FAMILY
Cara Hadapi Kehilangan Anak, Salah Satunya Perhatikan Kesehatan Diri
Medcom
Selasa 19 Agustus 2025 / 12:05
Jakarta: Sebagian besar orang pasti menganggap bahwa fase setelah kematian seseorang yang sangat dicintainya adalah mimpi buruk yang begitu menyayat hati. Mimpi buruk tersebut harus terus berlanjut di sisa hidupnya.
Orang tua harus bisa beradaptasi sambil terus menjalani sisa hidupnya tanpa kehadiran sang buah hati, kenyataan ini juga kadang susah diterima.
Baca juga: Psikolog Jovita Beberkan Hubungan Gigi dengan Kesehatan Mental
Semua orang kembali ke kehidupan mereka seperti biasa, dan keluarga yang berduka mulai menghadapi kehidupan tanpa orang yang mereka cintai.
Berikut adalah cara untuk membantu saat mengalami kehilangan anak yang begitu menyakitkan:
.jpg)
(Menjaga kesehatan diri adalah salah satu langkah kecil untuk mulai kembali ke rutinitas karena kehidupan akan terus berjalan. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)
Sering kali, para orang tua yang kehilangan anak-anak akan merasa terpuruk karena kehilangan secara mendadak orang yang dicintainya, sehingga kebanyakan akan mengabaikan kesehatan diri sendiri.
Orang tua mungkin akan lupa makan dan berhenti berolahraga karena kehilangan gairah dalam menjalani hidup.
Sebagai orang tua mengatasi hal ini adalah dengan langkah kecil untuk mulai kembali ke rutinitas karena kehidupan akan terus berjalan.
Seiring waktu mungkin orang tua akan merasa lebih baik karena terbiasa dan dapat memulihkan gaya hidup seperti sedia kala di kehidupan sebelum kehilangan.
Sebagian besar orang akan merasa lebih baik secara fisik, mentalnya juga akan berangsur-angsur membaik juga.
Banyak orang di luar sana yang tidak memiliki empati terhadap apa yang para orang tua setelah kematian sang anak alami. Orang-orang tersebut mungkin akan memberikan komentar-komentar negatif dan membicarakan hal-hal sensitif.
Kesedihan karena kehilangan anak akan membutuhkan proses yang panjang. Tidak akan semudah itu untuk melupakan semua ini.
Namun, para orang tua harus yakin akan merasakan bahagia dan tersenyum lagi di kemudian hari walaupun saat ini rasanya sangat sulit untuk pulih.
Jika teman atau kerabat tidak menghormati perasaan sebagai orang tua yang baru saja kehilangan segeralah menjauh dari mereka.
Karena sudah banyak hal menyakitkan yang timbul akibat kehilangan ini, sehingga menghindari orang-orang negatif ini akan membantu untuk menjaga perasaan orang tua.
Bersamalah dengan orang-orang yang peduli agar proses berduka ini menjadi lebih mudah untuk dilewati dan dijalani.
Baca juga: Gejala dan Jenis Mental Illness yang Perlu Diketahui
Mencari komunitas yang akan mendukung masa-masa kehilangan mungkin akan membantu para orang tua. Mungkin dengan bergabung di komunitas akan bisa membantu menyibukkan diri para orang tua agar tidak terlalu kepikiran.
Dengan komunitas yang positif mungkin akan memberi kesempatan untuk terhubung dengan orang-orang yang mengalami hal serupa, sehingga dapat berbagi pikiran dan perasaan dengannya.
Secillia Nur Hafifah
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)
Orang tua harus bisa beradaptasi sambil terus menjalani sisa hidupnya tanpa kehadiran sang buah hati, kenyataan ini juga kadang susah diterima.
Baca juga: Psikolog Jovita Beberkan Hubungan Gigi dengan Kesehatan Mental
Semua orang kembali ke kehidupan mereka seperti biasa, dan keluarga yang berduka mulai menghadapi kehidupan tanpa orang yang mereka cintai.
Berikut adalah cara untuk membantu saat mengalami kehilangan anak yang begitu menyakitkan:
1. Memerhatikan kesehatan diri
.jpg)
(Menjaga kesehatan diri adalah salah satu langkah kecil untuk mulai kembali ke rutinitas karena kehidupan akan terus berjalan. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)
Sering kali, para orang tua yang kehilangan anak-anak akan merasa terpuruk karena kehilangan secara mendadak orang yang dicintainya, sehingga kebanyakan akan mengabaikan kesehatan diri sendiri.
Orang tua mungkin akan lupa makan dan berhenti berolahraga karena kehilangan gairah dalam menjalani hidup.
Sebagai orang tua mengatasi hal ini adalah dengan langkah kecil untuk mulai kembali ke rutinitas karena kehidupan akan terus berjalan.
Seiring waktu mungkin orang tua akan merasa lebih baik karena terbiasa dan dapat memulihkan gaya hidup seperti sedia kala di kehidupan sebelum kehilangan.
Sebagian besar orang akan merasa lebih baik secara fisik, mentalnya juga akan berangsur-angsur membaik juga.
2. Menghindari orang-orang negatif
Banyak orang di luar sana yang tidak memiliki empati terhadap apa yang para orang tua setelah kematian sang anak alami. Orang-orang tersebut mungkin akan memberikan komentar-komentar negatif dan membicarakan hal-hal sensitif.
Kesedihan karena kehilangan anak akan membutuhkan proses yang panjang. Tidak akan semudah itu untuk melupakan semua ini.
Namun, para orang tua harus yakin akan merasakan bahagia dan tersenyum lagi di kemudian hari walaupun saat ini rasanya sangat sulit untuk pulih.
Jika teman atau kerabat tidak menghormati perasaan sebagai orang tua yang baru saja kehilangan segeralah menjauh dari mereka.
Karena sudah banyak hal menyakitkan yang timbul akibat kehilangan ini, sehingga menghindari orang-orang negatif ini akan membantu untuk menjaga perasaan orang tua.
Bersamalah dengan orang-orang yang peduli agar proses berduka ini menjadi lebih mudah untuk dilewati dan dijalani.
Baca juga: Gejala dan Jenis Mental Illness yang Perlu Diketahui
3. Bergabung dengan Komunitas
Mencari komunitas yang akan mendukung masa-masa kehilangan mungkin akan membantu para orang tua. Mungkin dengan bergabung di komunitas akan bisa membantu menyibukkan diri para orang tua agar tidak terlalu kepikiran.
Dengan komunitas yang positif mungkin akan memberi kesempatan untuk terhubung dengan orang-orang yang mengalami hal serupa, sehingga dapat berbagi pikiran dan perasaan dengannya.
Secillia Nur Hafifah
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)