Jakarta: Pada bayi yang baru lahir, mungkin banyak wanita terutama yang baru mempunyai anak kebingungan dalam pemberian Air Susu Ibu (ASI) untuk bayinya. Memang disarankan untuk memberi ASI setiap 2 jam sekali.
Akan tetapi, ini semua tergantung pada kebutuhan bayi masing-masing. Lalu, mengapa disarankan menyusui bayi setiap 2 jam sekali?
"Kenapa bayi harus diberikan ASI setiap 2 jam sekali? Karena memang lambung manusia kosong setiap 2 jam. Pencernaan makanan yang masuk ke lambung, setelah 2 jam akan turun ke usus. Biasanya akan ada refleks rasa lapar," kata dr. Meutia Ayuputeri, IBCLC, CIMI, MRes Dokter Konselor Laktasi di RS Pondok Indah - Bintaro Jaya, dalam Webinar: A - Z Keberhasilan Ibu Menyusui.
Lebih lanjut, menurut dr. Meutia, orang dewasa juga terkadang setelah makan, 2 jam kemudian ada rasa lapar.
"Jadi kenapa harus 2 jam sekali itu karena sudah waktunya mereka lapar. Dalam interval 2-3 jam ini, penting juga kenali tanda-tanda bahwa bayi sudah haus dan ingin minum. Kalau diperhatikan, biasanya mereka sudah pintar dan akan menunjukkan tanda-tandanya," ujar dr. Meutia.
Seperti, kepala bayi biasanya akan celingak-celinguk. Atau juga dari gerakan tangannya, berusaha memasukkan tangan ke mulut. Badannya juga terkadang diregangkan.
"Nah kalau masih dicuekin, dia akan menangis karena mereka lapar. Dengan bisa mengenali tanda-tanda bayi mau minum, jadi saat dia mau minum yang bisa langsung menyusui. Ini namanya menyusui on demand," kata dr. Meutia.
Agar produksi ASI lancar, dr. Meutia juga menyarankan agar ibu rajin memberikan ASI pada bayinya. Perah ASI tidak perlu ditunggu sampai ASI-nya penuh karena ASI pada payudara ibu akan produksi terus menerus setiap saat.
"Ketika ASI diberikan pada bayi, meskipun belum penuh maka produksi ASI akan lebih cepat untuk menggantikan ASI yang sudah diminum. Dibandingkan kalau ditunggu sampai penuh, selain dapat membuat payudara tidak nyaman hal itu juga bisa memperlambat laju produksi ASI. Payudara mengirim sinyal ke otak untuk menurunkan laju produksi ASI agar tidak penuh," tutup dr. Meutia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
Akan tetapi, ini semua tergantung pada kebutuhan bayi masing-masing. Lalu, mengapa disarankan menyusui bayi setiap 2 jam sekali?
"Kenapa bayi harus diberikan ASI setiap 2 jam sekali? Karena memang lambung manusia kosong setiap 2 jam. Pencernaan makanan yang masuk ke lambung, setelah 2 jam akan turun ke usus. Biasanya akan ada refleks rasa lapar," kata dr. Meutia Ayuputeri, IBCLC, CIMI, MRes Dokter Konselor Laktasi di RS Pondok Indah - Bintaro Jaya, dalam Webinar: A - Z Keberhasilan Ibu Menyusui.
Lebih lanjut, menurut dr. Meutia, orang dewasa juga terkadang setelah makan, 2 jam kemudian ada rasa lapar.
"Jadi kenapa harus 2 jam sekali itu karena sudah waktunya mereka lapar. Dalam interval 2-3 jam ini, penting juga kenali tanda-tanda bahwa bayi sudah haus dan ingin minum. Kalau diperhatikan, biasanya mereka sudah pintar dan akan menunjukkan tanda-tandanya," ujar dr. Meutia.
Seperti, kepala bayi biasanya akan celingak-celinguk. Atau juga dari gerakan tangannya, berusaha memasukkan tangan ke mulut. Badannya juga terkadang diregangkan.
"Nah kalau masih dicuekin, dia akan menangis karena mereka lapar. Dengan bisa mengenali tanda-tanda bayi mau minum, jadi saat dia mau minum yang bisa langsung menyusui. Ini namanya menyusui on demand," kata dr. Meutia.
Agar produksi ASI lancar, dr. Meutia juga menyarankan agar ibu rajin memberikan ASI pada bayinya. Perah ASI tidak perlu ditunggu sampai ASI-nya penuh karena ASI pada payudara ibu akan produksi terus menerus setiap saat.
"Ketika ASI diberikan pada bayi, meskipun belum penuh maka produksi ASI akan lebih cepat untuk menggantikan ASI yang sudah diminum. Dibandingkan kalau ditunggu sampai penuh, selain dapat membuat payudara tidak nyaman hal itu juga bisa memperlambat laju produksi ASI. Payudara mengirim sinyal ke otak untuk menurunkan laju produksi ASI agar tidak penuh," tutup dr. Meutia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)