Jakarta: Mendongeng merupakan salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan si kecil. Apalagi, pada usia 1000 hari pertama kehidupan anak merupakan masa-masa emas yang harus diperhatikan oleh orang tua.
“Mendongeng merupakan kegiatan yang seru dan mengasyikan. Dan ternyata, mendongeng ini dapat menstimulasi motorik, kognitif, sosialisasi, bahasa, dan kesehatan pada si kecil,” ujar Dra. Ratih Ibrahim, M.M., seorang Psikolog Klinis.
Berikut penjelasan Ratih akan manfaat dari mendongeng untuk lebih jelasnya:
Manfaat untuk aspek motorik sendiri, terbagi menjadi dua yaitu motorik kasar dan motorik halus. Motorik halus misalnya pada saat mendongeng, anak ikut membolak-balikkan halaman buku, menelusuri gambar, dan lain sebagainya. Sedangkan manfaat motorik kasar, anak bisa mengikuti gerakan dari karakter yang sedang diceritakan.
“Dari segi kognitif, mendongeng dapat meningkatkan rasa ingin tahu anak, mengasah kemampuan memecahkan masalah, berpikir kritis, imajinasi, dan mengembangkan minat dan baca pada anak,” ujar Ratih.
Sedangkan untuk aspek sosialisasi, menurut Ratih, dengan mendongeng kepada anak dapat menstimulasi perkembangan kecerdasan emosional dan pemahaman norma sosial. Anak juga bisa belajar untuk mengekspresikan perasaan dan lebih berempati.
“Dan dari segi bahasa, mendongeng dapat memperkaya dan meningkatkan pemahaman kosakata pada anak. Selain itu juga dapat mengasah keterampilan berkomunikasi pada anak,” kata Ratih.
Untuk aspek kesehatan, melalui dongeng anak-anak bisa belajar nilai-nilai baik, misalnya perilaku dan pola hidup yang sehat dari dongeng yang diceritakan orang tua,” tutur Ratih.
Agar anak bisa mendengarkan dongeng yang diceritakan orang tua, maka orang tua bisa mencari cara agar dongeng yang diceritakan menjadi lebih menarik. Salah satunya adalah dengan menggunakan gadget agar anak lebih tertarik.
“Namun perlu diperhatikan agar pemberian gadget pada anak tidak boleh berlebihan. Memang idealnya anak dibawah usia 3 tahun sebaiknya tidak sama sekali terpapar screen time. Tetapi harus realistis juga, yang terpenting adalah dengan tidak memberikannya secara berlebihan,” tutup Ratih.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
“Mendongeng merupakan kegiatan yang seru dan mengasyikan. Dan ternyata, mendongeng ini dapat menstimulasi motorik, kognitif, sosialisasi, bahasa, dan kesehatan pada si kecil,” ujar Dra. Ratih Ibrahim, M.M., seorang Psikolog Klinis.
Berikut penjelasan Ratih akan manfaat dari mendongeng untuk lebih jelasnya:
1. Motorik
Manfaat untuk aspek motorik sendiri, terbagi menjadi dua yaitu motorik kasar dan motorik halus. Motorik halus misalnya pada saat mendongeng, anak ikut membolak-balikkan halaman buku, menelusuri gambar, dan lain sebagainya. Sedangkan manfaat motorik kasar, anak bisa mengikuti gerakan dari karakter yang sedang diceritakan.
2. Kognitif
“Dari segi kognitif, mendongeng dapat meningkatkan rasa ingin tahu anak, mengasah kemampuan memecahkan masalah, berpikir kritis, imajinasi, dan mengembangkan minat dan baca pada anak,” ujar Ratih.
3. Sosialisasi
Sedangkan untuk aspek sosialisasi, menurut Ratih, dengan mendongeng kepada anak dapat menstimulasi perkembangan kecerdasan emosional dan pemahaman norma sosial. Anak juga bisa belajar untuk mengekspresikan perasaan dan lebih berempati.
4. Bahasa
“Dan dari segi bahasa, mendongeng dapat memperkaya dan meningkatkan pemahaman kosakata pada anak. Selain itu juga dapat mengasah keterampilan berkomunikasi pada anak,” kata Ratih.
5. Kesehatan
Untuk aspek kesehatan, melalui dongeng anak-anak bisa belajar nilai-nilai baik, misalnya perilaku dan pola hidup yang sehat dari dongeng yang diceritakan orang tua,” tutur Ratih.
Agar anak bisa mendengarkan dongeng yang diceritakan orang tua, maka orang tua bisa mencari cara agar dongeng yang diceritakan menjadi lebih menarik. Salah satunya adalah dengan menggunakan gadget agar anak lebih tertarik.
“Namun perlu diperhatikan agar pemberian gadget pada anak tidak boleh berlebihan. Memang idealnya anak dibawah usia 3 tahun sebaiknya tidak sama sekali terpapar screen time. Tetapi harus realistis juga, yang terpenting adalah dengan tidak memberikannya secara berlebihan,” tutup Ratih.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)