FAMILY
Sehabis Seks kok Malah Sedih? Mungkin Kamu Mengalami Post-sex Blues
A. Firdaus
Jumat 04 April 2025 / 22:48
Jakarta: Selain menjadi sebuah kebutuhan, berhubungan seks juga menjadi aktivitas yang menyenangkan bagi pasangan suami istri. Berhubungan seks secara rutin juga dapat memberikan beragam manfaat, mulai dari mempererat ikatan emosional dengan pasangan hingga meningkatkan suasana hati.
Akan tetapi, sebagian orang bisa saja merasakan hal yang berbeda, bahkan suasana hati yang buruk setelah berhubungan seks dengan pasangan. Kondisi ini disebut juga post-sex blues atau postcoital dysphoria. Meski bersifat sementara, penanganan tetap perlu dilakukan, terlebih bila sampai mengganggu aktivitas.
Gejala post-sex blues tidak hanya sebatas perasaan sedih. Ada pula gejala lain yang dapat muncul atau menyertai rasa sedih, di antaranya:
- Penyesalan
- Perasaan tidak berharga
- Frustrasi
- Agitasi
- Percaya diri menurun
- Marah
- Selain itu, post-sex blues juga bisa memicu gejala fisik, antara lain sakit kepala, tremor, kelelahan, bahkan penurunan konsentrasi.
Baca juga: Sudah Dekat Tiba-tiba Asing? Ini Alasan Seseorang Melakukan Ghosting
Melansir Alodokter, perlu diingat bahwa post-sex blues hanya berlaku bila hubungan intim terjadi atas persetujuan kedua belah pihak, dan tidak mengacu pada aktivitas seksual yang dipaksakan atau kekerasan seksual.
Siapa pun dapat mengalami post-sex blues, baik pria maupun wanita. Meski penyebabnya belum diketahui secara pasti, tetapi kondisi ini diduga muncul akibat beberapa faktor, antara lain:
Perubahan kadar hormon bisa menjadi penyebab post-sex blues. Saat berhubungan seks, kamu akan menerima rangsangan terus-menerus yang dapat meningkatkan kadar hormon serotonin. Hormon ini berperan dalam menjaga suasana hati.
Kadar hormon serotonin akan terus meningkat hingga mencapai orgasme. Setelah itu, rangsangan akan berhenti secara tiba-tiba dan kadar serotonin pun menurun drastis. Hal inilah yang bisa memicu perasaan negatif setelah berhubungan intim.
Depresi pascamelahirkan erat kaitannya dengan perubahan kadar hormon yang terjadi setelah melahirkan, sehingga bagi kamu yang mengalaminya rentan terkena post-sex blues.
Tak hanya memengaruhi hubungan intim, depresi setelah melahirkan juga bisa membuatmu sulit atau enggan merawat dirinya maupun sang bayi. Oleh karena itu, kondisi ini tidak bisa disepelekan dan sebaiknya ditangani oleh psikolog atau psikiater.
Malu dan rasa tidak percaya diri terhadap bagian tubuh tertentu juga bikin kamu sedih setelah berhubungan seks. Pada kondisi ini, kamu menjadi khawatir dan bertanya-tanya apakah pasangannya merasa puas dengan kondisi tubuhnya saat berhubungan seks.
Pelecehan seksual secara fisik maupun emosional di masa kecil dapat meningkatkan risiko terjadinya post-sex blues saat dewasa.
Bagi kamu yang mengalami hal ini kemungkinan akan mengingat traumanya di masa lalu saat maupun setelah berhubungan seks, bahkan ketika hubungan dilakukan berdasarkan persetujuan antara kamu dan pasangan.
Berbagai perasaan negatif setelah berhubungan intim juga bisa disebabkan oleh klimaks atau orgasme yang tidak tercapai. Hal ini dapat memicumu gelisah, kecewa, rendah diri, maupun putus asa, karena merasa tidak menunjukkan performa seksual yang baik di hadapan pasangan.
Stres juga dapat memengaruhi kehidupan seksual, termasuk memicu post-sex blues. Kamu mungkin saja menjadikan hubungan intim bersama pasangan sebagai pengalihan dari stres yang dialami.
Sebagai dampak dari stres yang belum ditangani dengan baik, kamu bisa saja mengalami sejumlah perasaan dan emosi yang terpendam setelah berhubungan intim.
Sebenarnya, perasaan sedih setelah berhubungan intim umum dialami oleh pasangan seksual. Kondisi ini bisa terjadi sesekali dalam kehidupan seseorang dan membaik seiring pemicu rasa sedih sudah teratasi.
Bagi banyak orang, menenangkan diri sering kali menjadi cara terbaik untuk mengatasinya. Langkah ini pun dapat kamu coba bila post-sex blues terjadi pada diri sendiri.
Kamu bisa mencoba meditasi sebagai salah satu cara untuk menenangkan pikiran. Kamu pun bisa mulai mengenal perasaan dan mencari akar masalah yang mungkin saja menjadi penyebabnya.
Bila kamu bingung harus mulai dari mana, ada beberapa pertanyaan yang bisa kamu coba tanyakan kepada diri sendiri, yaitu:
- Apakah ada sesuatu dari dirimu yang memicu perasaan itu?
- Apakah ada sikap atau perilaku spesifik dari pasangan Anda yang memicu perasaan itu?
- Apakah kamu teringat peristiwa traumatis di masa lalu?
- Berapa kali kondisi ini terjadi setelah berhubungan seksual?
