FAMILY

Meskipun 'Berlabel' Susu, Hindari Berikan Kental Manis untuk Bayi

Mia Vale
Kamis 23 Februari 2023 / 19:05
Jakarta: Bayi asal Bekasi, Jawa Barat, berusia satu tahun yang memiliki berat badan mencapai 27 kg mendadak viral. Ibunda Kenzi pun menceritakan apa yang dikonsumsi buah hatinya selama ini. Berawal dari Kenzi yang lahir dengar berat 4 kilogram, sampai saat usianya masih 6 bulan dengan berat badan mencapai 15 kg.

Dalam laman Kompas disebutkan bahwa Pitriyah, sang ibu mengaku sudah memberikan susu formula kepada anaknya sejak lahir. Hal ini disebabkan dirinya tidak bisa memberikan ASI sejak Kenzi lahir. Ia juga mengaku dirinya mengidap penyakit batu empedu yang mengakibatkan ASI-nya tidak keluar.

Kenzi sempat diberikan susu kental manis karena ia tidak sanggup membeli susu formula. "(Susu) formula pas dari awal karena enggak ASI. Terus, sempat kental manis pas umur satu tahun. Itu karena enggak mampu beli susu formula," beber Pitriyah.

Dirinya juga menekankan, bukan karena tidak tahu kalau SKM itu tidak sehat untuk bayinya, melainkan karena dia dan suami tak punya pilihan lantaran kondisi ekonomi mereka yang terbatas. Lantas, adakah dampak bagi bayi bila diberikan SKM?
 

Kandungan SKM


Dalam paparan dr. Meva Nareza via Alodokter dibeberkan bahwa cara pembuatan susu kental manis (SKM) sangat berbeda daru susu lainnya. SKM dibuat dengan menghilangkan sebagian besar air dari susu sapi melalui penguapan, sehingga susu mengental. Selanjutnya, susu akan diberikan tambahan banyak gula agar rasanya manis dan tahan lama.

Laman tersebut juga menerangkan bahwa gula yang terkandung dalam SKM dua kali lebih banyak dari susu sapi biasa. Kandungan nutrisi seperti protein, kalsium, vitamin D, kalium, dan vitamin B12 pun, jumlahnya jauh lebih rendah.


(Berdasarkan BPOM, SKM tidak boleh digunakan sebagai pengganti susu cair dan susu bubuk bagi anak-anak, melainkan hanya sebagai toping atau campuran makanan. Foto: Ilustrasi/Dok. Unsplash.com)
 

Amankah untuk bayi?


Berdasarkan Singapore Food Database yang dinukil dari laman Popo Mama, SKM tidak memenuhi kebutuhan nutrisi bayi pada semua umur.

Pasalnya, SKM memiliki kandungan mikronutrien minimal dengan energi dan gula yang sangat tinggi. Akibatnya, bayi yang diberi susu kental manis mungkin mengalami pertumbuhan terhambat dengan kekurangan nutrisi terkait lainnya.

Singkatnya, susu kental manis bukanlah susu yang tepat untuk sumber energi dan nutrisi utama bayi. Jangan pernah memberi makan bayi terutama yang berusia di bawah dua tahun dengan susu kental manis, meskipun namanya mungkin terdengar menjanjikan dengan label 'susu'. Tetap berpegang pada susu terbaik dunia untuk bayi, yakni ASI, atau setidaknya susu formula bayi.
 

Kerugian anak minum SKM


Berikut beberapa akibat yang bisa dialami anak bila sering mengonsumsi susu kental manis.

- Gigi berlubang. Terlalu banyak mengonsumsi makanan dan minuman tinggi gula, seperti SKM, dapat menyebabkan gigi berlubang dan sakit gigi. Apalagi jika kebersihan gigi dan mulutnya juga kurang terjaga.

- Obesitas. Susu kental manis tinggi akan kalori dan gula. Ini membuat anak lebih suka dengan yang manis-manis. Alhasil, si kecil mengonsumsi kalori lebih banyak dari yang dibutuhkan. Ditambah lagi, makanan dan minuman tinggi gula sangat cepat diproses tubuh, sehingga membuat orang yang mengonsumsinya cepat lapar. Pola makan seperti ini bisa dibilang “jalan tol” menuju obesitas.

- Resistensi insulin, merupakan kondisi ketika sel-sel tubuh tidak dapat lagi menggunakan gula darah dengan baik. Akibatnya, anak berisiko tinggi mengalami diabetes tipe 2, kolesterol tinggi, perlemakan hati, aterosklerosis, penyakit jantung koroner, dan gangguan siklus menstruasi pada perempuan.

Ingat, kendati memiliki label susu, saat ini SKM sudah tidak termasuk jenis susu. Bahkan berdasarkan BPOM, susu kental manis tidak boleh digunakan sebagai pengganti susu cair dan susu bubuk bagi anak-anak, melainkan hanya sebagai toping atau campuran makanan.

Jika selama ini Moms menggunakan SKM seperti susu biasa, segera ganti dengan susu sapi biasa atau susu formula yang sesuai dengan usia si kecil. Akan lebih baik lagi jika Moms mengutamakan pemberian ASI hingga usia si kecil dua tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(TIN)

MOST SEARCH