’s Villages Indonesia, menyatakan bahwa bagi anak-anak yang masih dalam tahap pertumbuhan, yang terpenting hadir di hidup mereka adalah orang tua mereka, selain memberikan dukungan secara moril maupun materil dalam proses tumbuh kembang mereka.
"Kehilangan orang tua tentunya merupakan pukulan yang amat berat bagi anak-anak, maka dari itulah untuk memberikan dukungan yang hilang, SOS Children’s Villages hadir dan mengajak masyarakat untuk bersama-sama membantu anak-anak yang membutuhkan kasih sayang dan dan meraih kembali mimpi mereka yang hilang akibat pandemi Covid-19," ucap Gregor.

Demi merespon dampak pandemi terhadap pengasuhan anak-anak Indonesia, khususnya di Semarang, SOS Children’s Villages Indonesia berkolaborasi dengan platform berbagi, Bantoo.id mengadakan webinar bertajuk: Aktualisasi Diri melalui Kekuatan Kebaikan. Dalam webinar itu menghadirkan 2 narasumber inspiratif yaitu, Bunda Anne Avantie seorang perancang busana dan pelopor kebaya kontemporer Indonesia dan Bapak Agung Budiono seorang pelaku bisnis asset management.
"Saya percaya apa yang kita tanam akan kita tuai dan berbuat kebaikan tidak akan ada ruginya dan pasti menghasilkan sesuatu yang baik untuk kita dan orang-orang yang kita bantu. Semoga SOS Children’s Villages Indonesia dapat mengetuk hati orang-orang baik lainnya untuk dapat membantu anak-anak yang kehilangan orang tua akibat pandemi," ujar Agung Budiono.
Sementara itu, Bunda Anne mengimbau agar saling membagi rasa, hati, dan kebaikan. Selain itu, abaikan suaran negatif yang bisa menghentikan kita berbuat baik.
“Berbuatlah kebaikan, tunjukanlah saat kamu berbuat kebaikan dengan harapan setidaknya ada satu orang yang mengikuti jejakmu. Jangan takut oleh suara manusia, takutlah pada suara Tuhan. Jangan sampai kebaikan-kebaikan kita dihentikan oleh komentar negatif manusia. Tebarlah kebaikan maka kebaikanlah yang akan kamu tuai. Mari saling membagi rasa, membagi hati dan membagi kebaikan.” ujar Bunda Anne Avantie.
Melalui webinar #BersamaUntukAnak “Aktualisasi Diri melalui Kekuatan Kebaikan” diharapkan dapat menjangkau lebih banyak pihak-pihak yang ingin merespon dampak pandemi terhadap anak-anak Indonesia, khususnya anak-anak yang telah kehilangan orang tua di Semarang bersama SOS Children’s Villages Indonesia dan Bantoo.id.
Donasi yang terkumpul untuk SOS Children’s Villages Indonesia melalui Bantoo.id akan sangat bermanfaat bagi pemenuhan kebutuhan dasar anak, seperti: asupan makanan dan nutrisi, biaya pendidikan, akses terhadap layanan kesehatan yang berkualitas dan penguatan ekonomi keluarga pengasuh anak. Serta dukungan psikososial untuk memastikan kualitas pengasuhan tetap terjaga baik dan menjaga kondisi emosi anak agar tetap stabil.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)
Kehilangan orang tua tentunya akan memberikan kesedihan mendalam dan sayangnya hal ini dialami oleh ratusan anak di Semarang sejak pandemi melanda Tanah Air.
Menurut data dari Dinas Perlindungan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AKB), terdapat 407 anak di Semarang yang telah kehilangan orang tua, dengan 53 anak di antaranya dapat dipastikan yatim piatu.
Tak hanya itu, mereka juga sangat berpotensi mengalami perubahan pola pengasuhan. Pengasuh pengganti berpotensi menghadapi berbagai keterbatasan dalam mengasuh mereka, seperti keterbatasan fisik, mental, dan ekonomi. Permasalahan ini tentunya akan memberikan dampak besar bagi pemenuhan hak dasar seorang anak, seperti hak atas pengasuhan berkualitas, termasuk pendidikan dan kesehatan.
Gregor Hadi Nitihardjo, National Director SOS Children’s Villages Indonesia, menyatakan bahwa bagi anak-anak yang masih dalam tahap pertumbuhan, yang terpenting hadir di hidup mereka adalah orang tua mereka, selain memberikan dukungan secara moril maupun materil dalam proses tumbuh kembang mereka.
"Kehilangan orang tua tentunya merupakan pukulan yang amat berat bagi anak-anak, maka dari itulah untuk memberikan dukungan yang hilang, SOS Children’s Villages hadir dan mengajak masyarakat untuk bersama-sama membantu anak-anak yang membutuhkan kasih sayang dan dan meraih kembali mimpi mereka yang hilang akibat pandemi Covid-19," ucap Gregor.

Demi merespon dampak pandemi terhadap pengasuhan anak-anak Indonesia, khususnya di Semarang, SOS Children’s Villages Indonesia berkolaborasi dengan platform berbagi, Bantoo.id mengadakan webinar bertajuk: Aktualisasi Diri melalui Kekuatan Kebaikan. Dalam webinar itu menghadirkan 2 narasumber inspiratif yaitu, Bunda Anne Avantie seorang perancang busana dan pelopor kebaya kontemporer Indonesia dan Bapak Agung Budiono seorang pelaku bisnis asset management.
"Saya percaya apa yang kita tanam akan kita tuai dan berbuat kebaikan tidak akan ada ruginya dan pasti menghasilkan sesuatu yang baik untuk kita dan orang-orang yang kita bantu. Semoga SOS Children’s Villages Indonesia dapat mengetuk hati orang-orang baik lainnya untuk dapat membantu anak-anak yang kehilangan orang tua akibat pandemi," ujar Agung Budiono.
Sementara itu, Bunda Anne mengimbau agar saling membagi rasa, hati, dan kebaikan. Selain itu, abaikan suaran negatif yang bisa menghentikan kita berbuat baik.
“Berbuatlah kebaikan, tunjukanlah saat kamu berbuat kebaikan dengan harapan setidaknya ada satu orang yang mengikuti jejakmu. Jangan takut oleh suara manusia, takutlah pada suara Tuhan. Jangan sampai kebaikan-kebaikan kita dihentikan oleh komentar negatif manusia. Tebarlah kebaikan maka kebaikanlah yang akan kamu tuai. Mari saling membagi rasa, membagi hati dan membagi kebaikan.” ujar Bunda Anne Avantie.
Melalui webinar #BersamaUntukAnak “Aktualisasi Diri melalui Kekuatan Kebaikan” diharapkan dapat menjangkau lebih banyak pihak-pihak yang ingin merespon dampak pandemi terhadap anak-anak Indonesia, khususnya anak-anak yang telah kehilangan orang tua di Semarang bersama SOS Children’s Villages Indonesia dan Bantoo.id.
Donasi yang terkumpul untuk SOS Children’s Villages Indonesia melalui Bantoo.id akan sangat bermanfaat bagi pemenuhan kebutuhan dasar anak, seperti: asupan makanan dan nutrisi, biaya pendidikan, akses terhadap layanan kesehatan yang berkualitas dan penguatan ekonomi keluarga pengasuh anak. Serta dukungan psikososial untuk memastikan kualitas pengasuhan tetap terjaga baik dan menjaga kondisi emosi anak agar tetap stabil.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)