FAMILY

Tips Mencegah Balita Buang Air Besar di Celana

Yatin Suleha
Rabu 12 November 2025 / 10:54
Jakarta: Tidak ada yang lebih menjengkelkan bagi orang tua dan balita daripada kesulitan dalam latihan buang air. Hal ini terutama berlaku untuk regresi toilet atau ketika anak kamu tiba-tiba menolak semua rutinitas latihan buang air kamu.

Namun, jangan khawatir, ada banyak hal yang dapat kamu coba untuk mencegah balita kamu buang air besar di celana. Cara ini bisa membuat hari-hari kamu lebih tenang dan membantu balita belajar dengan cara yang positif.

Untuk menemukan solusi, mulailah memikirkan mengapa balita kamu buang air besar di celana. Misalnya, buang air besar kadang-kadang membutuhkan waktu dan banyak balita hanya kurang sabar, sementara yang lain mungkin terlalu sibuk bermain dan mengabaikan keinginan untuk buang air besar.
 
Mungkin juga ada masalah seperti takut toilet atau stres dari perubahan rutinitas. Dengan memahami penyebabnya, kamu bisa lebih mudah mengatasi. 

Selain itu, sering kali balita menahan buang air besar yang dapat menyebabkan tinja keras, sembelit, dan masalah kesehatan lainnya.

Dilansir dari Parents, berikut adalah bagaimana menjadwalkan waktu toilet, mengatasi sembelit, dan kebiasaan buang air besar yang sehat dapat membantu balita kamu terlatih menggunakan toilet.
 

1. Jadwalkan waktu ke toilet


Balita bisa begitu asyik dengan apa yang mereka lakukan hingga lupa untuk berhenti dan buang air besar. Jika anak kamu menyadari bahwa sudah waktunya menggunakan toilet saat sedang buang air besar di celana, kamu mungkin ingin mencoba menjadwalkan istirahat ke toilet. Hal ini dapat membantu membangun kebiasaan tanpa paksaan.

Frekuensi buang air besar bervariasi antar individu. Beberapa balita buang air besar setiap hari, beberapa setiap dua hari sekali, dan beberapa buang air besar tiga kali sehari atau lebih.


(Penyebab anak sering BAB di celana bisa karena masalah toilet training sampai kondisi medis, atau faktor psikologis. Foto: Ilustrasi/Pexels.com)

Namun, kebanyakan orang memiliki jadwal rutin mereka sendiri dan buang air besar pada waktu yang hampir sama setiap hari. Misalnya, banyak anak buang air besar setelah makan pagi atau sore hari.

Jika anak kamu buang air besar di celana pada waktu yang hampir sama setiap hari, bawa mereka ke toilet 15 hingga 30 menit sebelum 'kecelakaan' yang diantisipasi.

Gunakan timer atau alarm di ponsel kamu untuk mengingatkan, seperti "Waktunya cek toilet!" hal ini membuatnya terasa seperti permainan, bukan tugas.
 

2. Pastikan mereka tidak sembelit


Jika kamu yakin anak kamu membersihkan diri dengan benar, tetapi masih melihat noda kotoran, itu bisa jadi kondisi medis umum yang disebut encopresis.

Dengan encopresis, tinja menjadi keras dan menumpuk, dan tinja cair mengalir di sekitar sumbatan dan bocor keluar. 

Kondisi ini terjadi ketika seorang anak mengalami sembelit kronis. Ini bukan kesalahan anak, tapi masalah kesehatan yang perlu diatasi.
 
Orang tua sering salah mengira kebocoran ini sebagai kemalasan atau kekakuan, tetapi encopresis memerlukan perhatian medis. Jika anak kamu sembelit dan mengalami kecelakaan, bicarakan dengan tenaga kesehatan.

Langkah pertama biasanya adalah mengobati sembelit anak dengan diet dan obat-obatan. Dokter mungkin sarankan minum lebih banyak air, makan makanan tinggi serat, atau bahkan obat pelunak tinja.

Jangan tunggu sampai parah serta cegah dengan memantau pola makan dan buang air besar mereka sejak dini.


Secillia Nur Hafifah


Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)

MOST SEARCH