Ketika sudah merasa lebih tenang dan mengetahui dengan jelas pemicu post-sex blues yang dialami, kamu pun bisa mulai membicarakannya dengan pasangan. Bila penyebabnya adalah performa seks, baik pasangan atau dirimu sendiri, cobalah bicarakan baik-baik untuk mendapatkan solusinya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
Akan tetapi, sebagian orang bisa saja merasakan hal yang berbeda, bahkan suasana hati yang buruk setelah berhubungan seks dengan pasangan. Kondisi ini disebut juga post-sex blues atau postcoital dysphoria. Meski bersifat sementara, penanganan tetap perlu dilakukan, terlebih bila sampai mengganggu aktivitas.
Gejala Post-Sex Blues
Gejala post-sex blues tidak hanya sebatas perasaan sedih. Ada pula gejala lain yang dapat muncul atau menyertai rasa sedih, di antaranya:
- Penyesalan
- Perasaan tidak berharga
- Frustrasi
- Agitasi
- Percaya diri menurun
- Marah
- Selain itu, post-sex blues juga bisa memicu gejala fisik, antara lain sakit kepala, tremor, kelelahan, bahkan penurunan konsentrasi.
Baca juga: Sudah Dekat Tiba-tiba Asing? Ini Alasan Seseorang Melakukan Ghosting
Penyebab Post-Sex Blues
Melansir Alodokter, perlu diingat bahwa post-sex blues hanya berlaku bila hubungan intim terjadi atas persetujuan kedua belah pihak, dan tidak mengacu pada aktivitas seksual yang dipaksakan atau kekerasan seksual.
Siapa pun dapat mengalami post-sex blues, baik pria maupun wanita. Meski penyebabnya belum diketahui secara pasti, tetapi kondisi ini diduga muncul akibat beberapa faktor, antara lain:
1. Perubahan kadar hormon
Perubahan kadar hormon bisa menjadi penyebab post-sex blues. Saat berhubungan seks, kamu akan menerima rangsangan terus-menerus yang dapat meningkatkan kadar hormon serotonin. Hormon ini berperan dalam menjaga suasana hati.
Kadar hormon serotonin akan terus meningkat hingga mencapai orgasme. Setelah itu, rangsangan akan berhenti secara tiba-tiba dan kadar serotonin pun menurun drastis. Hal inilah yang bisa memicu perasaan negatif setelah berhubungan intim.
2. Depresi pascamelahirkan
Depresi pascamelahirkan erat kaitannya dengan perubahan kadar hormon yang terjadi setelah melahirkan, sehingga bagi kamu yang mengalaminya rentan terkena post-sex blues.
Tak hanya memengaruhi hubungan intim, depresi setelah melahirkan juga bisa membuatmu sulit atau enggan merawat dirinya maupun sang bayi. Oleh karena itu, kondisi ini tidak bisa disepelekan dan sebaiknya ditangani oleh psikolog atau psikiater.
3. Rasa tidak nyaman atas tubuhnya sendiri
Malu dan rasa tidak percaya diri terhadap bagian tubuh tertentu juga bikin kamu sedih setelah berhubungan seks. Pada kondisi ini, kamu menjadi khawatir dan bertanya-tanya apakah pasangannya merasa puas dengan kondisi tubuhnya saat berhubungan seks.
4. Trauma masa kecil
Pelecehan seksual secara fisik maupun emosional di masa kecil dapat meningkatkan risiko terjadinya post-sex blues saat dewasa.
Bagi kamu yang mengalami hal ini kemungkinan akan mengingat traumanya di masa lalu saat maupun setelah berhubungan seks, bahkan ketika hubungan dilakukan berdasarkan persetujuan antara kamu dan pasangan.
5. Orgasme tidak tercapai
Berbagai perasaan negatif setelah berhubungan intim juga bisa disebabkan oleh klimaks atau orgasme yang tidak tercapai. Hal ini dapat memicumu gelisah, kecewa, rendah diri, maupun putus asa, karena merasa tidak menunjukkan performa seksual yang baik di hadapan pasangan.
6. Stres
Stres juga dapat memengaruhi kehidupan seksual, termasuk memicu post-sex blues. Kamu mungkin saja menjadikan hubungan intim bersama pasangan sebagai pengalihan dari stres yang dialami.
Sebagai dampak dari stres yang belum ditangani dengan baik, kamu bisa saja mengalami sejumlah perasaan dan emosi yang terpendam setelah berhubungan intim.
Cara Mengatasi Post-Sex Blues
Sebenarnya, perasaan sedih setelah berhubungan intim umum dialami oleh pasangan seksual. Kondisi ini bisa terjadi sesekali dalam kehidupan seseorang dan membaik seiring pemicu rasa sedih sudah teratasi.
Bagi banyak orang, menenangkan diri sering kali menjadi cara terbaik untuk mengatasinya. Langkah ini pun dapat kamu coba bila post-sex blues terjadi pada diri sendiri.
Kamu bisa mencoba meditasi sebagai salah satu cara untuk menenangkan pikiran. Kamu pun bisa mulai mengenal perasaan dan mencari akar masalah yang mungkin saja menjadi penyebabnya.
Bila kamu bingung harus mulai dari mana, ada beberapa pertanyaan yang bisa kamu coba tanyakan kepada diri sendiri, yaitu:
Perasaan apa yang paling dominan kamu rasakan?
- Apakah ada sesuatu dari dirimu yang memicu perasaan itu?
- Apakah ada sikap atau perilaku spesifik dari pasangan Anda yang memicu perasaan itu?
- Apakah kamu teringat peristiwa traumatis di masa lalu?
- Berapa kali kondisi ini terjadi setelah berhubungan seksual?
Ketika sudah merasa lebih tenang dan mengetahui dengan jelas pemicu post-sex blues yang dialami, kamu pun bisa mulai membicarakannya dengan pasangan. Bila penyebabnya adalah performa seks, baik pasangan atau dirimu sendiri, cobalah bicarakan baik-baik untuk mendapatkan solusinya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)