FAMILY
Bagaimana Ibu Bisa Memberikan ASI Saat Suami dan Keluarga Tak Mendukung?
Aulia Putriningtias
Senin 04 Agustus 2025 / 22:36
Jakarta: Peringatan Pekan ASI Sedunia sedang berlangsung, yakni 1-7 Agustus 2025. Kita tahu bahwa menyusui seorang bayi tidaklah mudah dan membutuhkan dukungan dari orang sekitar. Bagaimana jika seorang ibu tidak mendapatkan dukungan itu?
Tema Pekan Menyusui Dunia atau Pekan ASI Sedunia (World Breastfeeding Week) adalah “Prioritise Breastfeeding” atau “Prioritaskan Menyusui.”
Baca juga: Dokter Sebut Jangan Salah Persepsi tentang Susu Pertumbuhan
Tahun ini, kampanye global tersebut menyoroti hubungan erat antara praktik menyusui, pelestarian lingkungan, dan upaya mitigasi perubahan iklim.
Masih banyak orang yang menilai bahwa menyusui hanya tugas ibu saja. Padahal, faktanya keberhasilan menyusui membutuhkan kerja sama antara pasangan suami istri, bahkan lingkungan sekitar.
Ini termasuk keluarga seperti mertua, ipar, bahkan sampai rekan kerja.
Melihat tema yang dibawakan pada tahun ini, sudah sepatutnya bahwa seorang ibu yang tengah menyusui diberikan dukungan penuh, terutama terhadap suami dan keluarga.
Dr. Nia Wulan Sari, CIMI selaku Dokter Konselor Laktasi Rumah Sakit Pondok Indah Bintaro Jaya menyoroti bahwa hal ini memang tak jarang terjadi.

(Masih banyak orang yang menilai bahwa menyusui hanya tugas ibu saja. Padahal, faktanya keberhasilan menyusui membutuhkan kerja sama antara pasangan suami istri. Foto: Dok. Tangkapan layar/Aulia Putriningtias)
Sebagai seorang dokter, dirinya ikut prihatin atas peristiwa yang tak jarang dialami oleh para ibu. Maka dari itu, dr. Nia selalu mengimbau para calon ibu yang sedang berkonsultasi untuk mengajak suami, bahkan para keluarganya untuk mendapatkan edukasi mengenai dukungan ini.
Namun, bagaimana jika terlanjur tak mendapat dukungan ketika anak sudah lahir? Dr. Nia pun mengatakan bahwa perlu dicoba terlebih dahulu untuk mengedukasi.
Jika kesulitan mengedukasi sendiri, bisa meminta bantuan dokter untuk mendapatkan edukasi tersebut.
"Kalau ada suami atau mertua sekalian, ikut diskusi bareng (bersama dokter). Memang harus pelan-pelan, ya," ungkap dr. Nia dalam temu media eksklusif bersama RSPI secara daring, Senin, 4 Agustus 2025.
Jika suami dan keluarga tetap tidak dapat mendukung dan cenderung membuat seorang ibu stres, sebaiknya segeralah mencari komunitas. Komunitas bisa datang dari mana saja; dr. Nia menyarankan teman-teman di kantor yang seperjuangan atau berkenalan dengan ibu-ibu baru di luar sana.
"Masih sulit juga, yuk ikut join community (komunitas). Misalnya di kantor ada grup ibu-ibu menyusui nah kita gabung," tutur dr. Nia.
Pekan ASI Sedunia bukan hanya mengingatkan betapa pentingnya ASI bagi seorang bayi, tetapi juga ibu yang tengah berjuang. Jika tak mendapatkan dukungan sama sekali, akan memengaruhi tingkat stres yang akan berdampak terhadap ASI yang diberikan kepada bayi.
Jadi, jika Sobat Medcom sedang dikelilingi oleh para ibu pejuang menyusui buah hati mereka, penting sekali untuk memberikan dukungan.
