Jakarta: Memiliki bayi yang lucu dan sehat tentu akan membuat orang tua bahagia. Apalagi bila itu bayi pertama dari pasutri. Namun, ada kalanya orang tua harus mewaspadai kondisi yang kadang terjadi pada bayi mereka.
Salah satunya silent disease, dimana penyakit yang tidak menunjukkan gejala sama sekali atau sangat ringan. Kadang, gejala baru benar-benar terlihat saat penyakitnya sudah parah.
Yang harus diketahui orang tua, silent disease ini bisa mengakibatkan bahaya gagal tumbuh, dimana salah satunya memengaruhi kecerdasan atau kognitif anak.
Gagal tumbuh di sini memang bisa disebabkan banyak faktor. Bergman dan Graham dalam jurnalnya yang diterbitkan Australia Family Physician, menuliskan bahwa hal itu bisa akibat genetik, tidak cukup makan karena gerakan tutup mulut (GTM), kelaparan, atau penyakit kronis, infeksi atau alergi.
Selain itu, seperti yang telah dirangkum dari berbagai sumber, khusus anak-anak, hal yang perlu dicermati mengenai silent disease ialah saat berat badan anak tak kunjung naik selama dua hingga tiga bulan berturut-turut atau disertai GTM. Lantas, apa saja silent disease pada bayi, yuk kita simak bersama.
ISK pada bayi ini termasuk silent disease yang perlu diwaspadai. Terjadi ketika ada bakteri masuk ke dalam saluran kemih melalui uretra, kemudian berkembang biak di kandung kemih.
Kadang infeksi ini terlambat didiagnosis karena gejala umum yang ditimbulkan, seperti demam, rewel, tidak nafsu makan, dan memiliki berat badan rendah.
Bila Moms curiga si kecil mengalami ISK, segera periksakan ke dokter untuk mendapat diagnosa dan perawatan yang tepat. Jika bayi dicurigai mengalami infeksi saluran kemih, sebaiknya segera lakukan pemeriksaan ke dokter untuk menentukan diagnosis dan perawatan yang tepat.
.jpg)
(Bayi yang mengalami pneumonia umumnya demam, batuk, tidak napsu makan sampai sesak napas. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)
Merupakan salah satu kondisi serius yang bisa terjadi pada anak-anak, utamanya bayi. Kondisi peradangan membuat paru-paru terisi oleh cairan atau pus (berupa dahak). Dengan kondisi sistem kekebalan tubuh yang masih lemah, bayi pun rentan mengalami pneumonia.
Apalagi perubahan cuaca yang ekstrem terjadi saat ini, daya tahan tubuh rentan menurun dan berbagai penyakit pun jadi lebih mudah menginfeksi. Penderita pneumonia mengalami peradangan di kantung udara paru-paru sehingga terjadi nyeri dada saat bernapas, batuk berdahak, panas tinggi bahkan diare.
Mengutip paparan dari laman, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dikatakan bahwa kekurangan zat besi sangat memengaruhi fungsi kognitif, tingkah laku, dan pertumbuhan seorang bayi. Pada bayi usia kurang dari satu tahun, penyebab silent disease ini antara lain:
Tanda dan gejala dari penyakit ini sering kali keliru diartikan sebagai penyakit lain. Pasalnya, gejala yang ditimbulkan seperti diare, sembelit, kembung, turun berat badan dan tubuh lemas.
Penyakit celiac termasuk sebagai gangguan autoimun, yang terjadi ketika seseorang memiliki intoleransi terhadap gluten. Gluten sendiri merupakan nama umum protein yang banyak terdapat dalam gandum, oat dan biji-bijian lainnya.
Menurut American Academy of Pediatrics (AAP), penyakit celiac memengaruhi usus. Tepatnya ketika anak dengan penyakit celiac makan gluten, maka tubuh akan meningkatkan respons imun yang menyerang usus.
Tuberkulosis atau TBC adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium Tuberculosis yang menyerang organ paru-paru. Gejala TBC pada anak dan bayi juga sering terlambat terdiagnosis, misalnya seperti demam lama (umumnya suhu tidak tinggi) lebih dari dua pekan tanpa sebab, berat badan turun atau tidak naik pada dua bulan terakhir, batuk lama lebih dari dua pekan, dan badan lesu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(TIN)
Salah satunya silent disease, dimana penyakit yang tidak menunjukkan gejala sama sekali atau sangat ringan. Kadang, gejala baru benar-benar terlihat saat penyakitnya sudah parah.
