FITNESS & HEALTH

5 Tips Cegah Kanker pada Anak Lewat Gaya Hidup

Yatin Suleha
Kamis 15 Mei 2025 / 19:13
Jakarta: Dalam data yang dikeluarkan World Health Organization (WHO) baru-baru ini disebutkan survival rate penderita kanker anak di negara berpenghasilan rendah dan menengah, seperti Indonesia, kurang dari 30 persen.

Berdasarkan catatan Allianz Indonesia, leukemia tercatat sebagai jenis kanker yang paling banyak diklaim dalam 3 tahun terakhir dan mendominasi sekitar 56 persen dari keseluruhan kasus klaim kanker anak yang berjumlah total lebih dari 700. 

Data ini juga selaras dengan fact sheet WHO yang sama bahwa jenis kanker yang paling sering ditemui pada anak adalah leukemia (kanker darah).

Dr. Andre Prawira Putra, Sp.Onk.Rad., M.P.H., selaku dokter spesialis onkologi radiasi di Tzu Chi Hospital, menyebutkan beberapa faktor yang berpotensi meningkatkan risiko kanker anak, yaitu:
 

1. Faktor internal


Kemungkinan ketika seorang anak sudah memiliki mutasi genetik bawaan dari dalam kandungan yang kemudian dapat mendorong munculnya penyakit kanker. Selain itu, terdapat kemungkinan juga mutasi pemicu kanker ini didapatkan setelah anak tersebut baru lahir. 
 

2. Faktor eksternal 


Meningkatnya risiko kanker anak karena terkenanya paparan zat-zat tidak baik yang memicu terjadinya mutasi pemicu kanker. Terkenanya paparan zat kimia yang berbahaya ini dapat disebabkan oleh limbah atau polusi, termasuk polusi udara atau paparan zat yang memicu kanker pada makanan yang dikonsumsi anak. 

Baca juga: Harus Diwaspadai, 5 Tanda yang Bisa Jadi Kanker Kulit
 

5 pola pola hidup untuk anak



(Makanan yang dapat membantu mencegah atau bahkan menghambat pertumbuhan sel kanker salah satunya yaitu sayuran hijau (brokoli, bayam, kubis). Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)

Penting bagi orang tua untuk melakukan beberapa langkah pencegahan lainnya dan penerapan pola hidup yang sehat agar bahaya risiko kanker dapat ditekan. Beberapa pola hidup sehat yang dapat dilakukan menurut dr. Andre antara lain:
 

1. Menghindari paparan zat karsinogen


Paparan zat karsinogen pada asap rokok (termasuk rokok elektronik), juga paparan polusi udara atau bahan kimia dapat meningkatkan risiko kanker. Pastikan untuk jaga lingkungan rumah yang bebas dari asap rokok dan menjaga lingkungan rumah tetap bersih dan sehat. 
 

2. Menghindari paparan radiasi


Paparan terhadap radiasi berlebih dapat meningkatkan risiko kanker anak. Maka, penting bagi anak untuk selalu menggunakan pelindung matahari saat beraktivitas di luar ruangan. Paparan terhadap radiasi juga perlu diperhatikan sejak ibu mengandung, seperti hindari sinar X (X-Ray) tanpa alasan medis yang mendesak.
 

3. Selektif dalam penggunaan wadah plastik


Salah satu pemicu kanker pada anak yaitu paparan zat bersifat karsinogenik pada wadah makanan yang terbuat dari plastik. Maka, usahakan sebisa mungkin untuk menghindari penggunaan wadah plastik apalagi secara berulang-ulang karena bahaya mikroplastik di dalamnya tidak baik bagi tubuh.
 

4. Nutrisi seimbang dan sayur serta buah


Sayur dan buah yang kaya akan kandungan antioksidan berguna untuk melawan radikal bebas yang berbahaya bagi sel tubuh. Selain itu, pengidap kanker juga harus membangun sistem imun yang lebih kuat.

Lain dari itu, penting untuk menghindari pemberian makanan olahan yang mengandung pengawet. Utamakan makanan alami dan segar yang mengandung serat tinggi, vitamin, dan mineral.

Baca juga: Rutin Makan Yoghurt Bisa Cegah Kanker Usus? Ini Kata Studi
 

5. Menerapkan pola hidup yang sehat sedari anak masih dalam kandungan

 
Salah satu faktor terjadinya mutasi genetik juga dipengaruhi lewat pola hidup Ibu saat mengandung. Untuk itu, hindari kebiasaan hidup tidak sehat seperti mengonsumsi alkohol dan juga merokok untuk mencegah peningkatan risiko mutasi genetik saat mengandung.

“Langkah penting yang tidak boleh dilupakan oleh keluarga adalah dengan selalu menciptakan lingkungan yang mendukung dan positif sebagai bentuk dukungan emosional dalam mengelola stres dan menjaga kesehatan mental anak-anak,” tambah dr. Andre.


Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(TIN)

MOST SEARCH