FAMILY

Tak Perlu Khawatir, Wanita dengan Skoliosis Tetap Bisa Hamil Kok! Ini Penjelasan Ahli

Yuni Yuli Yanti
Selasa 22 Agustus 2023 / 10:00
Jakarta: Kehamilan menjadi fase dalam hidup yang paling dinanti-nantikan oleh kebanyakan wanita. Namun sayangnya, wanita dengan kondisi skoliosis justru kerap merasa khawatir bahkan takut tidak dapat hamil atau kesulitan saat melahirkan. 

Skoliosis merupakan kelainan tulang belakang yang melengkung ke arah kiri atau kanan. Kondisi ini bisa dialami oleh siapa saja, tapi umumnya banyak dialami oleh para wanita, termasuk ibu hamil. Lantas, apakah wanita dengan riwayat skoliosis tetap bisa hamil dan melewati masa-masa kehamilan dengan baik? Jawabannya adalah bisa. 

Menurut Dr. Widyastuti Srie Utami, Sp.OT (K), pasien wanita dengan skoliosis jangan takut untuk menikah dan hamil karena sebagian besar skoliosis itu tidak berpengaruh pada proses melahirkan. 

"Kecuali, pada kasus yang sangat ekstrem saja. Karena skoliosis itu terjadi di tulang belakang dan bayi berada di rahim bagian bawah jadi untuk melahirkan secara normal itu tetap bisa dan tidak terpengaruh dengan tulang yang berada di atas. Jadi sebenarnya letaknya itu berbeda. Jika tidak bisa melahirkan normal, masih bisa dilakukan tindakan caesar hanya saja akan lebih sulit pada saat anestesi spinal," tegas Dr. Widya, Dokter Spesialis Ortopedi Konsultan Tulang Belakang
Jakarta Spine Clinic, RS Pondok Indah – Pondok Indah.

Lebih lanjut, Dr. Widya menyampaikan sebagian besar masalah skoliosis kalau tidak ekstrem sekali itu tidak mengganggu seorang wanita untuk bisa hamil dan melahirkan normal. Hanya pada kasus tertentu bisa menimbulkan beberapa kondisi, seperti: 

1. Pernapasan jadi agak sulit atau terganggu seiring dengan perut yang kian membesar.

2. Karena tulang belakang yang melengkung, mungkin akan mengalami kesulitan untuk dilakukan anestesi spinal pada saat melahirkan secara caesar.

3. Seorang wanita hamil dengan skoliosis ringan, dapat melahirkan secara normal. Hanya saja, proses mengejannya dapat dipastikan akan menjadi lebih berat.


(Dr. Widya saat ditemui dalam acara Media Gathering Discussion RS Pondok Indah Group ‘Kenali Skoliosis dan Penanganannya’, Senin (21/8/2023). Foto: Dok. Istimewa)
 

Cara mengatasi efek skoliosis pada Bumil

Nyeri punggung menjadi salah satu keluhan yang paling sering dirasakan oleh pasien skoliosis, begitu pun dengan ibu hamil yang menderita skoliosis. Nah, untuk mengurangi rasa nyeri akibat dampak skoliosis tersebut, Dr. Widya menyarankan agar Bumil melakukan beberapa hal, antara lain:

1. Tidak mengangkat beban terlalu berat

2. Menjaga berat badan 

3. Melakukan olahraga ringan, seperti berenang, yoga, pilates, atau aerobik. 

(Foto: Ilustrasi. Dok. Freepik.com)

(Bumil dengan skoliosis harus memperhatikan keseimbangan pada badan. Foto: Ilustrasi. Dok. Freepik.com)

Adakah pengaruh perkembangan janin pada Bumil Skoliosis?

Tentu skoliosis tidak akan mengganggu perkembangan janin. Pada wanita skoliosis, pertumbuhan janin juga dinilai sama dengan kehamilan wanita normal. Tidak ada peningkatan angka stres pada janin, selain itu kelahiran prematur pada bayi juga bukan disebabkan oleh riwayat skoliosis.

Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan bagi wanita penderita skoliosis yang sedang hamil. Semakin besar kemiringan tulang pada skoliosis, tentu akan berpengaruh pada kenyamanan Bumil karena akan lebih sering mengalami pegal dan sakit tulang belakang. Selain itu, keseimbangan badan pada ibu hamil harus semakin diperhatikan.

Melansir dari laman Halodoc, meski skoliosis bukan penyakit keturunan, tetapi Bumil dengan skoliosis ternyata juga bisa memiliki anak dengan skoliosis juga. Namun, Moms tak perlu khawatir, karena skoliosis pada bayi baru lahir dapat langsung dideteksi sehingga bisa segera dilakukan penanganan yang tepat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(yyy)

MOST SEARCH