FAMILY
Survei: Susu Formula Jadi Pilihan untuk Penuhi Kebutuhan Nutrisi si Kecil
Raka Lestari
Selasa 09 November 2021 / 17:15
Jakarta: Air Susu Ibu (ASI) memang memiliki banyak manfaat. Akan tetapi, terkadang ada beberapa kondisi-kondisi tertentu di mana ibu menyusui tidak bisa memberikan ASI mereka secara maksimal kepada anaknya. Dan jika hal ini terjadi, sebaiknya ibu menyusui tidak perlu merasa khawatir.
Dalam survei online yang dilakukan oleh Teman Bumil dan Populix, 61 persen dari 1.694 ibu menyusui memilih memberikan ASI kepada sang Buah Hati. Namun, 27 persen di antaranya memilih memberikan kombinasi ASI dan susu formula serta 12 persen lainnya memilih memberikan susu formula.
Menurut dr. Ria Puspitasari, Sp.A, CIMI., pemberian susu formula memang bisa menjadi pertimbangan bagi para ibu menyusui yang mengalami masalah dalam produksi ASI. Hal itu demi mencukupi kebutuhan nutrisi si Kecil.
"Jika ibu mengalami masalah selama menyusui, seperti mastitis hebat atau puting lecet, sementara bisa kita dukung tumbuh kembang bayi dengan memberikan susu formula. Perlu diingat bahwa tumbuh kembang bayi tidak bisa menunggu. Jadi, jangan sampai tertinggal hanya karena menunggu produksi ASI ibu lancar kembali," ujar dr. Ria.
Ironisnya, keputusan untuk memberikan susu formula suka menjadi cibiran di lingkungan sosial. Berdasarkan survei, sekitar 72 persen dari total 201 ibu menyusui mengaku kalau mereka sering kali mendapat pandangan buruk dari sekitar, karena memberikan susu formula kepada buah hatinya.
Setiap pilihan dan keputusan orang tua tentu ada pertimbangannya masing-masing. Namun, apa pun pilihannya, baik ASI atau susu formula, tentu semua ibu bertujuan untuk mencukupi kebutuhan nutrisi si Kecil dan mendukung tumbuh kembangnya agar optimal.
Hanya saja dalam pemberian susu formula, dr. Ria menekankan supaya orang tua memperhatikan beberapa hal, terutama kemungkinan risiko alergi. Tingkat risiko alergi anak terhadap susu sapi memang tidak terlalu tinggi, tetapi orang tua tidak boleh abai terhadap kemungkinan tersebut. Biasanya, alergi dapat terjadi pada pencernaan, kulit, dan pernapasan.
"Orang tua perlu memperhatikan adanya tanda-tanda alergi tersebut selama pemberian susu formula pada anak. Jika ternyata timbul alergi, segera hentikan pemberian dan konsultasikan dengan dokter," tutup dr. Ria.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
Dalam survei online yang dilakukan oleh Teman Bumil dan Populix, 61 persen dari 1.694 ibu menyusui memilih memberikan ASI kepada sang Buah Hati. Namun, 27 persen di antaranya memilih memberikan kombinasi ASI dan susu formula serta 12 persen lainnya memilih memberikan susu formula.
Menurut dr. Ria Puspitasari, Sp.A, CIMI., pemberian susu formula memang bisa menjadi pertimbangan bagi para ibu menyusui yang mengalami masalah dalam produksi ASI. Hal itu demi mencukupi kebutuhan nutrisi si Kecil.
"Jika ibu mengalami masalah selama menyusui, seperti mastitis hebat atau puting lecet, sementara bisa kita dukung tumbuh kembang bayi dengan memberikan susu formula. Perlu diingat bahwa tumbuh kembang bayi tidak bisa menunggu. Jadi, jangan sampai tertinggal hanya karena menunggu produksi ASI ibu lancar kembali," ujar dr. Ria.
Ironisnya, keputusan untuk memberikan susu formula suka menjadi cibiran di lingkungan sosial. Berdasarkan survei, sekitar 72 persen dari total 201 ibu menyusui mengaku kalau mereka sering kali mendapat pandangan buruk dari sekitar, karena memberikan susu formula kepada buah hatinya.
Setiap pilihan dan keputusan orang tua tentu ada pertimbangannya masing-masing. Namun, apa pun pilihannya, baik ASI atau susu formula, tentu semua ibu bertujuan untuk mencukupi kebutuhan nutrisi si Kecil dan mendukung tumbuh kembangnya agar optimal.
Hanya saja dalam pemberian susu formula, dr. Ria menekankan supaya orang tua memperhatikan beberapa hal, terutama kemungkinan risiko alergi. Tingkat risiko alergi anak terhadap susu sapi memang tidak terlalu tinggi, tetapi orang tua tidak boleh abai terhadap kemungkinan tersebut. Biasanya, alergi dapat terjadi pada pencernaan, kulit, dan pernapasan.
"Orang tua perlu memperhatikan adanya tanda-tanda alergi tersebut selama pemberian susu formula pada anak. Jika ternyata timbul alergi, segera hentikan pemberian dan konsultasikan dengan dokter," tutup dr. Ria.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)