FAMILY

Festival Setara & Berdaya, Begini Cara Mengembangkan Potensi Anak Berkebutuhan Khusus

Medcom
Kamis 08 Desember 2022 / 20:22
Jakarta: Untuk memperingati Hari Disabilitas Internasional 3 Desember lalu, Media Group mengadakan Festival Setara & Berdaya di Lobby Grand Metro TV. Acara ini diselenggarakan pada 7-8 Desember 2022, pukul 10.00 - 16.00 WIB.

Festival Setara dan berdaya bertujuan untuk mengembangkan inovasi bangkit bersama, dengan menunjukkan bahwa penyandang disabilitas juga mampu berkarya. Salah satunya ada Sastriani Hayuningrat (12), sahabat down syndrome yang memiliki potensi di bidang seni, terutama menari.

Ibunda Sastri bercerita bahwa, buah hatinya memiliki ketertarikan terhadap menari tradisional sejak awal pandemi. Sastri sering kali menonton Youtube, hingga akhirnya sang ibu mendaftarkannya dalam komunitas menari anak-anak reguler; dengan tujuan agar Sastri bisa berkembang dan bersosialisasi seperti anak normal lainnya.

Bahkan begitu membanggakan. Sastri sebagai anak spesial ini juga pernah tampil membawakan tarian tradisional pada Hari Disabilitas Internasional di Kementerian Sosial RI tahun 2021.

Jika kamu penasaran, simak artikel ini lebih lanjut untuk membantu anak berkebutuhan khusus meraih potensinya;
 

1. Percaya diri


Kunci utama merawat anak disabilitas adalah dengan percaya diri. Tidak menutupi fakta, bahwa stigma negatif akan anak disabilitas telah meluas di Indonesia.

Kini saatnya menghapus stigma tersebut dengan bangga dan percaya diri bahwa anak berkebutuhan khusus bukanlah aib, melainkan cahaya yang kita miliki. Kamu juga bisa menularkan rasa percaya diri pada buah hati.
 

2. Bersabar


Ibunda Sastri membagikan kisahnya tentang bagaimana ia mendidik anaknya. Perlu kamu ketahui bahwa merawat anak berkebutuhan khusus tidak seperti merawat anak reguler lainnya. Anak berkebutuhan khusus harus dihadapi dengan kesabaran tinggi karena tidak bisa instan.

"Kendalanya mungkin kita tidak bisa untuk sekali, dua kali, tiga kali dia langsung mengerti. Kalau anak-anak ini, bisa 30, 300 kali gitu-kan dia baru ngerti, dia baru paham. Jadi tidak bisa instan." kata Ibunda Sastri
 

3. Pahami minat anak


Seperti anak lainnya, anak dengan berkebutuhan khusus juga perlu diperhatikan minat dan bakatnya. Tidak bisa secara langsung terlihat, kamu perlu menelaah di mana anak merasa bahagia saat melakukannya. Sastri contohnya, dahulu ia ikut kursus melukis, namun ternyata minatnya terhadap menari tradisional lebih menonjol saat usianya delapan tahun.
 

4. Support mereka


Peran orang tua merupakan yang utama dalam tumbuh kembang mereka. Jika buah hatimu sedang mencoba hal baru, bantu ia dan beri semangat. Dan jika kamu telah melihat potensinya, maka support dia untuk mengembangkan keahliannya dengan cara mendaftarkan kursus atau kamu bisa mengajarinya di rumah melalui tutorial Youtube.

Nandhita Nur Fadjriah

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(FIR)

MOST SEARCH