FAMILY

Bagi Wanita, Hubungan Intim Bukanlah Segalanya, Mengapa?

Mia Vale
Minggu 24 Oktober 2021 / 20:00
Jakarta: Banyak orang yang menyamaratakan arti seks dengan hubungan seksual. Namun, tahukah kamu, kalau seks yang memuaskan tidak harus terbatas pada penetrasi semata. Bahkan tidak harus melalui penetrasi sama sekali. 

Ya, berdasarkan penelitian, banyak wanita melaporkan bahwa untuk mencapai orgasme mereka tidak harus selalu dengan penetrasi. Mereka mengaku lebih membutuhkan stimulasi klitoris untuk mencapai orgasme. 

Untuk itu, Debby Herbenick, direktur Pusat Promosi Kesehatan Seksual di Universitas Indiana bersama rekan-rekannya menilai data dari 1.055 wanita berusia 18 hingga 94 tahun yang menjawab survei online terperinci tentang kehidupan seks mereka.

Tujuan Debby menurut keterangan yang dilansir dari laman CNN, penelitian ini untuk memahami lebih banyak tentang pengalaman wanita dengan jenis sentuhan yang mereka anggap menyenangkan. Serta bagaimana stimulasi klitoris dan vagina berkontribusi pada orgasme mereka. 
 

Eksplorasi untuk mencapai klimaks


Dari hasil penelitian Debby dan rekan-rekan, ternyata sebagian besar wanita mengaku bahwa mereka sering tidak mencapai orgasme hanya melalui hubungan seksual.

Tentu ini bertentangan dengan stereotip hubungan seksual sebagai segalanya dan akhir dari semua aktivitas seksual pasutri. Para wanita ini menyarankan agar pasangannya mengeksplorasi hal-hal yang menyenangkan untuk mencapai klimaks. 

Hasil penelitian juga menemukan, berkisar 18 persen wanita yang mampu mencapai klimaks selama hubungan seksual dari penetrasi vagina saja.

Berkisar 36 persen mengatakan mereka membutuhkan stimulasi klitoris untuk orgasme selama hubungan seksual, dan 36 persen lainnya mengatakan itu meningkatkan pengalaman. 


Hubungan Intim Bukanlah Segalanya
(Sebanyak 41 persen wanita lebih suka hanya satu gaya sentuhan. Ini menandakan betapa pentingnya untuk melakukan percakapan tentang seks atau kesenangan. Foto: Ilustrasi/Unsplash.com)


Tapi dari hasil tersebut, masih banyak wanita yang memalsukan orgasme selama berhubungan intim. Alasannya, karena mereka ingin dianggap normal dan ingin membuat pasangannya nyaman. 

Padahal pencapaian klimaks pada hubungan seksual para pasutri adalah ketika keduanya bisa orgasme. Dan penting bagi wanita untuk mencapai klimaks dengan cara membangun gairah, memiiliki pasangan yang tahu bahwa mereka suka keintiman.
 

Wanita juga menyukai outercourse


Suasana hati dan tingkat stres wanita secara umum dapat berdampak pada kualitas orgasme. Itulah mengapa outercourse penting bagi wanita. Ya, outercourse mengacu pada seks yang bukan hubungan seksual dan tidak melibatkan penetrasi. Pun bisa termasuk ciuman, sentuhan, atau pijatan erotis. 

Ingat, seks tidak harus melibatkan hubungan seksual sama sekali. Bahkan ketika itu terjadi, bentuk-bentuk rangsangan lain dapat menambah pengalaman dan dapat meningkatkan kemungkinan mencapai orgasme.

Jadi jangan hanya melakukan foreplay, hubungan seksual, dan selesai. Semua ini akan menjadi rutinitas. Dan bisa berakibat kebosanan pada salah satu pihak, utamanya wanita. 
 

Komunikasi, kuncinya!


Sebanyak 41 persen wanita lebih suka hanya satu gaya sentuhan. Ini menandakan betapa pentingnya untuk melakukan percakapan tentang seks, kesenangan, atau menunjukkan kepada pasangan apa yang kamu sukai dan tidak kamu sukai. 

Bahkan saat melakukan hubungan seksual tidak ada salahnya bila wanita meminta sesuatu yang bisa membuatnya lebih enak dan bisa mencapai orgasme. Begjtu juga sebaliknya. 

Yang harus diperhatikan seks bukanlah tindakan alami. Dan bercinta yang baik adalah seni yang harus dipelajari dan dipraktikkan. Manfaat dari seks jauh melampaui kenikmatan orgasme. Dengan seks, kita juga bisa menurunkan tekanan darah hingga mengurangi stres.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)

MOST SEARCH