O2SN Pendidikan Khusus 2025. DOK Kemendikdasmen
O2SN Pendidikan Khusus 2025. DOK Kemendikdasmen

123 Siswa Berkebutuhan Khusus Unjuk Bakat di O2SN Diksus 2025

Renatha Swasty • 21 Agustus 2025 19:03
Jakarta: Olimpiade Olahraga Siswa Nasional Pendidikan Khusus (O2SN Diksus) 2025 resmi dimulai pada Selasa, 19 Agustus 2025. Sebanyak 123 siswa dari 33 provinsi unjuk bakat di empat cabang olahraga, yakni atletik, bulutangkis, bocce, dan tenis meja.
 
Dilansir dari akun Instagram kita_istimewa, O2SN Diksus 2025 mempertandingkan empat cabang olahraga yang disesuaikan dengan kemampuan peserta didik berkebutuhan khusus, yakni:
  1. Atletik Putri 30 peserta
  2. Bulutangkis Putra 21 peserta  
  3. Bocce Putra 31 peserta dan Bocce Putri 33 peserta
  4. Tenis Meja Putra 8 peserta
Cabang-cabang olahraga tersebut dipilih sesuai dengan kemampuan dan karakteristik peserta didik berkebutuhan khusus serta merujuk pada pedoman nasional penyelenggaraan O2SN Diksus 2025.
 
Kepala Puspresnas, Maria Veronica Irene Herdjiono, menyampaikan O2SN Diksus bukan sekadar ajang perlombaan olahraga. Melainkan, wadah pembinaan, pengembangan, dan aktualisasi diri bagi peserta didik berkebutuhan khusus.

“Kehadiran kita di sini merupakan wujud nyata komitmen bersama dalam mendukung pengembangan potensi dan prestasi olahraga anak-anak dengan kebutuhan khusus. Melalui kegiatan ini, kami ingin memberikan kesempatan yang setara bagi mereka untuk menunjukkan bakat, keterampilan, dan semangat juang dalam bidang olahraga,” ujar Maria dikutip dari laman Kemendikdasmen, Kamis, 21 Agustus 2025. 
 
Dia menegaskan anak-anak dengan kebutuhan khusus memiliki potensi luar biasa yang perlu difasilitasi melalui ruang tepat, dukungan tulus, dan pembinaan berkelanjutan. O2SN Diksus diharapkan dapat menanamkan nilai-nilai sportivitas, disiplin, kerja keras, dan saling menghargai yang akan membentuk pribadi tangguh dan percaya diri.
 
“Puspresnas bersama BPTI dan BBGTK Provinsi Jawa Barat senantiasa berkomitmen untuk mendukung lahirnya generasi emas Indonesia, termasuk anak-anak dengan kebutuhan khusus. Setiap anak adalah talenta bangsa yang harus diberi kesempatan yang sama untuk meraih mimpi dan prestasi,” ujar dia. 
 
Maria juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan O2SN Diksus. Mulai dari panitia, juri, guru, pendamping, hingga orang tua peserta didik. 
 
Baca juga: Mengenal Jenis-Jenis SLB di Indonesia, Orang Tua dan Guru Perlu Tahu 

“Terima kasih kepada seluruh pihak yang berperan aktif. Jadikan kegiatan ini sebagai pengalaman berharga, bukan hanya untuk meraih kemenangan, tetapi juga untuk menumbuhkan semangat juang, persaudaraan, dan kebersamaan,” tutur Maria. 
 
Sementara itu, Perwakilan Dinas Pendidikan Sumatra Selatan, Herza, menyampaikan pihaknya terus memberikan dukungan dan melakukan koordinasi sejak tahap persiapan, pendaftaran, hingga pelaksanaan Olimpiade. Dinas memastikan seluruh persyaratan yang dibutuhkan peserta dapat terpenuhi dengan baik, sekaligus mendampingi mereka dalam setiap proses. 
 
“Harapannya, ke depan kami dapat mengirimkan lebih banyak lagi peserta, karena tahun ini hanya ada 24 atlet yang bertanding pada empat cabang olahraga, sementara satu cabang yakni tenis meja belum ada atletnya,” ujar Herza.
 
Pendamping Kontingen Provinsi Riau sekaligus Guru SLBN Rokanhulu, Bambang Edi Kusworo, menjelaskan tahun ini Provinsi Riau mengirimkan empat peserta pada O2SN Diksus 2025, salah satunya mengikuti cabang olahraga bulutangkis. Edi menuturkan berbeda dari provinsi lain, salah satu peserta dari Riau yang merupakan tuna daksa tetap mampu bertanding meski tidak bisa berjalan dan menggunakan lutut untuk bermain bulutangkis. 
 
“Saya berharap melalui O2SN, kemampuan dan pengembangan anak-anak berkebutuhan khusus dalam bidang olahraga dapat terus meningkat,” ujar dia. 
 
Orang tua dari salah satu peserta, Riffat Faiq Ramadhani, yakni Tuki, mengungkapkan rasa syukur dan kebahagiaannya karena sang anak terpilih menjadi perwakilan Kontingen Provinsi Banten dalam Olimpiade Olahraga Siswa Nasional Pendidikan Khusus. 
 
“Kebahagiaan yang tidak dapat diungkapkan, karena anak saya yang memiliki keterbatasan (down syndrome) dapat mengikuti olimpiade olahraga. Alhamdulillah, anaknya mudah diarahkan sejak persiapan hingga mengikuti latihan Bocce,” ujar Tuki dengan penuh senyum.
 
Penyelenggaraan O2SN Diksus 2025 diharapkan mampu melahirkan atlet-atlet muda berbakat dari kalangan siswa berkebutuhan khusus yang dapat berprestasi, baik di tingkat nasional maupun internasional. 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan