Jakarta: Saat anak menginjak usia balita adalah hal yang wajar jika ia memiliki keinginannya sendiri tentang apa yang akan dikenakan.
Orang tua harus mengerti dan memaklumi jika ia menghindari memakai pakaian dengan tekstur tertentu atau tidak ingin memakai suatu jenis pakaian.
Baca juga: Moms, Waspadai Tanda Peringatan Demam Berdarah pada Bayi
Tidak perlu memaksanya untuk mengenakan pakaian yang dia tidak suka karena anak cenderung akan mengeluarkan amarahnya jika ia dilarang.
Alicia Goodman, PhD, seorang psikolog di Phoenix Children's memberikan tanda-tanda yang harus diwaspadai orang tua jika anak dilarang mengenakan pakaian:
1. Menangis, berteriak, atau menggunakan fisik
2. Mengamuk yang berlangsung lebih dari 15 menit
3. Kesulitan untuk mengendalikan emosi
.jpg)
(Jika anak mulai menunjukkan sikap gelisah saat tidak menemukan pakaian yang ingin dikenakannya segeralah untuk berkonsultasi dengan dokter dan psikolog anak. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)
Hal ini memang wajar terjadi saat tahap perkembangan anak. Jika orang tua sudah merasa khawatir carilah bantuan profesional agar tidak menimbulkan suatu permasalahan yang mendalam.
Mikki Lee Elembaby, PsyD, seorang psikoterapis di praktik Clarity Therapy NYC di Manhattan dalam Parents mengatakan, “Di pekerjaan saya dengan anak-anak, saya melihat bahwa pada anak-anak dengan spektrum autisme, perilaku ini bisa menunjukkan kekakuan karena mengganti pakaian bisa menyebabkan ketidaknyamanan. Namun, bagi kebanyakan anak yang berkembang normal, ini biasanya hanya fase sementara.”
Jika anak mulai menunjukkan sikap gelisah saat tidak menemukan pakaian yang ingin dikenakannya segeralah untuk berkonsultasi dengan dokter dan psikolog anak.
"Kekakuan ini bisa menjadi tanda kecemasan atau tantangan dalam pemrosesan sensorik. Namun, bagi kebanyakan anak, fase 'kaos favorit' mereka akan berlalu." tambah Elembaby.
Mikki Lee Elembaby, PsyD dalam Parents memberikan cara-cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi masalah memakaikan anak pakaian.
Menurut Elembaby, jika mereka ingin memakai pakaian yang sama secara berulang, maka hal itu masih dapat dikatakan wajar karena mungkin anak memang menyukai dan merasa nyaman mengenakan pakaian tersebut.
Baca juga: 4 Syarat Sehat MPASI
Berikut 6 cara sederhana yang bisa diterapkan para orang tua untuk menghindari pertengkaran saat memakaikan anak pakaian:
1. Memberinya pilihan. Ketika pakaian favorit mereka tidak tersedia, biarkan mereka memilih antara dua atau tiga outfit sehingga anak tetap merasa memiliki kendali
2. Merencanakan dari malam apa yang ingin dikenakan. Memilih pakaian bersama malam sebelumnya untuk mengurangi konflik di pagi hari.
Jika berpakaian diperkirakan memakan waktu 5 menit, alokasikan 10 menit. Gunakan timer visual untuk membantu anak melacak waktu, seperti jam pasir agar anak bisa melihat jika pasirnya sudah habis, maka ia harus sudah selesai berpakaian
3. Memberikan aturan berpakaian. Aturan tersebut, seperti jaket di musim dingin, beri tahu anak sebelumnya dan konsisten dengan pedoman tersebut.
4. Membuatnya dalam bentuk permainan. Buat permainan seperti “Berpakaian sebelum mama" untuk membuatnya lebih menyenangkan.
5. Mengurangi langkah-langkah. Meletakkan keranjang pakaian kotor di samping lemari dan minta anak memilih pakaian malam sebelumnya dan beri pujian spesifik atas keberhasilannya.
6. Mengapresiasi dengan hadiah. Memberinya hadiah untuk memotivasi perilaku positif dan berikan pujian untuk mencoba atau mengenakan sesuatu yang baru.
