Jakarta: Membungkus bayi dengan kain atau biasa dikenal dengan membedong bayi adalah salah satu metode kuno, di mana bayi dibungkus agar merasa lebih aman dan nyaman.
Membedong dapat menghentikan bayi dari gangguan akibat refleks kejut yang disebabkan oleh dirinya sendiri, seperti tersentak saat tidur yang merupakan hal normal. Selain itu, membedong juga dapat menenangkan diri bayi saat mengalami stimulasi berlebih.
Jika kamu ingin mencoba metode ini, pastikan bayimu tidak dalam keadaan lapar atau basah. Kepala dan wajahnya pun tak perlu dilapisi, sehingga bayi dapat bebas bernapas dan tidak kepanasan. Selain itu, tak perlu melapisinya dengan selimut lagi saat bayi dibedong.
Berikut adalah cara membedong bayi:
Melebarkan kain katun (bahan yang biasa digunakan) pada permukaan yang datar dan lipatlah bagian ujung atas ke bagian bawah dengan jarak 15 cm.
Pastikan, posisi bayimu dalam posisi kepala pada bagian lipatan.
Balutkan setiap ujung kain ke tubuh bayi dan selipkan bagian sisa pada bawah lengan dan di bawah punggungnya.
Untuk ujung kain sebelah kanan, akan berakhir pada bagian tubuh bayi sebelah kiri, serta sebaliknya. Tarik bagian bawah kain ke atas hingga dagu bayi.
Beberapa bayi lebih senang bila tangan mereka tak ikut dibalut, sehingga kamu bisa mulai membedong pada bagian bawah lengan. Sebaiknya hentikan kebiasaan membedong ketika bayi mulai bisa tengkurap, karena membedong justru akan mengganggu sistem pernapasannya saat tidur.
Semakin besar bayi akan semakin banyak gerakan saat tidur, sehingga membedong membuatnya menjadi tak nyaman dan cenderung terbangun.
Membedong bayi, sejauh dilakukan dengan benar seperti di atas setelah lahir ternyata bisa memberikan kehangatan dan kenyamanan.
Eti Susanti, Amd, Keb, Bidan Kamar Bayi dari RS Royal Taruma, Jakarta mengatakan bahwa membedong bayi juga bisa menjauhkannya dari sianosis (biru karena kedinginan).
"Biasanya bayi dibedong sampai usia satu bulan, setelah itu dia sudah mulai terbiasa dengan suhu lingkungan yang ada," ujar Eti.
Berikut ini beberapa manfaat membedong bayi:
Menghangatkan bayi di hari-hari pertama kehidupannya setelah dilahirkan. Nantinya secara berangsur-angsur tubuhnya akan menyesuaikan dengan lingkungan sekitar, sehingga kain bedong tidak diperlukan lagi.
Membantu bayimu agar tidak terganggu dengan gerakan kejut yang biasa dikenal dengan refleks Moro.
Ketika bayi dibedong dengan benar, dia akan merasa hangat, aman, dan tenang dari rangsangan yang berlebihan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
Membedong dapat menghentikan bayi dari gangguan akibat refleks kejut yang disebabkan oleh dirinya sendiri, seperti tersentak saat tidur yang merupakan hal normal. Selain itu, membedong juga dapat menenangkan diri bayi saat mengalami stimulasi berlebih.
Jika kamu ingin mencoba metode ini, pastikan bayimu tidak dalam keadaan lapar atau basah. Kepala dan wajahnya pun tak perlu dilapisi, sehingga bayi dapat bebas bernapas dan tidak kepanasan. Selain itu, tak perlu melapisinya dengan selimut lagi saat bayi dibedong.
Berikut adalah cara membedong bayi:
1. Lebarkan kain katun
Melebarkan kain katun (bahan yang biasa digunakan) pada permukaan yang datar dan lipatlah bagian ujung atas ke bagian bawah dengan jarak 15 cm.
2. Baringkan bayi
Pastikan, posisi bayimu dalam posisi kepala pada bagian lipatan.
3. Dibalut
Balutkan setiap ujung kain ke tubuh bayi dan selipkan bagian sisa pada bawah lengan dan di bawah punggungnya.
4. Ujung kain
Untuk ujung kain sebelah kanan, akan berakhir pada bagian tubuh bayi sebelah kiri, serta sebaliknya. Tarik bagian bawah kain ke atas hingga dagu bayi.
5. Jangan balut tangannya
Beberapa bayi lebih senang bila tangan mereka tak ikut dibalut, sehingga kamu bisa mulai membedong pada bagian bawah lengan. Sebaiknya hentikan kebiasaan membedong ketika bayi mulai bisa tengkurap, karena membedong justru akan mengganggu sistem pernapasannya saat tidur.
Semakin besar bayi akan semakin banyak gerakan saat tidur, sehingga membedong membuatnya menjadi tak nyaman dan cenderung terbangun.
Membedong bayi, sejauh dilakukan dengan benar seperti di atas setelah lahir ternyata bisa memberikan kehangatan dan kenyamanan.
Eti Susanti, Amd, Keb, Bidan Kamar Bayi dari RS Royal Taruma, Jakarta mengatakan bahwa membedong bayi juga bisa menjauhkannya dari sianosis (biru karena kedinginan).
"Biasanya bayi dibedong sampai usia satu bulan, setelah itu dia sudah mulai terbiasa dengan suhu lingkungan yang ada," ujar Eti.
Berikut ini beberapa manfaat membedong bayi:
1. Menghangatkan
Menghangatkan bayi di hari-hari pertama kehidupannya setelah dilahirkan. Nantinya secara berangsur-angsur tubuhnya akan menyesuaikan dengan lingkungan sekitar, sehingga kain bedong tidak diperlukan lagi.
2. Gerakan kejut
Membantu bayimu agar tidak terganggu dengan gerakan kejut yang biasa dikenal dengan refleks Moro.
3. Tenangkan bayi
Ketika bayi dibedong dengan benar, dia akan merasa hangat, aman, dan tenang dari rangsangan yang berlebihan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)