Jakarta: Bagi pasutri, tentunya berhubungan intim akan menjadi rutinitas yang menyenangkan. Namun, ketika sang istri hamil dan melahirkan, urusan ranjang akan tertunda.
Sebenarnya tidak ada aturan yang pasti kapan boleh berhubungan seks setelah melahirkan. Namun, biasanya dokter akan menyarankan agar pasutri, utama Moms menunggu setidaknya 4 - 6 minggu. Atau sampai Moms mendapat izin untuk melanjutkan hubungan intim saat pemeriksaan pascapersalinan.
Perlu diketahui, risiko infeksi pascapersalinan akibat memasukkan sesuatu ke dalam vagina paling tinggi terjadi, selama dua minggu pertama setelah melahirkan.
Apalagi jika Moms mengalami robekan perineum atau episiotomi saat melahirkan, hubungan seks dapat mengganggu proses penyembuhan. Sebagian besar panduan ahli tentang berhubungan seks setelah melahirkan membahas tentang hubungan seksual penetrasi. Namun, sebaiknya Moms menunggu hingga benar-benar siap dan merasa nyaman.
Baca juga: Sehabis Seks kok Malah Sedih? Mungkin Kamu Mengalami Post-sex Blues
.jpg)
(Perdarahan pasca melahirkan (nifas) biasanya berlangsung selama sekitar 3 minggu, tetapi bisa lebih lama pada beberapa wanita. Disarankan untuk tidak berhubungan intim hingga masa nifas selesai. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)
Rahim dan serviks seorang wanita akan mengalami perubahan signifikan selama kehamilan dan persalinan, dan keduanya membutuhkan waktu untuk pulih dengan baik. Selama fase penyembuhan ini, lapisan rahim, terutama tempat menempelnya plasenta, berisiko mengalami infeksi.
Hubungan seksual, pencucian vagina, tampon, dan apa pun yang dimasukkan ke dalam vagina dapat membawa bakteri dan menyebabkan infeksi.
Belum lagi, robekan perineum atau episiotomi yang memerlukan jahitan dapat memakan waktu tiga minggu atau lebih lama untuk sembuh, bergantung pada luasnya robekan.
Jika Moms berhubungan seks terlalu cepat, menurut Layan Alrahmani, MD, dokter Obgyn, MFM melalui Baby Center, hal itu dapat menimbulkan rasa sakit dan dapat mengganggu penyembuhan luka serta menyebabkan robekan yang mungkin memerlukan prosedur pembedahan untuk memperbaikinya. Jangan lupa bahwa tidak semua robekan memerlukan jahitan, dan bahkan robekan kecil pun memerlukan waktu untuk sembuh!
Pada pemeriksaan pascapersalinan, penyedia layanan kesehatan akan memberi tahu apakah Moms sudah boleh berhubungan seks lagi. Mereka mungkin akan melakukan pemeriksaan panggul untuk melihat labia, vagina, rahim, dan serviks untuk memastikan penyembuhan sudah tuntas. Jika Moms menjalani operasi sesar, mereka juga akan memeriksa lokasi sayatan.
Selain izin dari dokter kandungan, Moms adalah orang yang paling mengenal tubuh sendiri. Moms akan tahu kapan kamu siap berhubungan seks, di mana harus siap secara fisik, mental, dan emosional.
Tidak apa-apa jika Moms merasa lebih nyaman menunggu lebih lama untuk melanjutkan hubungan intim dengan pasangan. Pasalnya, banyak orang tua baru merasa bahwa di tengah kelelahan pascapersalinan, mereka tidak tertarik berhubungan seks untuk beberapa waktu.
Saat Moms siap, pastikan telah menentukan rencana untuk menggunakan alat kontrasepsi. Ingat, wanita bisa hamil sebelum periode pascapersalinan pertama mereka, baik menyusui atau tidak. Memiliki alat kontrasepsi yang andal dapat menjaga Moms tetap aman dan membantu mempersiapkan diri untuk berhubungan seks.
Baca juga: 5 Ide Foreplay Seksi yang Cukup Disukai para Wanita
Melakukan hubungan intim dengan pasangan setelah melahirkan bisa terasa seperti pengalaman yang sama sekali baru. Jadi, berbucaralah secara terbuka dengan pasangan tentang apa yang terasa menyenangkan dan apa yang tidak.
