FAMILY
Ciri Khas dan Permasalahan yang Dihadapi Generasi Alpha, serta Cara Moms Mengatasinya
A. Firdaus
Selasa 20 September 2022 / 21:20
Jakarta: Anak Generasi Alpha adalah mereka yang lahir mulai tahun 2000 hingga sekarang. Lahir di tengah perkembangan teknologi yang kian pesat, Generasi Alpha justru mempunyai permasalahan yang harus disikapi oleh orang tuanya.
Samanta Elsener M.Psi, Psikolog Anak yang hadir sebagai dalam peluncuran susu Biostime dari Tempo Scan menjelaskan, anak Generasi Alpha cenderung memiliki empat ciri khas. Di antaranya:
- Melek teknologi (tech-savvy)
- Mudah menyelesaikan masalah (self sufficient)
- Lebih suka sendiri (Solitaire)
- Kurang melakukan aktivitas fisik (high risk at sedentarism)
Permasalahan yang paling sering ditemui pada anak-anak Generasi Alpha adalah sensory processing disorder, seperti:
- Kurang fokus
- Kecanduan gadget
- Kurang keterampilan sosial
Untuk itu Samanta mengajak orang tua, terutama moms yang memiliki anak di era kemajuan teknologi dan digital mengimbangi dengan sikap para Moms agar lebih terbuka terhadap pemikiran-pemikiran baru dan tidak berpatokan pada pola pikir lama. Jadi penting untuk para Moms untuk mendampingin perkembangan si buah hatinya.
"Cobalah untuk beradaptasi dan biasakan diri dengan dunia maya. Selain pola asuh yang tepat, juga diperlukan stimulasi yang tepat agar tumbuh kembangnya dapat optimal," ujar Samanta.
Para orang tua, masih kata Samanta, harus hadir sepenuhnya mendampingi anak khususnya dalam perkembangan emosi anak, berinteraksi positif dengan anak untuk menjaga bonding dengan mereka, serta perlu kreatif menciptakan inovasi dalam parenting.
"Semakin baik melakukannya, semakin baik si kecil juga beradaptasi dengan teknologi, sehingga Generasi Alpha mampu beradaptasi menjadi Advanced Generation," pungkas Samanta.
(FIR)
Samanta Elsener M.Psi, Psikolog Anak yang hadir sebagai dalam peluncuran susu Biostime dari Tempo Scan menjelaskan, anak Generasi Alpha cenderung memiliki empat ciri khas. Di antaranya:
- Melek teknologi (tech-savvy)
- Mudah menyelesaikan masalah (self sufficient)
- Lebih suka sendiri (Solitaire)
- Kurang melakukan aktivitas fisik (high risk at sedentarism)
Permasalahan yang paling sering ditemui pada anak-anak Generasi Alpha adalah sensory processing disorder, seperti:
- Kurang fokus
- Kecanduan gadget
- Kurang keterampilan sosial
Untuk itu Samanta mengajak orang tua, terutama moms yang memiliki anak di era kemajuan teknologi dan digital mengimbangi dengan sikap para Moms agar lebih terbuka terhadap pemikiran-pemikiran baru dan tidak berpatokan pada pola pikir lama. Jadi penting untuk para Moms untuk mendampingin perkembangan si buah hatinya.
"Cobalah untuk beradaptasi dan biasakan diri dengan dunia maya. Selain pola asuh yang tepat, juga diperlukan stimulasi yang tepat agar tumbuh kembangnya dapat optimal," ujar Samanta.
Para orang tua, masih kata Samanta, harus hadir sepenuhnya mendampingi anak khususnya dalam perkembangan emosi anak, berinteraksi positif dengan anak untuk menjaga bonding dengan mereka, serta perlu kreatif menciptakan inovasi dalam parenting.
"Semakin baik melakukannya, semakin baik si kecil juga beradaptasi dengan teknologi, sehingga Generasi Alpha mampu beradaptasi menjadi Advanced Generation," pungkas Samanta.
(FIR)