FAMILY

5 Penyebab Anak jadi Picky Eater dan Cara Mengatasinya

Raka Lestari
Sabtu 09 Oktober 2021 / 12:20
Jakarta: Salah satu masalah yang seringkali dihadapi orang tua dengan anak usia 1-2 tahun adalah pilih-pilih makanan atau picky eater. Hal ini kerap membuat pusing ibu, karena di satu sisi ibu sadar bahwa si Kecil masih membutuhkan nutrisi yang cukup untuk tumbuh kembangnya. Bagaimana menghadapi anak yang tidak sekadar susah makan namun selalu pilih-pilih makanan?

Dokter spesialis anak dr. Herbowo Agung F. Soetomenggolo, Sp.A (K), menjelaskan bahwa pilih-pilih makanan sebenarnya hal yang normal dan terjadi juga pada orang dewasa. Namun, pada anak-anak yang baru mulai belajar makan, hal ini tidak boleh dibiarkan berlarut-larut.

Ada banyak penyebab anak sulit makan:
 

1. Karakter


Pertama karakter anak memang keras, jadi hanya mau makan itu-itu saja.
 

2. Pola pemberian makan


Pola pemberian makan dari orang tua yang tidak bervariasi.
 

3. Gangguan penyakit


Ada gangguan atau penyakit pada anak seperti alergi.
 

4. Sensory processing disorder

Dan yang lebih jarang adalah karena kondisi yang disebut sensory processing disorder, yakini gangguan input sensorik.

"Misalnya anak terlalu jijik dengan makanan lembek, bahkan ada anak yang ketakutan dengan nasi, ” jelas dr. Herbowo.
 

5. Pola makan bumil


Ditambahkan dr. Herbowo, pola makan saat hamil ikut memengaruhi kebiasaan makan anak. Misalnya ibu hamil hanya mengonsumsi jenis makanan tertentu, maka si janin menjadi terbiasa hanya mengenali jenis makanan yang terbatas.


Cara menghadapi anak picky eaters

Menurut dr Herbowo adalah dengan sabar dan tidak lelah mengenalkan berbagai pilihan makanan baru. Bahkan sejak anak MPASI.

“Jangan menyerah mengenalkan jenis makanan baru meskipun ditolak oleh anak, karana penelitian menunjukkan, dibutuhkan setidaknya 15 kali usaha sampai anak mau makan makanan baru tersebut,” jelas dr. Herbowo.

Satu lagi yang sangat penting dalam menghadapi anak yang piih-pilih makanan adalah, tidak membuat anak semakin stres. Makan adalah bagian dari proses belajar, sehingga menurut dr. Herbowo, harus dilakukan dengan suasana menyenangkan.

“Biarkan meja makan berantakan saat si kecil makan, karena ia sedang belajar. Selain itu buat jadwal makan. Meskipun anak tidak menyentuh makanannya, usahakan ia mau duduk di meja makan saat jam makan. Kuncinya adalah sabar, dan selama diawasi dengan baik, lama-lama anak akan mau makan apapun yang kita hidangkan,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(FIR)

MOST SEARCH