Hal itu dapat membantu memastikan bahwa kehidupan seks pascapersalinan Moms sama memuaskannya setelah melahirkan seperti sebelum melahirkan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(TIN)
Sebenarnya tidak ada aturan yang pasti kapan boleh berhubungan seks setelah melahirkan. Namun, biasanya dokter akan menyarankan agar pasutri, utama Moms menunggu setidaknya 4 - 6 minggu. Atau sampai Moms mendapat izin untuk melanjutkan hubungan intim saat pemeriksaan pascapersalinan.
Perlu diketahui, risiko infeksi pascapersalinan akibat memasukkan sesuatu ke dalam vagina paling tinggi terjadi, selama dua minggu pertama setelah melahirkan.
Apalagi jika Moms mengalami robekan perineum atau episiotomi saat melahirkan, hubungan seks dapat mengganggu proses penyembuhan. Sebagian besar panduan ahli tentang berhubungan seks setelah melahirkan membahas tentang hubungan seksual penetrasi. Namun, sebaiknya Moms menunggu hingga benar-benar siap dan merasa nyaman.
Baca juga: Sehabis Seks kok Malah Sedih? Mungkin Kamu Mengalami Post-sex Blues
Mengapa harus ditunda?
.jpg)
(Perdarahan pasca melahirkan (nifas) biasanya berlangsung selama sekitar 3 minggu, tetapi bisa lebih lama pada beberapa wanita. Disarankan untuk tidak berhubungan intim hingga masa nifas selesai. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)
Rahim dan serviks seorang wanita akan mengalami perubahan signifikan selama kehamilan dan persalinan, dan keduanya membutuhkan waktu untuk pulih dengan baik. Selama fase penyembuhan ini, lapisan rahim, terutama tempat menempelnya plasenta, berisiko mengalami infeksi.
Hubungan seksual, pencucian vagina, tampon, dan apa pun yang dimasukkan ke dalam vagina dapat membawa bakteri dan menyebabkan infeksi.
Belum lagi, robekan perineum atau episiotomi yang memerlukan jahitan dapat memakan waktu tiga minggu atau lebih lama untuk sembuh, bergantung pada luasnya robekan.
Jika Moms berhubungan seks terlalu cepat, menurut Layan Alrahmani, MD, dokter Obgyn, MFM melalui Baby Center, hal itu dapat menimbulkan rasa sakit dan dapat mengganggu penyembuhan luka serta menyebabkan robekan yang mungkin memerlukan prosedur pembedahan untuk memperbaikinya. Jangan lupa bahwa tidak semua robekan memerlukan jahitan, dan bahkan robekan kecil pun memerlukan waktu untuk sembuh!
Kapan siap "berhubungan" usai melahirkan?
Pada pemeriksaan pascapersalinan, penyedia layanan kesehatan akan memberi tahu apakah Moms sudah boleh berhubungan seks lagi. Mereka mungkin akan melakukan pemeriksaan panggul untuk melihat labia, vagina, rahim, dan serviks untuk memastikan penyembuhan sudah tuntas. Jika Moms menjalani operasi sesar, mereka juga akan memeriksa lokasi sayatan.
Selain izin dari dokter kandungan, Moms adalah orang yang paling mengenal tubuh sendiri. Moms akan tahu kapan kamu siap berhubungan seks, di mana harus siap secara fisik, mental, dan emosional.
Tidak apa-apa jika Moms merasa lebih nyaman menunggu lebih lama untuk melanjutkan hubungan intim dengan pasangan. Pasalnya, banyak orang tua baru merasa bahwa di tengah kelelahan pascapersalinan, mereka tidak tertarik berhubungan seks untuk beberapa waktu.
Saat Moms siap, pastikan telah menentukan rencana untuk menggunakan alat kontrasepsi. Ingat, wanita bisa hamil sebelum periode pascapersalinan pertama mereka, baik menyusui atau tidak. Memiliki alat kontrasepsi yang andal dapat menjaga Moms tetap aman dan membantu mempersiapkan diri untuk berhubungan seks.
Baca juga: 5 Ide Foreplay Seksi yang Cukup Disukai para Wanita
Melakukan hubungan intim dengan pasangan setelah melahirkan bisa terasa seperti pengalaman yang sama sekali baru. Jadi, berbucaralah secara terbuka dengan pasangan tentang apa yang terasa menyenangkan dan apa yang tidak.
Hal itu dapat membantu memastikan bahwa kehidupan seks pascapersalinan Moms sama memuaskannya setelah melahirkan seperti sebelum melahirkan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TIN)