Jakarta: Tidur sudah menjadi kebutuhan, termasuk anak-anak. Tidur yang berkualitas menjadi fondasi bagi tumbuh kembang anak, baik secara fisik, emosional, dan kognitif.
Ada studi yang menggambarkan bahwa gangguan tidur di usia dini dapat berdampak jangka panjang terhadap daya tahan tubuh, konsentrasi, hingga kestabilan emosi anak. Sayangnya, banyak keluarga di Indonesia masih menghadapi tantangan besar dalam menciptakan tidur malam yang nyenyak. Salah satu penyebab utamanya karena kehadiran nyamuk.
Dokter spesialis anak, dr. Yuni Astria, Sp.A., mengatakan bahwa kondisi kekurangan tidur dapat memengaruhi kesehatan dan perilaku anak. Anak yang kurang tidur biasanya mengalami penurunan semangat, kesulitan untuk fokus saat belajar, dan kecenderungan untuk rewel.
Baca juga: 5 Tips Cegah Kanker pada Anak Lewat Gaya Hidup
Untuk menciptakan bagaimana bisa tidur yang nyaman ada beberapa cara, di antaranya:
"Pertama kuncinya konsistensi ya. Kadang-kadang kita sebagai orang tua sepertinya kita lupa dengan konsistensi," ucap dr. Yuni saat talk show yang digelar GoodKnight bertajuk: Tidur Nyenyak Anak Hebat.
Membuat anak untuk bangun dan tidur di jam yang seharusnya dilakukan adalah penting, tetapi jika orang tua tak menerapkannya secara konsisten maka akan menjadi kendala bagi anak untuk tidur teratur.
"Apa yang harus kita konsistensikan? Yang pertama adalah jadwal bangun dan juga jadwal tidur. Kalau bisa jangan terlalu melenceng setiap harinya. Bahkan termasuk di akhir pekan. Karena anak itu perlu sesuatu yang creditable dan juga konsistensi," terang dr. Yuni.
Kalau bisa sebelum tidur anak jangan disuruh melakukan hal yang membuat mereka malah semangat. Seperti jangan menyuruh mereka mengaajak lari-larian. Kemudian jangan juga diajak stimulasi yang berlebihan.

Dokter spesialis anak, dr. Yuni Astria, Sp.A. Dok. Ist
"Berikanlah mereka ritual yang bisa membuat anak merasa mengantuk. Seperti membaca buku atau dongeng," ucap dr. Yuni.
"Jadi gawai ini dimana-mana, kapanpun sepertinya kok gak bisa lepas. Buat orang tuanya juga, bener gak sih? Bener kan ya? Nah studinya ini udah ada di Indonesia," ucap dr. Yuni.
Jika gawai diberikan sebelum tidur, jangan harap si kecil akan cepat tidurnya atau mengharapkan mereka mengantuk. Sebab, ada hormon melatonin yang dikenal sebagai hormon yang diproduksi tubuh, terutama oleh kelenjar pineal di otak, yang memainkan peran penting dalam mengatur ritme sirkadian (siklus tidur-bangun tubuh).
"Hormon ini membantu mengatur kapan tubuh merasa mengantuk dan bangun, serta memengaruhi kualitas tidur. Jadi kalau menggunakan gawai sebelum tidur, maka menghambat produksi hormon tersebut lantaran ada sinar biru," pungkas dr. Yuni.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)
Ada studi yang menggambarkan bahwa gangguan tidur di usia dini dapat berdampak jangka panjang terhadap daya tahan tubuh, konsentrasi, hingga kestabilan emosi anak. Sayangnya, banyak keluarga di Indonesia masih menghadapi tantangan besar dalam menciptakan tidur malam yang nyenyak. Salah satu penyebab utamanya karena kehadiran nyamuk.
Dokter spesialis anak, dr. Yuni Astria, Sp.A., mengatakan bahwa kondisi kekurangan tidur dapat memengaruhi kesehatan dan perilaku anak. Anak yang kurang tidur biasanya mengalami penurunan semangat, kesulitan untuk fokus saat belajar, dan kecenderungan untuk rewel.
Baca juga: 5 Tips Cegah Kanker pada Anak Lewat Gaya Hidup
Untuk menciptakan bagaimana bisa tidur yang nyaman ada beberapa cara, di antaranya:
1. Konsistensi
"Pertama kuncinya konsistensi ya. Kadang-kadang kita sebagai orang tua sepertinya kita lupa dengan konsistensi," ucap dr. Yuni saat talk show yang digelar GoodKnight bertajuk: Tidur Nyenyak Anak Hebat.
Membuat anak untuk bangun dan tidur di jam yang seharusnya dilakukan adalah penting, tetapi jika orang tua tak menerapkannya secara konsisten maka akan menjadi kendala bagi anak untuk tidur teratur.
"Apa yang harus kita konsistensikan? Yang pertama adalah jadwal bangun dan juga jadwal tidur. Kalau bisa jangan terlalu melenceng setiap harinya. Bahkan termasuk di akhir pekan. Karena anak itu perlu sesuatu yang creditable dan juga konsistensi," terang dr. Yuni.
2. Ritual sebelum tidur
Kalau bisa sebelum tidur anak jangan disuruh melakukan hal yang membuat mereka malah semangat. Seperti jangan menyuruh mereka mengaajak lari-larian. Kemudian jangan juga diajak stimulasi yang berlebihan.

Dokter spesialis anak, dr. Yuni Astria, Sp.A. Dok. Ist
"Berikanlah mereka ritual yang bisa membuat anak merasa mengantuk. Seperti membaca buku atau dongeng," ucap dr. Yuni.
3. Gawai
"Jadi gawai ini dimana-mana, kapanpun sepertinya kok gak bisa lepas. Buat orang tuanya juga, bener gak sih? Bener kan ya? Nah studinya ini udah ada di Indonesia," ucap dr. Yuni.
Jika gawai diberikan sebelum tidur, jangan harap si kecil akan cepat tidurnya atau mengharapkan mereka mengantuk. Sebab, ada hormon melatonin yang dikenal sebagai hormon yang diproduksi tubuh, terutama oleh kelenjar pineal di otak, yang memainkan peran penting dalam mengatur ritme sirkadian (siklus tidur-bangun tubuh).
"Hormon ini membantu mengatur kapan tubuh merasa mengantuk dan bangun, serta memengaruhi kualitas tidur. Jadi kalau menggunakan gawai sebelum tidur, maka menghambat produksi hormon tersebut lantaran ada sinar biru," pungkas dr. Yuni.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)