FAMILY
Orang Tua Wajib Tahu! Ini yang Bisa Dilakukan saat Anak Tantrum
Raka Lestari
Rabu 03 November 2021 / 08:00
Jakarta: Tantrum adalah suatu keadaan yang diekspresikan anak dalam meluapkan emosi lewat tangisan kencang, berguling-gulingan hingga melempar barang. Sering kali anak akan melakukan tantrum saat keinginannya tidak bisa dipenuhi oleh orang tua.
Mengutip sebuah studi yang diterbitkan The Journal of Pediatrics tahun 2017, sebanyak 70 persen anak berusia 18-24 bulan mengalami tantrum. Tantrum juga bisa terjadi pada anak usia 3-5 tahun, bahkan pada usia pra-sekolah hal ini masih sering ditemukan.
Meski demikian, yang perlu diingat orang tua jika anak mengalami tantrum, hal itu bukanlah sebuah tanda keanehan atau ketidaknormalan.

(Saat anak mengalami tantrum, orang tua wajib mengalihkan perhatiannya. Misalnya, ajak ke tempat yang tenang dan berikan camilan kesukaannya. Foto: Ilustrasi. Dok. Pexels.com)
Orang tua tidak perlu emosi atau pusing saat menghadapi anak yang sedang tantrum. Dikutip dari Makuku Family, berikut ini adalah cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi anak yang sedang tantrum, di antaranya:

(Saat anak tantrum, orang tua bisa menenangkannya dengan cara mengelus kepala dan memeluknya. Foto: Ilustrasi. Dok. Freepik.com)
Meski tantrum merupakan hal yang normal, orang tua perlu konsultasi ke dokter atau psikiater anak jika anak mengalami tantrum disertai dengan percobaan melukai diri sendiri, memukul orang lain, dan kuantitas tantrum yang terlalu lama hingga 30 menit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(yyy)
Mengutip sebuah studi yang diterbitkan The Journal of Pediatrics tahun 2017, sebanyak 70 persen anak berusia 18-24 bulan mengalami tantrum. Tantrum juga bisa terjadi pada anak usia 3-5 tahun, bahkan pada usia pra-sekolah hal ini masih sering ditemukan.
Meski demikian, yang perlu diingat orang tua jika anak mengalami tantrum, hal itu bukanlah sebuah tanda keanehan atau ketidaknormalan.

(Saat anak mengalami tantrum, orang tua wajib mengalihkan perhatiannya. Misalnya, ajak ke tempat yang tenang dan berikan camilan kesukaannya. Foto: Ilustrasi. Dok. Pexels.com)
Orang tua tidak perlu emosi atau pusing saat menghadapi anak yang sedang tantrum. Dikutip dari Makuku Family, berikut ini adalah cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi anak yang sedang tantrum, di antaranya:
Memahami bukan menghakimi
Pahami kemauan anak bukan menghakimi tangisannya. Sejajarkan dirimu dengan anak dan ajaklah berbicara dari hati ke hati. Berbicara dengan menyamakan tinggi anak akan membuatnya merasa terlindungi dan diperhatikan oleh orang tuanya. Jadi, kuncinya adalah ajak komunikasi bukan dimarahi.Coba tenangkan meski merepotkan
Sebelum menenangkan anak yang tantrum, orang tua juga harus bersikap tenang saat menghadapi sikap tantrum anak. Hindari sikap berteriak atau memaksa anak untuk menghentikan tangisannya karena hal itu bukan solusinya. Sebaliknya, orang tua bisa menenangkan anak dengan cara membawa ke tempat sepi dan memberikan sentuhan kasih sayang seperti mengelus kepala atau memeluknya.
(Saat anak tantrum, orang tua bisa menenangkannya dengan cara mengelus kepala dan memeluknya. Foto: Ilustrasi. Dok. Freepik.com)
Alihkan perhatian dan berikan senyuman
Saat anak mengalami tantrum, orang tua wajib mengalihkan perhatiannya pada kegiatan lain agar tangisan mereka berhenti. Sebagai contoh, orang tua bisa memberikan mainan, memutar lagu atau video kesukaan sambil memberikan camilan favoritnya.Hindari melakukan hal kasar
Tindakan fisik seperti memukul atau mencubit tak akan efektif dalam menghentikan tangisan anak. Alih-alih diam, anak justru akan semakin merasa takut dan tangisannya semakin membesar. Jadi, jangan pernah menghentikan kerasnya tantrum anak dengan kekerasan.Meski tantrum merupakan hal yang normal, orang tua perlu konsultasi ke dokter atau psikiater anak jika anak mengalami tantrum disertai dengan percobaan melukai diri sendiri, memukul orang lain, dan kuantitas tantrum yang terlalu lama hingga 30 menit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(yyy)