Secillia Nur Hafifah
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)
Orang tua harus mengerti dan memaklumi jika ia menghindari memakai pakaian dengan tekstur tertentu atau tidak ingin memakai suatu jenis pakaian.
Baca juga: Moms, Waspadai Tanda Peringatan Demam Berdarah pada Bayi
Tidak perlu memaksanya untuk mengenakan pakaian yang dia tidak suka karena anak cenderung akan mengeluarkan amarahnya jika ia dilarang.
Alicia Goodman, PhD, seorang psikolog di Phoenix Children's memberikan tanda-tanda yang harus diwaspadai orang tua jika anak dilarang mengenakan pakaian:
1. Menangis, berteriak, atau menggunakan fisik
2. Mengamuk yang berlangsung lebih dari 15 menit
3. Kesulitan untuk mengendalikan emosi
Kapan orang tua harus mencari bantuan profesional?
(Jika anak mulai menunjukkan sikap gelisah saat tidak menemukan pakaian yang ingin dikenakannya segeralah untuk berkonsultasi dengan dokter dan psikolog anak. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)
Hal ini memang wajar terjadi saat tahap perkembangan anak. Jika orang tua sudah merasa khawatir carilah bantuan profesional agar tidak menimbulkan suatu permasalahan yang mendalam.
Mikki Lee Elembaby, PsyD, seorang psikoterapis di praktik Clarity Therapy NYC di Manhattan dalam Parents mengatakan, “Di pekerjaan saya dengan anak-anak, saya melihat bahwa pada anak-anak dengan spektrum autisme, perilaku ini bisa menunjukkan kekakuan karena mengganti pakaian bisa menyebabkan ketidaknyamanan. Namun, bagi kebanyakan anak yang berkembang normal, ini biasanya hanya fase sementara.”
Jika anak mulai menunjukkan sikap gelisah saat tidak menemukan pakaian yang ingin dikenakannya segeralah untuk berkonsultasi dengan dokter dan psikolog anak.
"Kekakuan ini bisa menjadi tanda kecemasan atau tantangan dalam pemrosesan sensorik. Namun, bagi kebanyakan anak, fase 'kaos favorit' mereka akan berlalu." tambah Elembaby.
Mikki Lee Elembaby, PsyD dalam Parents memberikan cara-cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi masalah memakaikan anak pakaian.
Menurut Elembaby, jika mereka ingin memakai pakaian yang sama secara berulang, maka hal itu masih dapat dikatakan wajar karena mungkin anak memang menyukai dan merasa nyaman mengenakan pakaian tersebut.
Baca juga: 4 Syarat Sehat MPASI
6 cara hindari pertengkaran saat memakaikan anak pakaian
Berikut 6 cara sederhana yang bisa diterapkan para orang tua untuk menghindari pertengkaran saat memakaikan anak pakaian:
1. Memberinya pilihan. Ketika pakaian favorit mereka tidak tersedia, biarkan mereka memilih antara dua atau tiga outfit sehingga anak tetap merasa memiliki kendali
2. Merencanakan dari malam apa yang ingin dikenakan. Memilih pakaian bersama malam sebelumnya untuk mengurangi konflik di pagi hari.
Jika berpakaian diperkirakan memakan waktu 5 menit, alokasikan 10 menit. Gunakan timer visual untuk membantu anak melacak waktu, seperti jam pasir agar anak bisa melihat jika pasirnya sudah habis, maka ia harus sudah selesai berpakaian
3. Memberikan aturan berpakaian. Aturan tersebut, seperti jaket di musim dingin, beri tahu anak sebelumnya dan konsisten dengan pedoman tersebut.
4. Membuatnya dalam bentuk permainan. Buat permainan seperti “Berpakaian sebelum mama" untuk membuatnya lebih menyenangkan.
5. Mengurangi langkah-langkah. Meletakkan keranjang pakaian kotor di samping lemari dan minta anak memilih pakaian malam sebelumnya dan beri pujian spesifik atas keberhasilannya.
6. Mengapresiasi dengan hadiah. Memberinya hadiah untuk memotivasi perilaku positif dan berikan pujian untuk mencoba atau mengenakan sesuatu yang baru.
Secillia Nur Hafifah
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)
Copyright © 2025, Medcom.id, All Rights Reserved. 0.0247 [53]