Yang harus diketahui orang tua, silent disease ini bisa mengakibatkan bahaya gagal tumbuh, dimana salah satunya memengaruhi kecerdasan atau kognitif anak.
Gagal tumbuh di sini memang bisa disebabkan banyak faktor. Bergman dan Graham dalam jurnalnya yang diterbitkan Australia Family Physician, menuliskan bahwa hal itu bisa akibat genetik, tidak cukup makan karena gerakan tutup mulut (GTM), kelaparan, atau penyakit kronis, infeksi atau alergi.
Selain itu, seperti yang telah dirangkum dari berbagai sumber, khusus anak-anak, hal yang perlu dicermati mengenai silent disease ialah saat berat badan anak tak kunjung naik selama dua hingga tiga bulan berturut-turut atau disertai GTM. Lantas, apa saja silent disease pada bayi, yuk kita simak bersama.
1. Infeksi Saluran Kemih (ISK)
ISK pada bayi ini termasuk silent disease yang perlu diwaspadai. Terjadi ketika ada bakteri masuk ke dalam saluran kemih melalui uretra, kemudian berkembang biak di kandung kemih.
Kadang infeksi ini terlambat didiagnosis karena gejala umum yang ditimbulkan, seperti demam, rewel, tidak nafsu makan, dan memiliki berat badan rendah.
Bila Moms curiga si kecil mengalami ISK, segera periksakan ke dokter untuk mendapat diagnosa dan perawatan yang tepat. Jika bayi dicurigai mengalami infeksi saluran kemih, sebaiknya segera lakukan pemeriksaan ke dokter untuk menentukan diagnosis dan perawatan yang tepat.
.jpg)
(Bayi yang mengalami pneumonia umumnya demam, batuk, tidak napsu makan sampai sesak napas. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)
2. Radang paru (pneumonia)
Merupakan salah satu kondisi serius yang bisa terjadi pada anak-anak, utamanya bayi. Kondisi peradangan membuat paru-paru terisi oleh cairan atau pus (berupa dahak). Dengan kondisi sistem kekebalan tubuh yang masih lemah, bayi pun rentan mengalami pneumonia.
Apalagi perubahan cuaca yang ekstrem terjadi saat ini, daya tahan tubuh rentan menurun dan berbagai penyakit pun jadi lebih mudah menginfeksi. Penderita pneumonia mengalami peradangan di kantung udara paru-paru sehingga terjadi nyeri dada saat bernapas, batuk berdahak, panas tinggi bahkan diare.
3. Anemia defisiensi besi
Mengutip paparan dari laman, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dikatakan bahwa kekurangan zat besi sangat memengaruhi fungsi kognitif, tingkah laku, dan pertumbuhan seorang bayi. Pada bayi usia kurang dari satu tahun, penyebab silent disease ini antara lain:
- - Bayi berat lahir rendah
- - Bayi lahir prematur
- - Bayi lahir kembar
- - ASI eksklusif tanpa suplementasi zat besi
- - Riwayat ibu anemia selama kehamilan
4. Penyakit celiac
Tanda dan gejala dari penyakit ini sering kali keliru diartikan sebagai penyakit lain. Pasalnya, gejala yang ditimbulkan seperti diare, sembelit, kembung, turun berat badan dan tubuh lemas.
Penyakit celiac termasuk sebagai gangguan autoimun, yang terjadi ketika seseorang memiliki intoleransi terhadap gluten. Gluten sendiri merupakan nama umum protein yang banyak terdapat dalam gandum, oat dan biji-bijian lainnya.
Menurut American Academy of Pediatrics (AAP), penyakit celiac memengaruhi usus. Tepatnya ketika anak dengan penyakit celiac makan gluten, maka tubuh akan meningkatkan respons imun yang menyerang usus.
5. Tuberkulosis
Tuberkulosis atau TBC adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium Tuberculosis yang menyerang organ paru-paru. Gejala TBC pada anak dan bayi juga sering terlambat terdiagnosis, misalnya seperti demam lama (umumnya suhu tidak tinggi) lebih dari dua pekan tanpa sebab, berat badan turun atau tidak naik pada dua bulan terakhir, batuk lama lebih dari dua pekan, dan badan lesu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TIN)