Jakarta: Membujuk anak-anak untuk mengonsumsi sayuran terkadang bisa menjadi hal yang menyulitkan. Meskipun sayuran memiliki banyak manfaat yang baik bagi pertumbuhan dan perkembangannya, terkadang mereka tetap saja menolak sayur-sayuran yang diberikan terutama sayuran hijau.
Hal ini tentu membuat orang tua merasa kebingungan menemukan cara agar buah hatinya mau mengonsumsi sayur.
Melansir dari Express, menurut studi cara terbaik untuk membuat anak-anak mau mengonsumsi makanan yang tidak mereka sukai adalah dengan memberikannya makanan tersebut secara berulang-ulang. Dalam tes yang dilakukan studi tersebut, anak-anak yang berulang kali diberikan sayur-sayuran akan lebih mungkin untuk akhirnya mengonsumi sayur.
Psikolog dari Ghent University di Belgia mempelajari 98 anak pra sekolah dengan 10 sayuran baik itu dikukus maupun direbus yang terdiri dari sawi putih, bit, zucchini, jamur, kacang polong, daun bawang, Brussels sprouts, bayam, dan kembang kol. Pada tes rasa ditemukan bahwa sawi putih adalah sayuran yang paling tidak disukai.
Anak-anak dibagi menjadi tiga kelompok. Kelompok pertama diminta untuk mencoba semangkuk sawi putih berulang kali tanpa dorongan lebih lanjut sementara dua kelompok lainnya diberi hadiah berupa stiker, mainan dan pujian secara lisan.

(Menurut Studi, anak-anak yang berulang kali diberikan sayur-sayuran akan lebih mungkin untuk akhirnya mengonsumi sayur. Foto: Ilustrasi. Dok. Pexels.com)
Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 81 persen anak-anak yang mencoba sawi putih berulang kali akhirnya menyukainya, dibandingkan dengan 68 persen yang diberikan mainan atau stiker dan 75 persen diberikan pujian lisan.
Tim peneliti mengatakan semua orang tua tahu betapa sulitnya menyuruh anak-anak untuk makan sayuran dengan banyak menawarkan hadiah atau suguhan sebagai imbalan.
Dalam pengujian kami, ketiga strategi tersebut memiliki tingkat kesuksesan yang sama, dan menunjukkan bahwa hadiah tidak memiliki dampak yang substansial terhadap keinginan untuk makan sayuran.
Hasilnya menyoroti bahwa paparan berulang merupakan cara terbaik untuk bisa menyukai suatu makanan. Penemuan ini dipublikasikan dalam jurnal sains, Food Quality and Preference.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(yyy)
Hal ini tentu membuat orang tua merasa kebingungan menemukan cara agar buah hatinya mau mengonsumsi sayur.
Melansir dari Express, menurut studi cara terbaik untuk membuat anak-anak mau mengonsumsi makanan yang tidak mereka sukai adalah dengan memberikannya makanan tersebut secara berulang-ulang. Dalam tes yang dilakukan studi tersebut, anak-anak yang berulang kali diberikan sayur-sayuran akan lebih mungkin untuk akhirnya mengonsumi sayur.
Psikolog dari Ghent University di Belgia mempelajari 98 anak pra sekolah dengan 10 sayuran baik itu dikukus maupun direbus yang terdiri dari sawi putih, bit, zucchini, jamur, kacang polong, daun bawang, Brussels sprouts, bayam, dan kembang kol. Pada tes rasa ditemukan bahwa sawi putih adalah sayuran yang paling tidak disukai.
Anak-anak dibagi menjadi tiga kelompok. Kelompok pertama diminta untuk mencoba semangkuk sawi putih berulang kali tanpa dorongan lebih lanjut sementara dua kelompok lainnya diberi hadiah berupa stiker, mainan dan pujian secara lisan.

(Menurut Studi, anak-anak yang berulang kali diberikan sayur-sayuran akan lebih mungkin untuk akhirnya mengonsumi sayur. Foto: Ilustrasi. Dok. Pexels.com)
Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 81 persen anak-anak yang mencoba sawi putih berulang kali akhirnya menyukainya, dibandingkan dengan 68 persen yang diberikan mainan atau stiker dan 75 persen diberikan pujian lisan.
Tim peneliti mengatakan semua orang tua tahu betapa sulitnya menyuruh anak-anak untuk makan sayuran dengan banyak menawarkan hadiah atau suguhan sebagai imbalan.
Dalam pengujian kami, ketiga strategi tersebut memiliki tingkat kesuksesan yang sama, dan menunjukkan bahwa hadiah tidak memiliki dampak yang substansial terhadap keinginan untuk makan sayuran.
Hasilnya menyoroti bahwa paparan berulang merupakan cara terbaik untuk bisa menyukai suatu makanan. Penemuan ini dipublikasikan dalam jurnal sains, Food Quality and Preference.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(yyy)