FAMILY

Pentingnya Tumbuhkan Kemampuan Berpikir Kritis pada Anak

Medcom
Kamis 24 April 2025 / 17:00
Jakarta: Melatih kemampuan berpikir kritis anak atau critical thinking menjadi kemampuan yang harus dimiliki orangtua. Begitu juga dengan kemampuan problem solving atau penyelesaian masalah sehingga anak mampun mengidentifikasi, menganalisis, dan menemukan solusi untuk masalah yang dihadapi.

Kemampuan problem solving dan critical thinking bisa membantu anak menghadapi tantangan, meningkatkan kreativitas, mengembangkan kemandirian dan kepercayaan diri, meningkatkan kemampuan berpikir logis dan analitis serta mempersiapkan anak untuk menghadapi dunia kerja dan kehidupan dewasa.

Problem solving dan critical thinking juga penting untuk meningkatkan kreativitas. Kreativitas nantinya membantu seseorang untuk mampu beradaptasi di tengah perubahan lingkungan yang sangat dinamis dan mampu memberikan solusi inovatif untuk penyelesaian problem secara cepat.

"Problem solving adalah kemampuan untuk mengidentifikasi masalah, menganalisa situasi, membuat dan mengimplementasikan solusi dengan cara yang paling efektif. Critical thinking adalah kemampuan untuk melihat analisa dengan baik, mengevaluasi dan menilai keputusan secara kritis," kata psikolog anak Saskhya Aulia Prima.
 
baca juga: 


"Biasanya critical thinking penting untuk mempertanyakan kembali solusi yang telah ditetapkan untuk memastikan keputusan tersebut bebas dari bias dan asumsi. Critical thinking bahkan bisa membuka dan mempertimbangkan perspektif yang berbeda sebagai solusi. Hal ini sangat penting dimiliki anak untuk menghadapi masa depan," lanjutnya.

Dua kemampuan ini bisa dikembangkan sejak dini. Salah satunya melalui eksperimen sains. Banyak literatur yang menjelaskan bagaimana pendekatan eksperimen dapat meningkatkan ketelitian belajar siswa, kemampuan berpikir logis dan sistematis.

“Eksperimen sains dapat membantu mengembangkan rasa ingin tahu, pemikiran kritis dan kemauan belajar. Selain itu, anak juga dapat belajar urutan, sistematisasi dan aturan. Ini penting bagi anak agar dapat menyampaikan urutan peristiwa, sebab-akibat dan memahami arahan orang tua dengan baik," ujarnya.

Eksperimen sains juga memberi kesempatan untuk pengalaman belajar pada anak. Mereka bisa belajar secara langsung dan menemukan hal-hal baru dalam eksperimen menjadi aktivitas belajar yang menyenangkan bagi anak.

Agar mendapatkan manfaat yang maksimal dari eksperimen sains, penting untuk memberikan eksperimen yang variatif dengan tetap memastikan aktivitas itu interaktif bagi anak. Aktivitas sains juga harus sesuai tahapan usia perkembangan anak. Sehingga anak-anak akan terpacu secara fisik (motorik), intelektual (kognitif), bahasa dan sosial emosi.

"Menyadari pentingnya soft skills bagi anak dan dilatarbelakangi oleh keinginan menginspirasi anak sejak dini untuk mencintai ilmu sains dengan cara yang menyenangkan, Einstein Science Project hadir dengan metode hands-on learning /pengalaman praktik secara langsung yang akan memudahkan pemahaman anak mengenai teori-teori sains," kata Ni Nengah Kristanti, M.I.P. selaku Product and Science Lab Manager Einstein Science Project yang juga ikut jadi pembicara.

Dia menambahkan, anak-anak yang belajar di ESP Lab akan merasakan pengalaman menjadi layaknya Ilmuwan Cilik di mana mereka akan mengenakan jas lab anak, dan diperkenalkan dengan alat-alat laboratorium sains.

Contoh kegiatan yang menstimulasi kemampuan Problem Solving dan Critical Thinking yang bisa dilakukan di ESP adalah Giant Toothpaste. Aktivitasnya adalah mencampurkan bahan-bahan kimia yang cenderung aman namun tetap perlu perlindungan menggunakan sarung tangan, lalu pewarna, sabun dan jadilah sebuah hasil reaksi kimia berupa busa yang luar biasa besarnya dan menghasilkan asap atau panas.

"Anak juga jadi tahu cara eksperimen seperti hal-hal apa yang bisa dia kontrol atau di kreasikan di dalam eksperimen beserta batasannya juga, anak juga bisa berlatih untuk mulai mengikuti instruksi. Jadi ajak anak untuk melakukan eksperimen sains. Ini juga bisa jadi kegiatan bonding yang menyenangkan untuk orang tua dan anak," tutup Saskhya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(ELG)

MOST SEARCH