Baca juga: AIMI Beberkan Faktor Menurunnya Pemberian ASI Eksklusif
Dukungan seseorang terhadap seorang ibu dalam proses menyusui sangat membantu hormon endorfinnya tak menurun drastis dalam memproduksi ASI untuk si kecil.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)
Tema Pekan Menyusui Dunia atau Pekan ASI Sedunia (World Breastfeeding Week) adalah “Prioritise Breastfeeding” atau “Prioritaskan Menyusui.”
Baca juga: Dokter Sebut Jangan Salah Persepsi tentang Susu Pertumbuhan
Tahun ini, kampanye global tersebut menyoroti hubungan erat antara praktik menyusui, pelestarian lingkungan, dan upaya mitigasi perubahan iklim.
Masih banyak orang yang menilai bahwa menyusui hanya tugas ibu saja. Padahal, faktanya keberhasilan menyusui membutuhkan kerja sama antara pasangan suami istri, bahkan lingkungan sekitar.
Ini termasuk keluarga seperti mertua, ipar, bahkan sampai rekan kerja.
Melihat tema yang dibawakan pada tahun ini, sudah sepatutnya bahwa seorang ibu yang tengah menyusui diberikan dukungan penuh, terutama terhadap suami dan keluarga.
Dr. Nia Wulan Sari, CIMI selaku Dokter Konselor Laktasi Rumah Sakit Pondok Indah Bintaro Jaya menyoroti bahwa hal ini memang tak jarang terjadi.

(Masih banyak orang yang menilai bahwa menyusui hanya tugas ibu saja. Padahal, faktanya keberhasilan menyusui membutuhkan kerja sama antara pasangan suami istri. Foto: Dok. Tangkapan layar/Aulia Putriningtias)
Sebagai seorang dokter, dirinya ikut prihatin atas peristiwa yang tak jarang dialami oleh para ibu. Maka dari itu, dr. Nia selalu mengimbau para calon ibu yang sedang berkonsultasi untuk mengajak suami, bahkan para keluarganya untuk mendapatkan edukasi mengenai dukungan ini.
Namun, bagaimana jika terlanjur tak mendapat dukungan ketika anak sudah lahir? Dr. Nia pun mengatakan bahwa perlu dicoba terlebih dahulu untuk mengedukasi.
Jika kesulitan mengedukasi sendiri, bisa meminta bantuan dokter untuk mendapatkan edukasi tersebut.
"Kalau ada suami atau mertua sekalian, ikut diskusi bareng (bersama dokter). Memang harus pelan-pelan, ya," ungkap dr. Nia dalam temu media eksklusif bersama RSPI secara daring, Senin, 4 Agustus 2025.
Jika suami dan keluarga tetap tidak dapat mendukung dan cenderung membuat seorang ibu stres, sebaiknya segeralah mencari komunitas. Komunitas bisa datang dari mana saja; dr. Nia menyarankan teman-teman di kantor yang seperjuangan atau berkenalan dengan ibu-ibu baru di luar sana.
"Masih sulit juga, yuk ikut join community (komunitas). Misalnya di kantor ada grup ibu-ibu menyusui nah kita gabung," tutur dr. Nia.
Pekan ASI Sedunia bukan hanya mengingatkan betapa pentingnya ASI bagi seorang bayi, tetapi juga ibu yang tengah berjuang. Jika tak mendapatkan dukungan sama sekali, akan memengaruhi tingkat stres yang akan berdampak terhadap ASI yang diberikan kepada bayi.
Jadi, jika Sobat Medcom sedang dikelilingi oleh para ibu pejuang menyusui buah hati mereka, penting sekali untuk memberikan dukungan.
Baca juga: AIMI Beberkan Faktor Menurunnya Pemberian ASI Eksklusif
Dukungan seseorang terhadap seorang ibu dalam proses menyusui sangat membantu hormon endorfinnya tak menurun drastis dalam memproduksi ASI untuk si kecil.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)